Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan I.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013

SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Mariance Pah Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media pembelajaran berbasis ICT. Dengan demikian, maka peneliti membuat media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint interaktif yang di dalamnya memuat motivasi, materi pembelajaran, dan evaluasi. Powerpoint interaktif ini dilengkapi dengan animasi dan background yang indah. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian dan semangat siswa dalam belajar. Media pembelajaran dibuat oleh peneliti mengacu pada kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah produk berupa Powerpoint interaktif yang jelas dan menarik untuk digunakan dalam pembelajaran bagi siswa kelas empat sekolah dasar pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D). Peneliti menggunakan prosedur pengembangan dikemukakan oleh Borg dan Gall dan model pengembangan ASSURE. Kedua prosedur pengembangan tersebut digabungkan sehingga menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana dan menarik untuk dijadikan sebagai sebuah prosedur penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa media pembelajaran berbasis ICT (powerpoint interaktif) yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

Validasi media pembelajaran Powerpoint ini berpedoman pada empat aspek yaitu: 1) aspek konten dan isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, dan 4) aspek bahasa. Validasi yang dilakukan oleh dua pakar kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,52 (sangat baik) dan 3,59 (sangat baik). Validasi yang dilakukan oleh dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 3,09 (baik) dan 3,31 (sangat baik). Media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint interaktif tersebut memperoleh rerata skor 3,37 dari rentang skor 1-4 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013.


(2)

BASED ON 2013 ELEMENTARY SCHOOL CURRICULUM ON SUBTHEME BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN FOR FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

Mariance Pah Sanata Dharma University

2016

This research conducted because the teacher still need learning media based ICT. Therefore, researcher make the learning media based ICT, that is interactive powerpoint which contain motivation, learning material, and evaluation. The interactive powerpoint was completed animation and beautiful background. The purpose of it, is to make students feel interesting and more enthusiasm when they are studying. The learning media that made by researcher based on 2013 elementary school curriculum. The main purpose of this research is to produce a product, that is interactive powerpoint that clear and interesting to use in learning for fourth grade elementary school students on subtheme Bersyukur Atas Keberagaman.

The type of this research is Research and Development (R & D). Researchers used the development of research procedures proposed by Borg and Gall and ASSURE development model. Both procedures combined into a development model that is more simple and attractive to serve as a research procedure. Development procedures used in the study includes 5 steps, these are: (1) the potentials and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, and (5) revision of the design, to produce the final product design in the form of learning media based ICT (interactive powerpoint) which refers 2013 curriculum for fourth grade elementary school students. Data collection techniques used were interviews and questionnaires. Analysis of the data used in this study is qualitative and quantitative data analysis.

The validation of Powerpoint learning media is guided by four aspects, these are: 1) aspect content, 2) aspect display, 3) aspects of the use and presentation, and 4) aspect of language. The validation was done by two experts of 2013 curriculum results a score of 3,52 (very good) and 3,59 (very good). Validation was done by two teachers of fourth grade results a score of 3.09 (good) and 3.31 (very good). Learning media based ICT in the form of interactive Powerpoint gets a mean score of 3,37 of the range scores 1-4 and included in the category of "very good". It shows that the learning media based ICT in the form of interactive Powerpoint developed is feasible used as a learning media based ICT based on 2013 curriculum.

Keywords: Learning media based ICT, interactive powerpoint, 2013 elementary school curriculum.


(3)

i

SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KALASAN 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Mariance Pah NIM. 121134275

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

ii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013

SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KALASAN 1

Oleh: Mariance Pah NIM: 121134275

Telah disetujui oleh:

Pembimbing


(5)

iii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013

SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN

UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KALASAN 1

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Mariance Pah

NIM: 121134275

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 24 Februari 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.

Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S. S, M. Pd. Anggota : Galih Kusumo S.Pd., M.Pd. Anggota : Drs. Puji Purnomo, M. Si. Anggota : Drs. Paulus Wahana, M.Hum.

Yogyakarta, 24 Februari 2016

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma


(6)

iv

Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus

Yang selalu mendengarkan semua permohonanku sehingga semua bisa diselesaikan dengan baik.

Ayah dan ibundaku tercinta

Bapak Mikael Pah dan Ibu Jublina Pah Lulu yang selalu memberikan motivasi, dorongan dan doa sehingga skripsi ini diselesaikan dengan

baik.

Opa Semuel Tungga

Yang selalu memberikan motivasi dan doa untukku sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kakakku Invoni, Ardy, Alex, Mia dan Itta

Yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa sehingga skripsi ini diselesaikan.

Adikku Yani, July, Joance dan Jony

Yang selalu memberikan semangat dan doa sehingga skripsi ini deselesaikan dengan baik.

Keluarga besarku

Yang sudah memberikan doa dan dukungan sehingga skripsi bisa selesai dengan baik

Sahabat-sahabat tercinta: Vera, Any, Verni, Susi, Ester, Yeni, Yanti, Idda, Tya, dan Yuyun.

Yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa mereka sehingga skripsi ini diselesaikan dengan baik.

Teman-teman PPGT 2 Yang selalu memberikan motivasi. Kakak PPGT 2011 dan Adik PPGT 2013 Yang selalu memberikan dukungan dan doa.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma.


(7)

v

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh imam; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.

(Efesus 2:8)

“Meskipun Anda merasa hanya sebagai orang biasa, namun yakinlah bahwa anda akan bertumbuh menjadi luar biasa”


(8)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Februari 2016


(9)

vii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Mariance Pah

Nomor Mahasiswa : 121134275

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Bersyukur atas Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 11 Februari 2016

Yang menyatakan


(10)

viii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM SD 2013

SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Mariance Pah Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan media pembelajaran berbasis ICT. Dengan demikian, maka peneliti membuat media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint interaktif yang di dalamnya memuat motivasi, materi pembelajaran, dan evaluasi. Powerpoint interaktif ini dilengkapi dengan animasi dan background yang indah. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian dan semangat siswa dalam belajar. Media pembelajaran dibuat oleh peneliti mengacu pada kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah produk berupa Powerpoint interaktif yang jelas dan menarik untuk digunakan dalam pembelajaran bagi siswa kelas empat sekolah dasar pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D). Peneliti menggunakan prosedur pengembangan dikemukakan oleh Borg dan Gall dan model pengembangan ASSURE. Kedua prosedur pengembangan tersebut digabungkan sehingga menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana dan menarik untuk dijadikan sebagai sebuah prosedur penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa media pembelajaran berbasis ICT (powerpoint interaktif) yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

Validasi media pembelajaran Powerpoint ini berpedoman pada empat aspek yaitu: 1) aspek konten dan isi, 2) aspek tampilan, 3) aspek penggunaan dan penyajian, dan 4) aspek bahasa. Validasi yang dilakukan oleh dua pakar kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,52 (sangat baik) dan 3,59 (sangat baik). Validasi yang dilakukan oleh dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 3,09 (baik) dan 3,31 (sangat baik). Media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint interaktif tersebut memperoleh rerata skor 3,37 dari rentang skor 1-4 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013.


