46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pengembangan
Pengembangan prototipe media pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan Multiple intelligences ini dikembangkan melalui beberapa tahapan utama.
Sesuai dengan model pengembangan dari Borg and Gall dalam Sugiyono 2011: 298, maka prototipe media pembelajaran Tematik Kelas IV SD Berbasis ICT dan
Multiple intelligences melalui 5 tahap utama yaitu: 1.
Potensi dan masalah Pergantian kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP yang beralih
menjadi kurikulum 2013 yang ditetapkan februari 2013, menyebabkan dibutuhkanya perangkat-perangkat baru yang sesuai dengan kurikulum baru.
Peneliti beranggapan perlunya untuk mengambangkan salah satu perangkat pembelajaran untuk mengatasi masalah ini, khususnya dengan mengembangkan
media ICT. Disamping itu, karena kurikulum 2013 menggunakan model pembelajaran tematik, maka peneliti memandang perlu untuk memasukan teori
multiple intelligences. Teori ini diterapkan karena peneliti memandang setiap peserta didik memiliki kemampuan yang sangat majemuk. Setiap peserta didik
tidak bisa disamakan dengan peserta didik yang lain hanya dari satu segi kemampuan.
Berangkat dari hal tersebut, peneliti berkeinginan untuk membuat sebuah prototipe media pembelajaran tematik berbasis ICT dan multiple intelligences
untuk kurikulum 2013 khususnya pada kelas 4 pada tema jenis-jenis pekerjaan. 2.
Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan pada bulan juni 2014 dengan memberikan
instrumen survei kebutuhan pengembangan perangkat pembelajaran tematik berbasis multiple intelligences ke enam sekolah dasar SDN 1 Socokangsi, SDK
Sengkan, SDN Baran 1, SDN Kerdonmiri 1, SDN Kledokan dan SD Gelaran 2. Pertanyaan yang diajukan kepada sekolah tersebut berkenaan dengan
keikutsertaan guru dan kepala sekolah dalam pelatihan 2013, pemahaman guru
47 dan kepala sekolah tentang model pembelajaran berbasis multiple intelligences,
serta ketersediaan instrumen pembelajaran tematik berbasis multiple intelligences untuk kurikulum 2013. Dari hasil angket yang diperoleh, kemudian kemudian
dianalisis dan diberikan solusi atas permasalahan yang ada. Dari hasil analisis diperoleh bahwa 3 kepala sekolah belum mengikuti pelatihan kurikulum 2013
dan 3 kepala sekolah lainya sudah mengikuti pelatihan kurikulum 2013, 5 sekolah dasar menunjukan belum semua gurunya mengikuti pelatihan kurikulum
2013 dan 1 guru kelas 1 dan 4 suadah mengikuti pelatihan kurikulum 2013, 6 sekolah baik gurukepala sekolah belum memahami model pembelajaran berbasis
multiple intelligences, 6 sekolah belum memiliki silabus, RPP, bahan ajar, dan instrumen penilaian tamatik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple
intelligences. 5 sekolah belum memiliki LKS tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligences dan 1 sekolah sudah memiliki LKS tematik
berbasis multiple intelligences, 6 sekolah belum memiliki media yang mampu mengakomodasi pembelajaran tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis
multiple intelligences dan juga belum memiliki media ICT tematik berdasarkan kurikulum 2013 berbasis multiple intelligences.
Berdasarkan data tersebut didapatkan potensi masalah yang akan diberikan solusi oleh peneliti. Masalah tersebut yaitu merujuk pada data yang
menunjukan bahwa keenam sekolah dasar yang diberi angket, semuanya belum memiliki media pembelajaran tematik berbasis ICT. Maka dari itu peneliti
beranggapan perlunya mengembangkan perangkat pembelajaran untuk membantu ketersediaan peranggat pembelajaran tematik berbasis multiple
intelligences. Peneliti membatasi pengambangan hanya pada satu peranggkat pembelajaran yaitu berupa media ICT.
3. Desain produk
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis ICT. Produk tersebut dibuat dalam bentuk multimedia
dengan tampilan slide show. Media pembelajaran ICT ini dikembangkan berdasarkan indikator dan tujuan yang sudah dipilih dan dirumuskan dalam RPP.
Peneliti melakukan desain awal produk yang meliputi tahap perancangan alur
48 pengoperasian produk, mencarian dan pemilihan bahan, serta mengolah dan
memadukan menjadi suatu tampilan media yang mendukung kegiatan pelajaran dengan sub tema jenis-jenis pekerjaan. Tampilan awal yang sudah dibuat
menampilkan halaman utama yang menarik dan memberi gambaran akan banyaknya jenis-jenis pekerjaan. Pada halaman utama menyajikan dua tombol
yang mengarahkan kepada petunjuk penggunaan dan tombol menu, menyajikan konten menu yang menampilkan 5 tombol utama yaitu tombol petunjuk
penggunaan, tombol kegiatan belajar, tombol profil penyusun, tombol referensi sumber, dan tombol keluar.
