ditunjukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan atau harga saham bagi perusahaan yang go public.
2.2.6.2 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Income Smoothing
Hubungan antara profitabilitas dan Income smoothing menurut Juniarti dan Corolina 2005 menyatakan bahwa fluktuasi profitabilitas
yang rendah atau menurun memiliki kecenderungan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan tindakan perataan laba, terlebih lagi jika
perusahaan menetapkan skema kompensasi bonus didasarkan pada besarnya profit yang dihasilkan.
Kenyataan kecenderungan lebih diperhatikan pada laba yang terdapat pada laporan laba rugi, situasi ini disadari oleh manajemen,
terutama dari kalangan manajer yang kinerjanya diukur berdasarkan informasi tersebut, sehingga mendorong timbulnya perilaku yang tidak
semestinya disfuctional behaviour. Teori yang melandasi hubungan antara profitabilitas perusahaan
dengan income smothing adalah expentacy theory teori pengharapan. Teori ini menyatakan bahwa individu cenderung bertindak dengan cara
tertentu berdasarkan pengharapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan oleh daya tarik hasil tersebut bagi orang itu
Robbins, 2007:148.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.6.3 Pengaruh Leverage Operasi Perusahaan Terhadap Income Smoothing
Perusahaan dengan leverage operasi yang tinggi mempunyai resiko menderita kerugian yang lebih besar, akan tetapi jika mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk memperoleh laba, meskipun terdapat kemungkinan memperoleh laba yang lebih besar, tetapi pada umumnya
investor juga enggan menghadapi resiko. Sehingga mendorong pemilik perusahaan untuk meminta manajer melaporkan bahwa perusahaan
mempunyai Laverage operasi yang menguntungkan berdasarkan situasi perekonomian yang ada, dan tuntutan pemilik ini seringkali memaksa
manajer untuk melakukan tindakan income smoothing, minimal untuk mengurangi tuntutan tersebut.
Adanya varians dalam peningkatan laba perusahaan, sehingga terdapat keterkaitan dengan peningkatan kemungkinan terjadinya
kebangkrutan perusahaan dan penurunan nilai obligasi perusahaan. Trueman dan Titman 1997 dalam Husnaini dan Astuti 2006:86
menyatakan bahwa dalam meratakan laba, manajer dapat mengurangi estimasi berbagai tuntutan yang terkait dengan perubahan proses laba
perusahaan, yaitu semakin rendah tuntutan dari kebangkrutan. Carlson dan Bathala 1997 dalam Husnaini dan Asruti 2006:86
menunjukkan bahwa perusahaan dengan proporsi pendanaan hutang yang lebih besar kemungkinan besar masuk dalam kategori income smoothing.
Teori yang melandai hubungan leverage operasi dengan income smoothing adalah teori pertukaran leverage. Menurut teori pertukaran
leverage The Trade off theory of leverage, dimana perusahaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menukarkan keuntungan – keuntungan pendanaan melalui hutang perlakuan pajak perusahaan yang menguntungkan dengan tingkat suku
bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi Eugene F Brigham, 2006:36.
2.2.6.4 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Income Smoothing