(11)

ix

BASED ON 2013 ELEMENTARY SCHOOL CURRICULUM ON SUBTHEME BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN FOR FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

Mariance Pah Sanata Dharma University

2016

This research conducted because the teacher still need learning media based ICT. Therefore, researcher make the learning media based ICT, that is interactive powerpoint which contain motivation, learning material, and evaluation. The interactive powerpoint was completed animation and beautiful background. The purpose of it, is to make students feel interesting and more enthusiasm when they are studying. The learning media that made by researcher based on 2013 elementary school curriculum. The main purpose of this research is to produce a product, that is interactive powerpoint that clear and interesting to use in learning for fourth grade elementary school students on subtheme Bersyukur Atas Keberagaman.

The type of this research is Research and Development (R & D). Researchers used the development of research procedures proposed by Borg and Gall and ASSURE development model. Both procedures combined into a development model that is more simple and attractive to serve as a research procedure. Development procedures used in the study includes 5 steps, these are: (1) the potentials and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, and (5) revision of the design, to produce the final product design in the form of learning media based ICT (interactive powerpoint) which refers 2013 curriculum for fourth grade elementary school students. Data collection techniques used were interviews and questionnaires. Analysis of the data used in this study is qualitative and quantitative data analysis.

The validation of Powerpoint learning media is guided by four aspects, these are: 1) aspect content, 2) aspect display, 3) aspects of the use and presentation, and 4) aspect of language. The validation was done by two experts of 2013 curriculum results a score of 3,52 (very good) and 3,59 (very good). Validation was done by two teachers of fourth grade results a score of 3.09 (good) and 3.31 (very good). Learning media based ICT in the form of interactive Powerpoint gets a mean score of 3,37 of the range scores 1-4 and included in the category of "very good". It shows that the learning media based ICT in the form of interactive Powerpoint developed is feasible used as a learning media based ICT based on 2013 curriculum.

Keywords: Learning media based ICT, interactive powerpoint, 2013 elementary school curriculum.


(12)

x

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema Bersyukur atas Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Drs. Puji Purnomo, M. Si. Selaku koordinator PPGT Universitas Sanata Dharma yang selalu mendampingi dan selalu memberi inspirasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

4. Galih Kusumo S. Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

5. Maria Melani Ika Susanti, S. Pd. M. Pd. selaku selaku validator media pembelajaran berbasis ICT yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

6. Agnes Herlina Dwi H., M. T., M, Sc. selaku validator media pembelajaran berbasis ICT yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

7. Sri Rejeki, A.Ma. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah dan membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.


(13)

xi

9. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

10.Ayah dan ibunda tersayang, Ayah Mikael Pah dan Ibu Jublina Pah Lulu yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 11.Kakak Invoni, Ardy, Alex, Mia, Itta dan adik Yani, July, Joance, Jony yang selalu

memberikan semangat dan doa untukku sehingga skripsi ini selesai dengan baik. 12.Opa Semuel Tungga yang selalu memberikan dorongan dan motivasi.

13.Sahabat-sahabat terhebat 35 mahasiswa PPGT 2012 yang selalu ada dalam suka dan duka dan selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 11 Februari 2016 Peneliti


(14)

xii

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN MOTO ...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...v

LEMBAR PERTANYAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...vi

ABSTRAK ...vii

ABSTRACT ...viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR BAGAN ...xvi

DAFTAR GAMBAR ...xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...5

E. Batasan Istilah ...7

F. Spesifikasi Produk ...7

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ...10

1. Media pembelajaran berbasis ICT ...10

a. Pengertian media pembelajaran berbasis ICT ...10

b. Fungsi media pembelajaran ICT ...15

c. Jenis-jenis media pembelajaran ICT ...19

2. Microsoft Powerpoint ...21

a. Pengertian Microsoft Powerpoint ...21

b. Kriteria untuk menilai keaktifan media ...23


(15)

xiii

f. Kelebihan dan kekurangan Microsoft Powerpoint ...27

g. Indikator kualitas media pembelajaran berbasis ICT ...28

3. Model pengembangan media ICT ...31

a. Model pengembangan ASSURE...31

4. Kurikulum SD 2013 ...35

a. Pengertian kurikulum ...35

b. Tujuan pengembangan kurikulum ...37

c. Rasional dan elemen kurikulum 2013...38

d. Pendekatan tematik interaktif ...39

e. Pendekatan saintifik ...41

B. Penelitian yang Relevan ...44

C. Karangka Berpikir ...47

D. Pertanyaan Penelitian ...50

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis-Jenis Penelitian R&D...51

B. Prosedur Pengembangan ...53

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...55

D. Validasi Ahli Media Pembelajaran ICT ...56

E. Instrumen Penelitian ...56

F. Teknik Pengumpulan Data ...57

G. Teknik Analisis Data...60

BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN A. Analisis kebutuhan ...62

1. Hasil wawancara analisis kebutuhan ...63

2. Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan ...68

B. Deskripsi produk awal ...69

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran tematik harian (RPPTH) ...70

2. Media pembelajaran powerpoint interaktif ...71

C. Data hasil validasi pakar kurikulum 2013 media pembelajaran berbasis ICT ...71

D. Data hasil validasi guru SD kelas IV pelaksanaan kurikulum 2013 ...73

E. Kajian produk akhir ...74


(16)

xiv

2. Pembahasan...75

BAB V A. Kesimpulan ...89

B. Keterbatasan penelitian ...90

C. Saran ...91

Daftar pustaka ...92

Lampiran ...94


(17)

xv

Tabel 3.2 panduan wawancara survei kebutuhan ...58

Tabel 3.3 kuesioner validasi ...59

tabel 3.4 skala Likert ...61

Tabel 4.1 saran dan revisi ...73


(18)

xvi

Bagan 2.2 karangka berpikir ...48 Bagan 3.1 langkah-langkah penggunaan motode Research and Development (R&D) ...52 Bagan 3.2 pemgembangan ASSURE dan Borg and Gall ...53


(19)

xvii

Gambar 4.2 contoh gambar slide petunjuk media secara umum ... 79

Gambar 4.3 contoh gambar slide petunjuk media pembelajaran media secara detail ... 80

