33
merupakan langkah pemrosesan hasil; Tetapi agar mampu membedakan dalam pengajaran langkah tersebut dibahas secara terpisah.
2 Hasil percobaan biasanya masih belum merupakan temuan ilmiah sesuai dengan makna
ilmiah. Hanya dari suatu generalisasi abtraksi dari hasil percobaan akan membawa hasil pengetahuan ilmiah
3 Kesimpulan yang benar dari hasil-hasil percobaan tergantung pada masalah, hipotesis yang
diajukan dan metode percobaan yang dipergunakan. Perlu disadari bahwa kebanyakan nilai terukur diindikasikan oleh pergerakan suatu alat ukur. Misal Observasi :
jarum ampermeter menyimpang,
Kesimpulan : arus mengalir 4
Hirarki penarikan kesimpulan di pandang dari sudut generalisasi o
Pernyataan rangkuman sederhana : Kawat besi menghantarkan, kesimpulan besi menghantar arus listrik
o Kesimpulan perbandingan :
“Air panas dalam panci naik dari bawah ke atas” kesimpulan air panas lebih ringan dari air dingin
o Kesimpulan penyebab dengan rumus :”Kalau .....maka “
Kalau batang logam dipanaskan maka panjang batang akan bertambah panjang o
Kesimpulan verbal kuantitatip : Kalau jarak diperpanjang n kali maka gaya tariknya akan bertambah n kali
o Kesimpulan rumus verbal matematika : V = St
g Abstraksi :
1 Tujuan abstraksi, pelepasan dari kasus mandiri ke kasus umum.
2 Abstraksi adalah perumusan pengetahuan terperinci tertentu yang diperoleh melalui kasus
khusus dalam rangka melakukan penelitian untuk mencapai syarat-syarat yang berlaku umum. 3
Dalam fisika hubungan antar konsep dijalin dalam bentuk matematik, yang akhirnya membawa pada versi matematika sebagai hukum dan teori alam yang dapat digunakan untuk
melakukan deduksi pertanyaan-pertanyaan kuantitatif untuk suatu kasus khusus.
h Konsolidasi Pengetahuan Melalui Aplikasi Dan Praktek
1 Tujuan agar siswa semakin menguasai pengetahuan yang baru diperoleh untuk memungkinkan
integrasi dan internalisasi pengetahuan itu ke stusktur pengetahuan siswa yang sudah ada. 2
Tidak cukup hanya memahami fakta, harus dipraktekkan, dihapalkan dan ditransfer ke kasus lain.
3. Keterampilan “Micro Teaching”
Tujuan “micro teaching” adalah untuk memberi keterampilan mengajar dan mempersiapkan mahasiswa mengajar di lapangan pada kuliah PPL. Drs R. Widodo 2002 merangkum panduan materi
34
Pengajaran Mikro “Micro Teaching” yang diterbitkan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta, mensarikan 8 keterampilan pengajaran mikro sebagai berikut :
a Keterampilan Bertanya
Pertanyaan diajukan oleh guru agar siswa belajar dan meningkatkan kemampu an berpikir. Dalam proses belajar mengajar setiap pertanyaan baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang menuntuk
siswa meningkatkan kemampuan berfikir, memperbesar partisipasi dan mendorong siswa agar berinisiatip sendiri digolongkan dalam keterampilan bertanya.
b Keterampilan Memberi Penguatan
Dalam proses belajar mengajar setiap kemampuan memberi peng-hargaan, persetujuan atas jawaban siswa atau sebaliknya dapat di-golongkan dalam keterampilan memberi penguatan.
Tujuan memberi penguatan untuk meningkatkan perhatian siswa, menjaga dan membangkitkan
motivasi, memudahkan belajar serta mengontrol tingkah laku siswa agar menjadi positip. c
Keterampilan Menjelaskan
Dalam proses belajar mengajar setiap kemampuan menyajikan informasi lisan atau tertulis secara sistematis yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan sebabakibat dapat digolongkan dalam
keterampilan menjelaskan. Tujuan memberi penjelasan untuk memberi pemahaman, menolong dan mendapatkan logika siswa
yang benar dari masalah yang dihadapi oleh siswa. d
Keterampilan Mengadakan Variasi
Dalam proses belajar mengajar setiap kemampuan memberi perubah an dalam pembelajaran dapat digolongkan dalam keterampilan meng adakan Variasi.
Variasi memuat aspek keterampilan lain, bertujuan untuk meningkat kan minat belajar, memberi kesempatan berkembangkanya bakat siswa, memperoleh cara lain agar siswa lebih memahami
masalah serta lebih meningkatkan kadar cara belajar siswa aktif.
e Keterampilan Membuka Pelajaran
Yang dimaksud keterampilan membuka pelajaran adalah aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada kegiatan
belajarnya. f
Keterampilan Menutup Pelajaran
Yang dimaksud keterampilan menutup pelajaran adalah aktivitas yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran, digunakan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang
apa yang telah dipelajarinya.Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus mempe timbangkan prinsip-prinsip :
o Bermakna, guru hendaknya memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
o Berurutan dan bersinambungan, aktivitas guru dalam menjelas-kan, merangkum kembali
pokok-pokok pelajaran hendaknya sebagai kesatuan yang utuh dengan susunan yang tepat,
35
ber-hubungan dengan minat siswa dan berkaitan secara erat dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
o Menegaskan jawaban yang berkaitan dengan masalah yang telah diajukan.
g Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil
Percakapan dalam kelompok hanya dapat dikatakan diskusi bila memenuhi syarat : 1
Melibatkan kelompok 2
Berlangsung dalam bentuk tatapmuka sehingga tiap kelompok dapat melihat, mendengar serta berkomunikasi secara bebas dan langsung.
3 Bekerjasama untuk saling mengisi dalam mencapai tujuan.
4 Berlangsung menurut cara yang sistematis, menuju satu ke-simpulan.
5 Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka sehingga dapat berkomunikasi secara bebas secara sistematis untuk memecahkan masalah dan menarik satu kesimpulan.
h
Keterampilan Mengajar Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas dimaksukan sebagai keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, mengantisipasi gangguan dalam proses belajar agar
tidak menjadi gangguan yang berkelanjutan Prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas adalah :
o Kehangatan dan keantusiasan.
o Tantangan dalam arti sebagai usaha yang dapat meningkatkan gairah siswa belajar dan selalu
memperhatikan kegiatan guru. o
Bervariasi agar siswa tidak jenuh menerima pelajaran. o
Keluwesan tingkah laku guru akan mecegah gangguan pem-belajaran.
4. Keterkaitan Reflektive Teaching, Struktur Pembelajaran Ilmiah Dan Keterampilan “Micro