Gambar 4.1. Halaman Utama
Gambar 4.2. Halaman Menu
49 Tombol petunjuk penggunaan akan mengarahkan pengguna ke dalam
slide petunjuk penggunaan dimana pengguna dapat mempelajari cara penggunaan media. Tombol kegiatan belajar menyajikan 5 hari efektif pembelajaran yang
memberikan 5 pilihan tombol dengan nama hari yang akan digunakan. Tombol profil perancang mengarahkan pengguna untuk mengetahui siapa perancang
media ICT. Tombol referensi sumber memberikan informasi sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh bahan rancangan. Kemudian tombol keluar
dapat digunakan ketika pengguna ingin keluar atau berhenti menggunakan media. Dalam setiap hari, media ICT menampilkan tombol kegiatan belajar,
tombol indikator, tombol lagu. Tombol kegiatan belajar pendukung materi dengan menyajikan komunikasi interaktif dan video sebagai sumber wawasan
peserta didik dalam belajar sub tema jenis-jenis pekerjaan. Pada desain awal ini komunikasi interaktif hanya berbentuk notifikasi pembicaraan yang menjelaskan
dan bertanya kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Notifikasi ini menarik peserta didik untuk membaca tanpa
memberikan effek suara ataupun musik pengiring. Video yang ditampilkan juga memberikan gambaran dan penjelasan lebih terhadap materi yang di pelajari.
Tombol indikator menyajikan indikator RPP yang dapat didukung dengan media ICT ini. Sedangkan tombol lagu ditampilkan untuk turut serta merangsang
peserta didik dalam menyanyikan lagu sebagai motivasi belajar. Hari pertama media menyajikan dua materi yaitu tentang hubungan
timbal balik dalam pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan batik serta teknologi pembuatan batik. Tampilan hari pertama ini lebih fokus terhadap
tema batik dengan menyajikan berbagai percakapan interaktif dan video tentang batik. Pada hari kedua media ICT menyajikan materi tentang jenis-jenis
pekerjaan materi ini menyajikan 30 jenis pekerjaan berdasarkan bidangnya. Jenis-jenis pekerjaan yang ditampilkan ini juga menampilkan komunikasi
interaktif pengenalan diri masing-masing profesi yang ditampilkan. Misal dalam slide menampilkan icon polisi, maka secara otomatis akan muncul notifikasi
percakapan interaktif yang memperkenalkan diri seorang polisi. Selain
50 menampilkan notifikasi percakapan, setiap jenis pekerjaan yang ditampilkan juga
menyajikan video yang memberi gambaran tentang pekerjaan, tugas dan tempat bekerja dari setiap profesi yang ditampilkan. Pada hari ketiga mejelaskan tentang
teknik dasar bermain bulutangkis yang dilengkapi dengan 11 video tutorial yang menampilkan teknik-teknik dasar bulutangkis. Notifikasi percakapan pada hari
ketiga ini hanya mengarahkan peserta didik untuk menirukan tutorial yang ditayangkan dari video. Pada hari keempat media ICT menjelaskan tentang
sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pada percakapan notifikasi ini juga diiringi dengan tampilan gambar
hasil sumber daya alam yang dapat diperbarui dan hasil sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Selain gambar, pada hari keempat ini juga menyajikan
video yang memberi gambaran tentang sumber daya alam yang dapar diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pada hari kelima media ICT
menyajikan hubungan timbal balik dalam proses pembuatan batik yang hakikatnya hampir sama dengan materi hari pertama yang berkaitan dengan
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan batik. 4.
Validasi desain Validasi bertujuan untuk meminta mengetahui kelayakan media ICT yang
telah dibuat. Validasi dilakukan oleh tiga ahli, ahli media pembelajaran, ahli bahasa, dan guru kelas IV SD sebagai ahli materi. Kegiatan validasi ini
diharapkan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan yang masih tampak dalam produk yang dikembangkan. Serta untuk mengetahui potensi yang masih
mampu untuk disempurnakan. Validasi ini mencakup tiga aspek yaitu aspek sistematika, tampilan dan bahasa.
Hasil penilaian yang didapatkan dari ahli media pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 3,41. Penilaian validasi produk oleh ahli bahasa
mendapatkan skor rata-rata 3,52 dan penilaian validasi dari guru kelas empat mendapatkan skor 4,29. Perolehan dari keseluruhan skor rata-rata dari ketiga
validator yaitu 3,74. Selain penilaian tersebut, ada juga beberapa kritik dan saran yang diberikan validator terhadap produk yang dikembangkan. Secara terperinci
dari keseluruhan validator berikut ini kritik dan saran yang didapatkan:
51 a.