Gambar 4.4 contoh gambar slide kompotensi dasar ... 80

Gambar 4.5 contoh gambar slide indikator pembelajaran ... 81

Gambar 4.6 contoh gambar slide berisi materi pembelajaran ... 81

Gambar 4.7 contoh gambar slide berisi gambar ... 82

Gambar 4.8 contoh gambar slide berisi materi ... 82

Gambar 4.9 contoh gambar berisi pertanyaan diskusi kelompok ... 83

Gambar 4.10 contoh gambar slide yang berisi video ... 84

Gambar 4.11 contoh gambar slide berisi soal evaluasi ... 84

Gambar 4.12 contoh gambar slide berisi kunci jawaban ... 85

Gambar 4.13 contoh gambar slide berisi pertanyaan refleksi ... 86

Gambar 4.14 contoh gambar slide yang berisi tugas rumah ... 86

Gambar 4.15 contoh gambar slide yang berisi sumber yang mendukung ... 87

Gambar 4.16 contoh gambar yang berisi ucapan terima kasih ... 87


(20)

xviii

Lampiran 1 surat izin penelitian ...95

Lampiran 2 surat keterangan penelitian ...96

Lampiran 3 surat validasi SDN Kalasan I ...97

Lampiran 4 surat keterangan validasi SDK Mangunan ...98

Lampiran 5 hasil analisis kebutuhan ...99

Lampiran 6 hasil validasi pakar media pembelajaran ICT ...104

Lampiran 7 data validasi guru SD kelas IV ...114

Lampiran 8 lembar kuesioner validasi ...124

Lempiran 9 rekapitulasi hasil validasi pakar media pembelajaran ICT ...128


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan dan pengembangan bangsa Indonesia. Hal demikian tentunya tidak terlepas dari peran pemerintah dalam merancang pelaksanaan pendidikan di negara ini. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan perlu dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi hasil pendidikan sebelumnya. Pendidikan di negara ini sangat memprihatinkan. Pemerintah berupaya untuk mencanangkan serta mengimplementasikan berbagai perancangan pelaksanaan pendidikan, salah satunya adalah kurikulum.

Kurikulum di Indonesia terus diperbaiki dan disempurnakan dari masa ke masa. Hingga saat ini, dunia pendidikan di Indonesia telah mengenal dan menggunakan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran baik di tingkat sekolah dasar maupun di tingkat sekolah menengah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang lebih menekankan pendekatan keilmuan (saintifik) dan tematik. Hidayat (2013: 113) mengemukakan orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan sangat didukung oleh strategi guru dalam menyelenggarakan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Salah satu strategi yang digunakan oleh guru


(22)

2

adalah mendesain media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi serta nilai-nilai kehidupan yang termuat di dalam setiap tema, subtema, maupun pembelajaran. Media Pembelajaran dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan (Anitah, 2009: 4). Sudjana (2005: 15) mengemukakan bahwa media diperlukan dalam proses pembelajaran karena mempunyai kemampuan atau kompetensi yang dapat dimanfaatkan. Media yang efektif adalah media yang mampu mengomunikasikan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi pesan kepada penerima pesan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menawarkan semakin banyak kemudahan di dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah dalam hal penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. Hal demikian mendorong upaya-upaya pemanfaatan hasil teknologi ke dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah media pembelajaran berbasis ICT (Information and Comumunication Technology) sehingga menciptakan suasana penyampaian dan pemahaman materi yang lebih bersemangat dan menyenangkan.

Berdasarkan survei kebutuhan salah satu jenis media pembelajaran berbasis ICT adalah Powerpoint interaktif. Meskipun pada hakikatnya Powerpoint interaktif tergolong sebagai salah satu media pembelajaran yang mendorong partisipasi aktif siswa, namun belum banyak tenaga pendidik yang memahami cara mendesain dan menggunakannya di dalam pembelajaran. Secara umum, tenaga pendidik lebih sering mendesain dan menggunakan media pembelajaran konvensional yang hanya menuntut partisipasi aktif satu pihak.


(23)

3

Berdasarkan survei kebutuhan bersama Ibu S, guru kelas IV (empat) SD Negeri Kalasan I terkait pengembangan media pembelajaran berbasis ICT pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 10.00 WIB, guru mengatakan bahwa beliau sangat setuju terhadap adanya perubahan kurikulum yakni dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Menurut guru, kurikulum 2013 ini sangat baik jika diterapkan di dalam pembelajaran jika dibandingkan dengan kurikulum KTSP. Guru sudah berusaha untuk memahami dan melaksanakan berberapa hal terkait kurikulum 2013 walaupun belum semuanya terlaksana dengan baik. Ibu S selalu berupaya agar pendidikan karakter dapat tercapai. Oleh karena itu, Ibu S selalu mengutamakan pengembangan keterampilan dan karakter di dalam diri siswa.

Pada saat melakukan wawancara dengan Ibu S, beliau juga mengatakan bahwa tematik integratif ini berlandaskan pada tema namun adaptasinya masih sangat sulit bagi seorang siswa dalam belajar. Menurut Ibu S, penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus dimulai dari siswa sehingga siswa terlatih untuk mandiri. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa pendekatan saintifik ini perlu dikaitkan dengan media pembelajaran sehingga pelajaran dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa. Namun demikian, pada kenyataannya guru masih membutuhkan waktu yang cukup untuk membuat media pembelajaran yang efektif. Walaupun beliau mengatakan bahwa waktu tidak memungkinkan dalam membuat media pembelajaran namun media tetap memegang peranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha untuk mencari gambar-gambar dari internet yang berkaitan dengan


(24)

4

materi yang hendak diajarkan kepada peserta didik. Guru mengakui bahwa beliau lebih cenderung menggunakan media gambar di dalam pembelajaran.

Menurut pemahaman ibu S, media pembelajaran ICT adalah media gambar. Ada beberapa media ICT yang diketahui oleh Ibu S, yakni: Powerpoint dan Movie Maker. Namun demikian, beliau sering menggunakan dalam Powerpoint karena sangat mudah dibuat dan tidak menyita banyak waktu dalam membuatnya. Beliau mengutarakan keinginannya untuk membuat media pembelajaran berbasis ICT yang lain. Sebenarnya beliau sudah berusaha untuk membuat media pembelajaran berupa Powerpoint namun belum runtut. Selain itu, guru merasa cukup sulit untuk membangun semangat siswa melalui media Powerpoint.

Meninjau masalah-masalah di atas maka peneliti mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT (Powerpoint Interaktif) pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman untuk siswa kelas IV (empat) sekolah dasar. Adapun alasan pemilihan subtema Bersyukur Atas Keberagaman adalah karena subtema ini pada hakikatnya memuat lebih banyak aktivitas dan sikap positif yang menuntut partisipasi aktif peserta didik. Selain itu, pemilihan kelas yakni kelas IV (empat) didasarkan atas alasan bahwa paa zaman ini, siswa kelas atas sudah lebih memahami tentang cara belajar yang menggunakan media berbasis teknologi khususnya Powerpoint interaktif.


(25)

5 B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT pada subtema Bersyukur atas Keberagaman mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran berbasis ICT pada subtema Bersyukur atas Keberagaman mengacu Kurikulum 2013 SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis ICT pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman mengacu kurikulum 2013 untuk siswa SD kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk berupa media Pembelajaran Berbasis ICT pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1. D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian jenis Research and Development (R&D) khususnya dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.


