sebagai berikut; memindahkan beban pada periode berikut dengan mengadopsi metode akuntansi tertentu Wild:123.
Dengan adanya praktik manajemen laba, reliabilitas dari laba akan tereduksi. Hal ini disebabkan karena di dalam manajemen laba terdapat
pembiasan pengukuran income dinaikanditurunkan, danatau
melaporkan income yang tidak representationally faithfilness seperti yang seharusnya dilaporkan Juniarti dan Corolina, 2005:150.
2.2.4.2 Tujuan Income Smoothing
Dari beberapa studi terdahulu telah ditemukan bukti adanya berbagai macam tujuan yang melatar belakangi perusahaan melakukan
Income Smoothing. Menurut Dye 1988 dalam Suwito dan Herawaty 2005:138
menyatakan bahwa pertaan laba karena adanya motivasi internal dan motivasi eksternal, dengan tujuan :
1. Menjelaskan kondisi yang diperlukan untuk melakukan menajemen
laba. 2.
Mengidentifikasi pengaruh atas permintaan internal dan eksternal atas manajemen laba pada kebijakan pengumuman laba perusahaan yang
optimal. 3.
Menjelaskan manfaat dan kerugian bagi pemegang saham akibat dilakukannya manipulasi laba.
Di lain pihak tujuan Income Smoothing menurut Foster 1986 dalam Husnaini dan Dwi Astuti 2006:86 adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Memperbaiki citra perusahaan dimata pihak luar bahwa perusahaan
tersebut memiliki risiko yang rendah. 2.
Memberikan informasi yang relevan dalam melakukan prediksi terhadap laba dimasa yang akan datang.
3. Meningkatkan kepuasan relasi bisnis.
4. Meningkatkan persepsi pihak eksternal terhadap kemampuan
manajemen. 5.
meningkatkan kompensasi bagi pihak manajemen.
2.2.4.3 Alasan Untuk Melakukan Income Smoothing
Hepwort 1953 dalam Kumaladewi 2010 menyatakan bahwa manajemen memiliki beberapa alasan untuk melakukan praktik perataan
laba. Pertama, rekayasa untuk mengurangi laba dan menaikkan biaya pada periode berjalan dapat mengurangi utang pajak. Kedua, tindakan
pertaan laba dapat meningkatkan keperayaan investor karena mendukung kestabilan laba sesuai dengan keinginan. Ketiga, tindakan pertaan laba
dapat mempererat hubungan manajer dan karaywan karena dapat menghindari permintaan kenaikan upah oleh karyawan. Terakhir tindakan
perataaan laba memiliki dampak psikologis pada perekonomian sehingga kemajuan dan kemunduran dapat dibandingkan.
Beidleman dalam Masodah 2007 mempertimbangkan dua alasan manajemen meratakan laporan laba. Pendapat pertama berdasar pada
asumsi bahwa suatu aliran laba yang stabil dapat mendukung deviden dengan tingkat yang lebih tinggi daripada suatu aliran laba yang yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lebih variabel, yang memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi nilai saham perusahaan seiring dengan turunnya resiko perusahaan secara
keseluruhan. Argumen kedua berkenaan pada perataan kemampuan untuk melawan hakikat laporan laba yang bersifat siklus dan kemungkinan juga
akan menurunkan korelasi antara ekspektasi pengembalian perusahaan dengan pengembalian portofolio besar.
Heyworth dalam Suwito dan Herawaty 2005 menyatakan bahwa motivasi pertaan laba adalah untuk memperbaiki hubungan antara
manajemen perusahaan dengan para kreditur, investor dan pekerja. Wolk dan Tearney 1997 dalam Kumaladewi 2010:6
menyebutkan tiga cara untuk melakukan praktik perataan laba, yaitu sebagai berikut :
1. Praktik perataan laba melalui waktu terjadinya peristiwa atau
transaksi. Manajemen dapat menetapkan waktu terjadinya teristiwa
tertentu untuk mengurangi perbedaan laba yang dilaporkan.
2. Praktik perataan laba melalui pilihan metode atau prosedur alokasi.
Manajemen dapat memilih metode atau prosedur alokasi yang dapat mengalokasikan pendapatan dan beban tertentu pada periode
akuntansi yang berbeda.
3. Praktik perataan laba melalui klasifikasi antara laba operasi dan bukan
operasi. Manajemen mempunyai kebijakan untuk mengklaisifikasi
item laba tertentu ke dalam kategori yang berbeda.
Belkaoui 2001 dalam Masodah 2007 menyebutkan tiga batasan yang mungkin mempengaruhi para manajer untuk melakukan perataan :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Mekanisme pasar yang kompetitif, yang mengurangi jumlah pilihan
yang tersedia bagi manajemen 2.
Skema kompensasi manajemen, yang terhubung langsung dengan kinerja perusahaan.
3. Ancaman pengganti manajemen.
2.2.4.4 Dimensi Income Smoothing