Pada dasarnya sudah baik, hanya perlu dicermati lagi pilihan kata dalam membuat kalimat.
b. Ada beberapa video yang tidak tampil dan tidak bisa diputar.
c. Agak membosankan karena tidak ada musik pengiring.
d. Dalam teks lagu tidak muncul musik pengiring.
e. Tombol volume kurang dimengerti fungsinya.
f. Tombol hari sabtu tidak berfungsi.
5. Revisi desain
Setelah mendapatkan penilaian, kritik dan saran data tersebut digunakan oleh peneliti untuk memperbaiki produk. Revisi yang dilakukan pertama kali
yaitu melakukan koreksi kalimat yang masih salah dan kurang sesuai.
Gambar 4.3. Kalimat dialog sebelum direvisi
Gambar 4.4. Kalimat dialog setelah direvisi
52 Beberapa kritik dan saran yang diberikan sebagian tidak dilakukan revisi,
karena peneliti memandang bukan dari sisi kesalahan produk, akan tetapi dari sisi perangkat yang digunakan atau validator yang belum mengerti. Didapatkan kritik
dan saran yang mengatakan bahwa teks lagu tidak ada musik pengiringnya, maka jawaban atas kritik dan saran tersebut akan peneliti tunjukan bahwa ada musik
pengiring, hanya saja tidak berjalan secara otomatis melainkan harus diputar dengan menekan tombol musik.
Gambar 4.5. Tampilan saat pemutaran musik
Gambar diatas menunjukan bahwa ada musik pengiring yang bisa diputar. Jika kursor didekatkan pada tombol bersimbol speaker tersebut maka akan
muncul tombol play dan volume. Dari hal ini menunjukan bahwa bukan dari kekurangan dan kelemahan produk yang dikembangkan, melainkan karena
ketidaktahuan pengguna validator. Kritik dan saran yang lain yang sifatnya hampir sama yaitu kritik dan saran tentang fungsi tombol volume. Validator
mengatakan “tombol volume fungsinya apa? tidak berfungsi apa-apa”. Gambar berikut ini menunjukan bahwa sebenarnya tombol volume dapat difungsikan.
53
Gambar 4.6. Tampilan saat mengaturan volume
Pada sisi kanan tampak ada garis berdiri dan ada lingkaran putih, menunjukan bahwa tombol volume dapat difungsikan. Jika lingkaran putih
tersebut dinaikan, maka volume musik akan semakin keras dan begitupula sebaliknya. Maka dari itu peneliti tidak melakukan revisi pada sebagian kritik
dan saran dari validator yang sifatnya bukan dari kekurangan atau kelemahan produk.
Revisi berikutnya yang dilakukan yaitu menanggapi kritik dan saran yang mengatakan bahwa produk ini monoton dan membosankan karena tidak adanya
musik pengiring. Hasil dari revisi ini, sekarang semua slide telah memiliki musik pengiring belajar dan peneliti berusaha untuk memilih musik pengiring yang
sesuai dengan isi slide yang sedang ditampilkan, misal saat menampilkan sosok seorang petani, media ini memberikan musik pengiring dengan lagu “menanam
jagung”. Selain kritik dan saran yang didapat dalam bentuk tulisan, ada juga
kritik dan saran yang diberikan oleh validator secara lisan. Kritik dan saran tersebut yaitu mengenai keterangan setiap tombol yang susah dimengerti karena
hanya dalam bentuk simbol. Validator menyarankan untuk setiap tombol agar diberi tulisan, misal untuk tombol kegiatan belajar, maka dibawahnya harus
ditulis “kegiatan belajar”. Menanggapi kritik dan saran ini peneliti mengambil
54 jalan tengah, yaitu tidak melakukan saran dari validator, akan tetapi peneliti
memberikan perubahan yang lebih menarik dan jelas. Revisi yang dilakukan yaitu dengan melakukan action mouse over, jadi satiap kursor yang mengarah
pada suatu tombol maka tombol tersebut akan berbunyi dan memberi keterangan tombol apakah tersebut. Misal pada tombol referensi, jika kursor didekatkan pada
tombol tersebut tanpa melakukam klik maka akan keluar suara dalam bentuk kata-
kata “referensi”. Selain itu beberapa slide telah mengalami revisi menjadi tampilan yang lebih menarik. Berikut ini beberapa contoh revisi yang telah
dilakukan.
Gambar 4.7. Perubahan pada halaman utama
Gambar 4.8. Penambahan tombol musik
Gambar 4.9. Penghapusan hari ke-6
55
Gambar 4.10. Perubahan bentuk tombol
Gambar 4.11. Perubahan Background
B. Uji Kelayakan Media Pembelajaran ICT