(26)

6 2. Bagi guru

Guru memperoleh inspirasi terkait dengan penelitian Research and Development (R&D). Guru juga memperoleh contoh perangkat pembelajaran khususnya media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

3. Bagi siswa

Siswa dapat memahami pelajaran dengan lebih baik dan bermakna sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang memuaskan khususnya dengan menggunakan pendekatan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

4. Bagi sekolah

Sekolah memperoleh contoh media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dan bahan bacaan tambahan terkait jenis penelitian Research and Development (R&D).

5. Bagi prodi PGSD

Prodi PGSD memperoleh bahan bacaan tambahan di perpustakan terkait jenis penelitian Research and Development (R&D) dan contoh media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.


(27)

7 E. Batasan Istilah

1. Kurikulum SD 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah dasar dengan menerapkan pembelajaran tematik integratif, pendekatan saintifik, dan penguatan pendidikan karakter serta mengunakan penilaian otentik.

2. Media pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication Technology) adalah suatu media pembelajaran yang dibuat dengan menggunakan komputer untuk mengolah informasi dan juga sebagai alat untuk membuat media pembelajaran ketika mengajar. Dengan adanya media pembelajaran ICT ini maka diharapkan agar proses pembelajaran dalam kelas tidak membosankan atau menjenuh bagi siswa sehingga dapat memudahkan guru dalam materi lewat media pembelajaran berbasis ICT kepada siswa dengan baik dan bisa mencapai hasil pembelajaran secara optimal.

3. Powerpoint interaktif adalah suatu program aplikasi yang digunakan untuk presentasi baik dalam pembelajaran di kelas, presentasi produk, presentasi seminar, dan lain-lain.

F. Spesifik Produk yang Dikembangkan 1. Media pembelajaran berbasis ICT

Media pembelajaran berbasis ICT yang dibuat berupa Powerpoint interaktif, Powerpoint yang digunakan untuk membuat media powerpoint interaktif


(28)

8

adalah versi powerpoint 2013. Powerpoint interaktif tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain:

a. Slide pembuka berisi: salam pembuka, tema pembelajaran, motivasi, dan cara menggunakan media pembelajaran.

b. Slide isi berisi: materi yang mencakup kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikaikan.

c. Slide penutup berisi: panduan refleksi siswa, kata-kata penguatan, dan tugas rumah bagi siswa.

2. Media Pembelajaran ICT yang dikembangkan akan sesuai dengan kriteria media yang sebenarnya. Kriteria media pembelajaran yang dibuat secara lengkap antara lain:

a. Media yang dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Media yang dikembangkan mampu meningkatkan antusias siswa. c. Mampu mengembangkan rasa ingin tahu siswa.

d. Mampu meningkatkan daya tarik siswa.

e. Kemudahan media dalam praktik belajar pembelajaran.

f. Efisiensi media dalam kaitannya dengan waktu, biaya dan tenaga. g. Kualitas media yang dikembangkan.

3. Media pembelajaran ICT yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa.

4. Media pembelajaran ICT yang kembangkan sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum 2013 mencakup 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengomunikasikan).


(29)

9

5. Media yang dikembangkan sesuai dengan pendekatan tematik dan mengacu aspek yaitu aspek afektif, kognitif, dan psikomotor.

6. Media pembelajaran berbasis ICT yang akan dikembangkan adalah powerpoint interaktif dan menarik, berupa video, lagu, gambar, kegiatan siswa, materi, dan soal evaluasi yang dibuat berdasarkan tingkat kemampuan siswa dengan mengacu pada kurikulum 2013.


(30)

10 BAB II

LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka

1. Media Pembelajaran ICT (Information and Communication Technology). a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis ICT.

Media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima Smaldino (2011: 7). Terdapat enam kategori dasar media yaitu teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) (benda-benda), dan orang-orang. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar Smaldino (2011: 7). Salah satu perangkat yang digunakan oleh guru agar siswa mudah mengerti dengan apa yang diajarkan adalah dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) untuk menampilkan media pembelajaran.

Jasmadi (2010: 201) mengatakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, model pembelajaran aktifpun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi Information and comunication technology (ICT) kedalam pembelajaran aktif tersebut. Tentu yang diharapkan adalah pencapaian hasil yang baik dibandingkan model pembelajaran aktif tanpa melibatkan teknologi ICT. Biaya untuk media ini bisa lebih


(31)

11

murah, lebih efektif dan lebih menyenangkan bagi peserta didik. Model pembelajaran aktif umumnya memiliki permainan-permainan yang akan mengasah daya pikir dan daya analisis siswa dalam kegiatan belajar mengajarnya. Dengan menggunakan media pembelajaran ICT sehingga bahan-bahan disekitarnya sudah tidak digunakan lagi untuk membuat media.

Tujuan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dengan media pembelajaran yang lain hampir sama yaitu mampu mengasah kemampuan berpikir peserta didik serta membantu peserta didik agar mampu bekerja secara berkelompok. Susilana dan Riyani (2009: 100) mengatahkan bahwa Strategi peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan dengan berbagai strategi antara lain melalui pembelajaran Information and comunication technology (ICT) dengan bersandar pada penguasaan kompetensi (kompetency based learning). Pelaksanaan strategi tersebut dilakukan melalui: penataan kuriulum, penyusunan bahan ajar/modul, penyusunan standar pelayanan minimal (delivery sistem), penyelemggaraan pembelajaran berbasis produksi, pengembangan prosedur penilaian berbasis ICT yang bersandar pada kopetensi. Pendekatan pembelajaran dengan pemanfaatan ICT salah satunya adalah melalui sistem modul interaktif berbasis komputer. Modul ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan pembelajaran masing-masing.


(32)

12

Hamzah (2010: 121) media adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik. Tujuannya adalah merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran media. Selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi. Munir (2009: 47) media komputer adalah media yang menarik, atraktif dan interaktif. Pembelajaran melalui media computer memberikan bekal pembelajar berbagai karakter yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu media.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi Darmawan (2011: 1). Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam beberapa dekade terakhir berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, termasuk jaringan komputer. Berbagai teknologi dan aplikasi pendukung juga telah dikembangkan sebagai upaya untuk mendukung dan mempermudah aktivitas kehidupan manusia dan organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Sudah selayaknya lembaga-lembaga pendidikan


(33)

13

yang ada segera memperkenalkan dan memulai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai basis pembelajaran yang lebih mutakhir Dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan ICT tersebut, guru dituntut untuk menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar dapat mengembangkan materi-materi pembelajaran berbasis ICT dan memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran.

Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan dan kesempatan yang lebih luas kepada pembelajar dalam kegiatan belajar mengajar. Sekarang ini, pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan sudah mulai memasyarakat, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai ke perguruan tinggi Darmawan (2011: 4). Sanaky (2013: 206) teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkingkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulasi secara pencapaian hasil pembelajaran secara optimal. Pengajar akan melakukan “bentuk-bentuk stimulasi yang dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau interaksi antar manusia, yaitu: realitas gambar bergerak dan gambar diam, tulisan dan suara yang direkam.

Krisnadi (2009), ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi. Saat ini, dengan cepatnya teknologi komunikasi maka semakin banyak pula media komunikasi yang muncul. Pada pembahasan ini, media komunikasi


(34)

14

yang dimaksud adalah media untuk membantu pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Beberapa media yang dimaksud adalah komputer (internet), peralatan audio seperti tape recorder dan peralatan visual seperti VCD/DVD. Di kalangan umum, istilah ICT lebih merujuk pada teknologi komputer. Hal ini tidaklah mengherankan karena komputer pada saat ini selain berfungsi sebagai alat pengolah data juga dapat berfungsi untuk komunikasi melalui jaringan komputer (Internet) serta alat multimedia (hiburan). Hampir semua komponen ICT sekarang ini dapat dipakai secara bersama-sama dengan komputer.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ICT (Information and Communication Technology) adalah suatu media pembelajaran yang dibuat dengan menggunakan komputer untuk mengolah informasi dan juga sebagai alat untuk membuat media pembelajaran ketika mengajar. Dengan adanya media pembelajaran ICT ini maka diharapkan agar proses pembelajaran dalam kelas tidak membosankan atau menjenuh bagi siswa sehingga dapat memudahkan guru dalam materi lewat media pembelajaran berbasis ICT kepada siswa dengan baik dan bisa mencapai hasil pembelajaran secara optimal. Jadi, untuk saat ini istilah ICT dan komputer hampir dapat disama artikan jika ditinjau dari fungsinya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan ICT.


(35)

15

a. Fungsi media pembelajaran berbasis ICT.

Fungsi media dalam proses pembelajaran tidak hanya sekedar sebagai alat bantu guru, melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Media pembelajaran juga berfungsi untuk merangsang pembelajaran Sanaky (2013: 7). Media pembelajaran secara umum berfungsi juga sebagai pengantara bagi pembawa pesan dan penerima pesan. Munadi (2013: 37) menyebutkan lima fungsi media pembelajaran secara umum yaitu: 1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber.

Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar yaitu sebagai penyalur, penyampai, penghubung, dan lain-lain yang bersifat mengaktifkan siswa.

2) Fungsi semantik.

Fungsi semantik yaitu kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata yang maknanya dapat dipahami peserta didik. 3) Fungsi manipulatif.

Fungsi manipulatif yakni media berfungsi untuk mengatasi batas-batas ruang dan waktu serta mengatasi keterbatas-batasan indrawi. 4) Fungsi psikologis

Fungsi psikologis media memuat fungsi atensi (menumbuhkan perhatian), fungsi afektif (menggugah perasaan), fungi kognitif (menumbuhkan kemampuan berpikir), fungsi imajinatif


(36)

16

(meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa), dan fungsi motivasi.

5) Fungsi sosio-kultural.

Fungsi sosio-kultural yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.

Selain itu, Susilana & Cepi (2009: 9) menyebutkan lima fungsi media pembelajaran yaitu:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

Levie dan Lentz (dalam Kustandi & Bambang, 2013: 19) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.

1) Fungsi atensi, mengandung arti bahwa media pembelajaran dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks pelajaran.


(37)

17

2) Fungsi afektif, dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar teks yang bergambar.

3) Fungsi kognitif, terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi Kompensatoris, mengandung arti bahwa media pembelajaran membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima, serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap perkembangan media pembelajaran. Hal ini ditandai dengan berkembangnya media pembelajaran berbasis komputer/media pembelajaran berbasis ICT/media pembelajaran berbasis TIK. Media pembelajaran dengan menggunakan komputer/TIK/ICT memiliki kelebihan karena menarik, atraktif, dan interaktif. Secara umum, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki manfaat dalam dunia pendidikan. Munir (2009: 38) menguraikan manfaat teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan yaitu sebagai berikut:


(38)

18

1) Cepat. Dikatakan cepat karena komputer dapat melakukan suatu pekerjaan dengan lebih cepat dan tepat, dibandingkan dengan manusia.

2) Konsisten. Komputer dapat melakukan suatu pekerjaan secara berulang-ulang dan selalu konsisten.

3) Tepat. Komputer berupaya memberikan kesan perbedaan yang sangat kecil di setiap pekerjaan.

4) Kepercayaan. Komputer dapat memberikan keputusan yang dapat dipercaya oleh penggunanya, walaupun dilakukan secara berulang-ulang kali.

5) Meningkatkan produktivitas. 6) Meningkatkan kreativitas.

Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran sangat tepat untuk belajar secara interaktif. Penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam memproses dan pembuatan keputusan manajerial bukan lagi sebagai keharusan mendesak, melainkan juga menjadi kebutuhan mutlak bagi semua orang Munir (2009: 48). Komputer dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang menyediakan berbagai macam bentuk media bagi siswa, agar siswa mampu membuat desain dan merekayasa suatu konsep pengetahuan Munadi (2013: 149). Banyaknya sumber belajar dalam komputer yang telah merangsang beberapa indera, diharapkan juga mampu mengaktifkan fungsi-fungsi psikologis (afektif, kognitif, konatif-dinamik, dan sensori-motori) siswa.


(39)

19 b. Jenis-jenis media pembelajaran ICT.

Arsyad (2014: 31) mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan teknologi maka media pembelajaran dapat dibedakan menjadi empat kelompok antara lain:

1) Media hasil teknologi cetak.

Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau fotografik dan reproduksi. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang.

a) Baik teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.

b) Teks dan visual ditampilkan statis (diam).

c) Pengembangan sangat tergantung pada prinsip kebahasaan dan persepsi visual.

d) Baik teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa. e) Informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai. 2) Media hasil teknologi audio-visual.

Media hasil teknologi melalui audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman


(40)

20

kata atau simbol-simbol yang serupa.Teknologi audio-visual meliputi mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut: a) Bersifat linear, Menyajikan visual yang dinamis.

b) Digunakan dengan cara ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pebuatnya.

c) Representasi fisk dari gagasan real atau gagasan abstrak.

d) Dikembangkan menurut prinsip perkembangan psikologi behaviorisme dan kognitif.

e) Umumnya berorientasi pada guru dengan tingkat pelibatan interaktif peserta didik yang rendah.

Seels & Glasgow (dalam Arsyad 2014: 35) mengatakan bahwa berdasarkan perkembangannya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.

1) Pilihan media tradisional meliputi:

a) Visual diam yang diproyeksikan, seperti: proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slide dan filmstips.

b) Visual yang tak diproyeksikan, meliputi: gambar, poster, foto, grafik, diagram, pameran, papan info, dsn ppsn bulu.

c) Audio meliputi: rekaman piringan, pita kaset, reel, cartridge. d) Penyajian multimedia meliputi: slide plus suara (tape), multi

image.


