42
Fungsi pencegahan menitikberatkan pada intervensi terhadap lingkungan sosial anak asuh yang bertujuan di satu pihak dapat menghindarkan anak asuh dari pola
tingkah laku yang sifatnya menyimpang, di lain pihak mendorong lingkungan sosial untuk mengembangkan pola-pola tingkah laku yang wajar.
2. Sebagai pusat data dan informasi serta konsultasi kesejahteraan sosial anak. 3. Sebagai pusat pengembangan keterampilan yang merupakan fungsi penunjang.
Panti asuhan sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi keluarga dan masyarakat dalam perkembangan dan kepribadian anak-anak remaja.
2.4. Landasan Teori
Penyakit skabies yang merupakan penyakit menular secara langsung maupun secara tidak langsung. Penularan secara langsung melalui sentuhan dengan penderita
sedangkan secara tidak langsung melalui peralatan yang digunakan oleh penderita. Ginanjar, 2006. Menurut Widoyono 2011, secara epidemiologi terjadinya suatu
penyakit disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara host manusia, agent penyebab dengan environment lingkungan, demikian juga terjadinya penyakit
skabies. Berdasarkan faktor host dalam penelitian ini adalah karakteristik masyarakat
yang berpengaruh terhadap kejadian skabies, yaitu umur, pendidikan, pendapatan keluarga, perilaku kesehatan pengetahuan, sikap dan tindakan, higiene perorangan
Ma’aruf, 2005; Sungkar, 2001; Kuspriyanto 2002
Universitas Sumatera Utara
43
Berdasarkan faktor environment yaitu faktor sanitasi lingkungan perumahan yaitu penyediaan air bersih, kepadatan hunian dalam satu kamar, penggunaan jamban
keluarga, pembuangan air limbah, dan kelembaban udara mempunyai pengaruh terhadap kejadian skabies Ma’aruf, 2005; Sungkar, 2001; Kuspriyanto 2002.
Bloom membedakan perilaku menjadi 3 kelompok yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik, sedangkan Notoatmojo 1989 membagi ranah perilaku menjadi tiga
bagian yaitu, pengetahuan Knowledge, sikap Attitude dan Tindakan Practice. Bentuk operasional perilaku ini dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
a. Perilaku dalam bentuk pengetahuan yaitu dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar
b. Perilaku dalam bentuk sikap yaitu tanggapan batin terhadap keadaan atau rangsangan dari luar subjek
c. Perilaku dalam bentuk tindakan yang sudah nyata konkrit berupa perbuatan action terhadap situasi atau rangsangan dari luar.
Manusia berperilaku tertentu karena ada hal-hal yang mendorong serta mengarahkan untuk memilih bentuk-bentuk perilaku seperti yang sudah
diperlihatkannya. Faktor pendorong ini lazimnya muncul dari sistem kebutuhan yang didapat dalam dirinya, sedangkan faktor pengarahnya adalah sikap.
Green 1996 menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku dan
faktor diluar perilaku, selanjutnya perilaku itu sendiri terbentuk dari 3 faktor yaitu :
Universitas Sumatera Utara
44
1. Faktor Predisposing yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2. Faktor Enabling yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan.
3. Faktor Reinforcing yang terwujud dalam peraturan-peraturan, kebijakan, pengawasan, dan perilaku petugas yang merupakan kelompok referensi dari
perilaku masyarakat. Predisposing
• Pengetahuan
• Sikap
• Norma-norma
• Kepercayaan
• Tradisi
Enabling •
Ketersediaan fasilitas dan
sarana •
Akses •
Lingkungan fisik
Reinforcing •
Pelatihan •
Sikap dan perilaku
petugaspejabat •
Peraturan- peraturan
• Kebijakan
• Pengawasan
Penyakit Skabies
Gambar 2.1. Kerangka Teori Green
Universitas Sumatera Utara
45
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa variabel yang termasuk dalam predisposing antara lain pengetahuan, sikap, norma-norma, kepercayaan, tradisi.
Untuk variabel enabling antara lain ketersediaan fasilitas, sarana dan akses dan untuk variabel reinforcing antara lain meliputi pelatihan, sikap dan perilaku petugaspejabat,
peraturan-peraturan, kebijakan dan pengawasan.
2.5.Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori tersebut, maka peneliti dapat merumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut:
Penyediaan Air Bersih
Kebersihan Diri Pengetahuan
Penyakit Skabies
Sikap Jenis Kelamin
Pendidikan Umur
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Universitas Sumatera Utara
46
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian