Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku

59 Tahun 2013 mayoritas tamat SD laki-laki 3.283 jiwa, perempuan 1.718 jiwa dan SMA laki-laki 2.392 jiwa, perempuan 2.117 jiwa sedangkan pendidikan yang ditamatkan paling minimal adalah perguruan tinggi.

4.2. Analisis Univariat

Analisis univarat dalam penelitian ini adalah mendistribusikan secara distribusi frekuensi variabel independen yaitu karakteristik masyarakat dan kejadian skabies.

4.2.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik

Karakteristik masyarakat dalam penelitian ini mencakup umur, jenis kelamin dan pendidikan. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Karakteristik Kejadian Skabies Kasus Kontrol n n Umur Kanak-kanak 26 44,1 26 44,1 Remaja Awal 22 37,3 22 37,3 Remaja Akhir 11 18,6 11 18,6 Jenis Kelamin Laki-laki 36 61 36 61 Perempuan 23 39 23 39 Pendidikan SD 26 44,1 26 44,1 SMP 22 37,3 22 37,3 SMA 11 18,6 11 18,6 Universitas Sumatera Utara 60 Berdasarkan Tabel diatas diketahui hasil distribusi frekuensi karakteristik responden kasus dan kontrol, mayoritas responden berumur kanak-kanak yaitu sebanyak 52 orang 44,1, berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 72 orang 61 dan berpendidikan Sekolah Dasar yaitu sebanyak 52 orang 44,1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1.

4.2.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku

Berdasarkan perilaku dalam penelitian ini dapat dilihat variabel pengetahuan, sikap, kebersihan diri dan penyediaan air bersih. Hasil distribusi frekuensi perilaku responden menunjukkan bahwa berdasarkan pengetahuan, mayoritas responden mempunyai pengetahuan tidak baik yaitu sebanyak 62 orang 52,5, untuk variabel sikap yaitu responden yang mempunyai sikap tidak baik yaitu sebanyak 66 orang 55,9, untuk variabel kebersihan diri yaitu responden dengan kebersihan diri tidak baik lebih besar sebanyak 62 orang 52,5. Berdasarkan penyediaan air bersih diketahui hanya terdapat sedikit perbedaan antara responden yang mempunyai sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 58 orang 49,2 dibandingkan responden dengan penyediaan air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan, yaitu sebanyak 60 orang 50,8. Dari hasil distribusi frekuensi mayoritas responden mempunyai pengetahuan, sikap dan kebersihan diri yang tidak baik, untuk penyediaan air bersih juga lebih banyak responden yang mempunyai sarana penyediaan air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan dibandingkan yang memenuhi syarat kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku

4.3. Analisis Bivariat