(41)

21

f) Cetak, meliputi: buku teks; modul, teks terprogram; workbook; majalah ilmiah, berkala; lembaran lepas.

g) Permainan, meliputi: teka-teki, simlasi, permainan papan. h) Realia, meliputi: model, contoh, dan manipulatif.

2) Pilihan media teknologi mutakhir, meliputi:

a) Media berbasis telekomunikasi yang meliputi: telekonferen, kuliah jarak jauh.

b) Media berbasis mikroprosesor yang meliputi: komputer assisted instuction, permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hypermedia, compact (video) disc.

2. Microsoft Powerpoint

a. Pengertian Microsoft Powerpoint

Miscrosoft Powerpoint adalah program aplikasi untuk membuat presentasi Jasmadi (2010: 25). Pada Miscrosoft Powerpoint ini peneliti membuatnya dengan menggunakan beberapa modifikasi dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan video dan juga dengan menggunakan animasi-animasi.

Riyana & Susilana (2009: 100) Microsoft Powerpoint 2003 merupakan program aplikasi presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk beberapa kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lokakarya dan sebagainya.


(42)

22

Microsoft Powerpoint digunakan untuk memberi lebih banyak cara membuat dan berbagi presentasi secara dinamis dengan audiens. Powerpoint dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi, maupun menjadi satu-satunya sarana penyampaian informasi. Program Microsoft Powerpoint cukup populer digunakan baik dalam proses pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan formal, maupun pada lembaga-lembaga tidak formal seperti pelatihan dan penyuluhan Sanjaya (2012: 183). Pengoperasian dan bentuk tampilan Microsoft Powerpoint lebih menarik serta dapat diintergrasikan dengan program Microsoft lainnya seperti Word, Excel, Acces dan sebagainya, termasuk diintegrasikan dengan video, gambar, dan foto.

Pawirosumatro (2009: 181) Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi untuk membuat presentasi secara elektronik yang handal. Presentasi Powerpoint terdiri dari teks, grafik, objek gambar, clipart, movie, suara dan objek yang dibuat program lain. Program ini pun tidak dicetak secara langsung menggunakan kertas, atau dengan menggunakan trasparantasi untuk kebutuhan presentasi melalui Overhead, serta dapat dicetak untuk slide film.

Sanaky (2013: 147) mengatakan bahwa Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan yang salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office program komputer dan tampilan kelayar dengan menggunakan bantuan LCD.


(43)

23

Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa Microsoft Powerpoint adalah suatu program aplikasi yang digunakan untuk presntasi baik dalam pembelajaran dikelas, presentasi produk, presentasi seminar dan lain-lain. Pada Miscrosoft Powerpoint ini peneliti membuatnya dengan menggunakan beberapa modifikasi dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan, motivasi, video dan juga dengan menggunakan animasi-animasi.

b. Kriteria untuk menilai keaktifan sebuah media.

Hubbard (dalam Sanaky 2013: 207) mengatatakan bahwa ada sembilan kriteria untuk menilai media:

1) Masalah biaya, arti biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media tersebut.

2) Ketersediaan fasilitas yang mendukung seperti listrik. Untuk menilai keaktifan sebuah media perlu adanya fasilitas-fasilitas yang memadai sehingga lebih memudahkan kita dalam pembuatannya.

3) Kecocokan dengan ukuran kelas. Sebelum melakukan proses belajar mengajar di kelas sebagai guru melihat kembali media yang mau digunakan apakah cocok digunakan untuk kelas atas atau kelas bawah. 4) Keringkasan. Media Powerpoint yang dibuat perlu diringkas agar lebih

menarik dan mudah dipahami siswa.

5) Kemampuan untuk dirubah. Dalam kelas perlu diperhatikan apakah siswa berminat untuk belajar dengan menggunakan media tersebut. Jika, tidak cocok maka media yang sidah dibuat harus dirubah.


(44)

24

6) Waktu dan tenaga penyiapan. Waktu untuk menjelaskan media pembelajan harus sesuai dengan waktunya.

7) Pengaruh yang ditimbulkan. Jika waktu yang digunakan tidak sesuai maka perlu adanya timbal balik dari orang lain sehingga media yang digunakan kedepannya semakin baik.

8) Kerumitan dan kegunaan. Media yang digunakan jangan rumit sehingga orang yang menggunakan tidak merasa kesulitan.

c. Tipe penggunaan media Powerpoint.

Susilana dan Riyana (2009: 100) mengatakan ada beberapa tipe penggunaan Powerpoint antara lain:

1) Personal presentation: Pada umumnya Powerpoint dalam tipe ini digunakn untuk presentasi dalam kelas, seperti: kuliah, training, seminar, work shop. Penyajian Powerpoint ini sebagai alat bantu bagi guru untuk penyampaian materi pembelajaran agar siswa merasa tertarik pada pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

2) Stand alone: Dalam tipe ini Powerpoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individu yang bersifat interaktif, meskipun kadarnya tidak terlalu tinggi.

3) Web based: Pada pola ini, Powerpoint dapat diformat menjadi file web sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat menampilkan internet.


(45)

25

Dari tipe di atas diharapkan dapat membantu untuk mengetahui cara menggunakan Powerpoint yang sebenarnya.

d. Prosedur pembuatan Powerpoint.

Susilana dan Riyana (2009: 101) mengatakan bahwa ada beberapa prosedur pembuatan Powerpoint antara lain:

1) Identifikasi program, hal ini dimaksud untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan materi, sasaran (siswa) terutama latar belakang kemampuan, usia, dan jenjang pendidikan. Perlu juga mengidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti gambar, animasi dan video.

2) Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran, seperti video, gambar, animasi, suara. Materi untuk Powerpoint sebaiknya dikemas menjadi uraian pendek, pokok-pokok bahasan atau pointer-pointer.

3) Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum, selanjutnya proses pengerjaan di Powerpoint hingga selesai. Selanjutnya mengubah hasil akhir presentasi apakah dalam bentuk slide show, web pages, executable file (xe).

4) Setelah program dibuat, tidak langsung digunakan sebaiknya dilakukan review program dari sisi bahasa, tata letak, dan kebenaran konsep, selanjutnya direvisi dan siap digunakan.

Jadi menbuat sebuah media pembelajaran Powerpoint adapun prosedurnya yakni mulai dari identifikasi program, mengumpulkan bahan


(46)

26

dan setelah semua bahan terkumpul maka sebagai peneliti harus membuat sebuah rangkuman sebuah Powerpoint yang menarik untuk digunakan. e. Syarat dalam menggunakan Microsoft Powerpoint.

Darmawan (2011: 170) mengatakan ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam menggunakan Microsoft Powerpoint, antara lain:

1) Pastikan anda telah memiliki flow chart dengan model tutorial atau model CAI lainnya, seperti drill, simulasi, atau permainan. Anda harus memiliki story board sesuai dengan bidang studi masing-masing. 2) Pastikan anda telah memiliki sebuah folder dengan nama “latihan”

(multimedia interaktif).

3) Folder tersebut harus berisi sejumlah file yang anda perlukan (baik dalam bentuk word, excel, Powerpoint, audio, video, image) yang diperkirakan akan mendukung proyek pembelajaran anda.

4) Pastikan ada software pembangunan, seperti micromedia flash, dreamwaver, authoring, macromedia dan sejenisnya.

5) Komputer anda diinstal minimal dengan windows versi 2000, me, XP, vista, ataupun windows-7.

6) Pastikan juga anda telah menginstal microsoft office versi 98, 2000, 2003, ataupun 2007.


(47)

27

f. Kelebihan dan kelemahan Microsoft Powerpoint. 1) Kelebihan Microsoft Powerpint.

Daryanto (2010: 164) kelebihan dari Microsoft Powerpoint yaitu: a) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan

animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto. b) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi

tentang bahan ajar yang tersaji.

c) Pesan informasi secara visual lebih mudah dipahami peserta didik. d) Guru tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang

disajikan.

e) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai berulang-ulang.

f) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik, sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana.

2) Kelemahan Microsoft Powerpoint.

Microsoft Powerpoint selain memiliki kelebihan, juga memiliki kelemahan. Daryanto (2010: 83) mengatakan bahwa media Powerpoint tidak serba cocok untuk semua jenis dan tujuan pembelajaran. Oleh sebaba itu, guru sebaiknya memahami benar bagaimana karakteristik media presentasi atau media Powerpoint. Mengingat bahwa Microsoft Powerpoint merupakan salah satu media berbasis komputer, maka kita juga dapat melihat beberapa kelemahan media berbasis komputer.


(48)

28

g. Indikator kualitas media pembelajaran berbasis ICT.

Dalam membuat media Powerpoint ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar media yang dibuat menarik dan dapat meningkatkan siswa dalam belajar. Daryanto (2013: 72) Media yang dibuat agar lebih menarik maka ada beberapa tips yang perlu diperhatikan pada saat membuat media presentasi/Powerpoint yaitu sebagai berikut:

1) Pihih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya Arial, Verdana, Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20 untuk isi teks, sedang untuk sub judul 28 dan untuk judul 30.

2) Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi atau video.

3) Area tampilan frema yang ditulis jangan melebihi ukuran 16x20 cm. 4) Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks. 5) Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topic atau sub topik

pembahasan.

6) Beri judul pada setiap frame.

7) Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak), keharmonisan dan kekontrasan pada setiap tampilan.

8) Variasi memang perlu, tetapi harus juga perlu diperhatikan prinsip kesederhanaannya.

9) Artinya jangan membuat slide yang terlalu rumit, rame dan peunuh dengan warna-warni, karena hal ini justru akan menggangu pesan utama yang disajikan.


(49)

29

Sanjaya (2012: 234) menyebutkan kriteria untuk menilai sebuah media interaktif diantaranya yaitu:

1) Kesederhanaan. Kesederhanaan artinya bahwa program multimedia interaktif harus dirancang agar dapat digunakan siapa saja. Orang yang akan memanfaatkan multimedia yang kita kembangkan tidak perlu belajar lebih dahulu tentang komputer.

2) Kelengkapan bahan pembelajaran. Artinya, multimedia yang dikembangkan memiliki kandungan yang cukup tentang materi pelajaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa tentang pengetahuan yang ingin diperolehnya. Sebaiknya isi kandungan multimedia tidak hanya data atau fakta, akan tetapi juga isi konsep, prinsip, generalisasi bahkan mungking teori.

3) Komunikatif. Multimedia yang dikembangkan harus bersifat komunikatif. Artinya baik Bahasa maupun format penampilan harus dapat berbicara, harus mengajak pengguna untuk melakukan sesuatu, bukan hanya diajak mendengar saja. Dengan demikian format penyajian multimedia jangan bersifat deskriptif yang menempatkan pengguna sebagai objek belajar akan tetapi juga sebagai subjek belajar. 4) Belajar mandiri. Multimedia interaktif yang baik dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain termasuk guru. Untuk itu format penyajian harus disusun lengkap mulai dari petunjuk penggunaan, isi pelajaran, sampai pada alat evaluasi beserta kunci


(50)

30

jawaban sehingga pengguna dapat menentukan sendiri keberhasilan penggunaannya.

5) Belajar setahap demi setahap. Pembelajaran melalui multimedia adalah proses belajar setahap demi setahap. Oleh sebab itu, materi harus disusun secara unit-unit terkecil dari yang sederhana menuju ke yang kompleks, dari yang konkret menuju ke abstrak.

6) Unity multimedia adalah penggabungan beberapa jenis media. Oleh sebab itu pemakaian berbagai jenis media seperti media audio, video, foto, film dan sebagainya harus ditata secara serasi dan seimbang dengan tidak mengabaikan unsur artistik dan estetikanya.

7) Kontinuitas. Melalui multimedia, harus dapat mendorong secara terus menerus untuk belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar lebih lanjut. Bukan hanya itu melalui multimedia harus dapat meninggalkan bekas. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam membuat/mendesain sebuah media pembelajaran berbasis ICT, yang mendesain media pembelajaran beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni kesederhanaan, jenis huruf, konten atau isi dari media, cara penyajiannya, penggunaan bahasa, background dan lain sebagainya. Kriteria penilaian atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah media pembelajaran berbasis ICT menurut pendapat para ahli di atas, dapat digunakan oleh peneliti sebagai acuan


(51)

31

dalam menyusun instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran berbasis ICT.

3. Model pengembangan media ICT. a. Model pengembangan ASSURE.

Pribadi (2011: 34) Model desain ASSURE merupakan model desain sistem pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah diimplementasikan untuk mendesain aktivitas pembelajaran, baik yang bersifat individual maupun klasikal. Pribadi (2011: 39-40) Model desain pembelajaran pada umumnya berisi beberapa langkah sistematik dan sistemik yang pernah diuji coba sebelumnya dalam sebuah situasi atau setting pembelajaran. Semua model desain pembelajaran memiliki keunggulan dan juga keterbatasan. Salah satu model desain pembelajaran yang sederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses adalah model desain pembelajaran ASSURE.

Model ASSURE merupakan nama singkatan dari langkah-langkah desain pembelajaran yang terdiri dari beberapa komponen yaitu: (1) menganalisis karakteristik siswa; (2) menetapkan tujuan pembelajaran; (3) memilih metode, media dan bahan ajar; (4) menggunakan materi dan media pembelajaran; (5) melibatkan siswa dalam proses belajar; dan (6) evaluasi dan revisi. Berikut ini meupakan bagan langkah-langkah model desain pembelajarn ASSURE: (Pribadi 2011: 30)


(52)

32

Bagan 2.1 Langkah-langkah model desain ASSURE

Untuk lebih memahami model desain pembelajaran ASSURE, berikut ini dikemukakan deskripsi dari setiap komponen yang terdapat dalam model tersebut, Pribadi, 2011: 30-33).

1) Langkah karakteristik siswa ( Analyze learner characteristics)

Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menerapkan model ini adalah mengidentifikasi karakteristik siswa yang akan melakukan aktivitas pembelajaran. Dari pemahaman yang baik tentang karakteristik siswa akan sangat membantu guru atau instruktur dalam upaya memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Keller, 2010). Analisis terhadap karakteristik siswa meliputi beberapa aspek penting, yaitu: (1)

Evaluate and revise Require learner participation

Utilize materials

Select method, media and learning materials

State objective


(53)

33

karakteristik umum; (2) kompetensi spesifik yang telah dimiliki siswa sebelumnya; (3) gaya belajar atau learning style siswa; dan (4) motivasi. 2) Menetapkan tujuan pembelajaran (State performance objectives).

Langkah kedua model desain sistem pembelajaran ASSURE adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang bersifat spesifik. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari silabus atau kurikulum, informasi yang tercatat dalam buku teks, atau dirumuskan sendiri oleh perancang atau instruktur setelah melalui proses penilaian kebutuhan belajar atau learning need assessment. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan atu pernyataan yang mendeskripsikan tentang kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari.

3) Memilih metode, media dan bahan ajar (Select methods, media and materials).

Langkah ketiga yang perlu dilakukan yaitu setelah menempuh langkah merumuskan tujuan pembelajaran adalah memilih metode, media, dan bahan ajar yang akan digunakan. Ketiga komponen ini berperan sangat penting untuk digunakan dalam membantu siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah digariskan. Dalam memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan ada beberapa alternatif pilihan yang dapat dilakukan yaitu (1) membeli media dan bahan ajar yang ada; (2) memodifikasi bahan ajar yang telah tersedia; dan (3) memproduksi bahan ajar baru.


(54)

34

4) Menggunakan materi dan media pembelajaran (Utilize materials).

Setelah memilih metode, media dan bahan ajar, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan ketiganya dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum menggunakan metode, media, dan bahan ajar, instruktur atau perancang terlebih dahulu perlu melakukan uji coba untuk memastikan bahwa ketiga komponen tersebut dapat berfungsi efektif dan efisien untuk digunakan dalam situasi atau setting yang sebenarnya. Langkah berikutnya adalah menyiapkan kelas dan sarana pendukung yang diperlukan untuk dapat menggunakan metode, media dan bahan ajar yang telah dipilih. Setelah semuanya siap, lalu ketiga komponen dapat digunakan.

5) Melibatkan siswa dalam proses belajar (Requires learner participation). Agar berlangsung efektif dan efisien proses pembelajaran memerlukan adanya keterlibatan mental siswa secara aktif dengan materi atau substansi yang sedang dipelajari. Siswa yang telah aktif dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya akan dengan mudah mempelajari materi pembelajaran. Pemberian umpan balik yang berupa pengetahuan tentang hasil belajar akan memotivasi siswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.

6) Evaluasi dan revisi (Evaluate and revise).

Setelah mendesain aktivitas pembelajaran, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi dan revisi. Tahap evaluasi dan revisi dalam model desain pembelajaran ASSURE


(55)

35

ini dilakukan untuk menilai efektivitas dan efisiensi program pembelajaran dan juga menilai pencapaian hasil belajar siswa. Agar dapat memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah program pembelajaran, perlu dilakukan proses evaluasi terhadap semua komponen pembelajaran.

Contoh pertanyaan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menilai efektifitas proses pembelajaran adalah: (1) apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan? (2) apakah metode, media dan strategi pembelajaran yang digunakan dapat membantu berlangsungnya proses belajar siswa? Dan (3) apakah siswa terlibat aktif dengan isi/materi pembelajaran yang sedang dipelajari?

Revisi perlu dilakukan apabila hasil evaluasi terhadap program pembelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Langkah revisi dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran yang perlu diperbaiki untuk mencapai pembelajaran sukses.

4. Kurikulum SD 2013 a. Pengertian Kurikulum

Mulyasa (2014: 59) perkembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai komponen yang salin terkait dalam satuan sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Mulyasa (2014: 65) Tujuan dari kurikulum 2013 ini maka diharapkan agar melalui


(56)

36

pengembangan kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, afektif; melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pengembagan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa panduan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat didemonstrasi peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.

Hidayat (2013: 113) mengemukakan “orientasi kurikuum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Majid (2014: 27) menyatakan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Fadlillah (2014: 16) mengatakan bahwa Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini merupakan pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006.

Perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah dalam kurikulum 2013 ditekankan untuk adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Kemudian, kedudukan kompetensi yang semulah diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.


(57)

37

Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah suatu kurikulum yang bisa menjadi pantaun bagi banyak orang demi mencapai suatu tujuan pembelajaran yang baik yakni mencakup sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).

b. Tujuan pengembangan Kurikulum 2013

Fadlillah (2014: 25) mengatakan bahwa ada beberapa tujuan dalam pengembangan kurikulum 2013, antara lain:

1) Meningkatkan mutuh pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan soft skills melalui kemampuan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan global yang terus berkembang.

2) Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif dan inovatif sebagai model pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

3) Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua komponen kurikulum berserta buku teks yang digunakan dalam pembelajaran.

4) Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan.


(58)

38

5) Meningkatkan persaingan yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan kekuasaan untuk mengembangkan kurikulum 2013 sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah.

c. Rasional dan elemen perubahan kurikulum 2013.

Hidayat (2013: 120-121) Implementasi kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum KTSP. Penyempurnaan kurikulum ini dilaksanakan karena pada kurikulum sebelumnya terdapat beberapa permasalahan diantaranya (1) konten kurikulum yang masih terlalu padat, (banyaknya mata pelajaran dan luasnya materi dan tingkat kesukarannya tidak sesuai dengan tahap perkembangan siswa), (2) kurikulum belum sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yakni belum sepenuhnya berbasis kompetensi (sikap, keterampilan dan pengetahuan), (3) beberapa kompetensi yang dibutuhkan belum terakomodasi dengan perkembangan kebutuhan di dalam kurikulum yaitu perndidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skill dan kewirausaan, (4) kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional dan global, (6) standar proses pembelajaran menggambankan urutan pembelajaran yang belum rinci sehingga pembelajaran lebih berpusat pada guru, (7) standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian proses dan hasil dan belum


(59)

39

adanya tuntutan remediasi secara berkala, (8) kurikulum KTSP memerlukan dokumen yang lebih rinci yang tidak menimbulkan multitafsir.

Majid (2014: 35) Perubahan kurikulum 2013 terdapat 4 (empat) elemen perubahan yakni standar kompetensi lulusan (skl), standar proses, standar isi, dan standar penilaian. Dimana keempat standar ini memiliki bagian elemen yang dirumuskan ke dalam tujuh elemen di antaranya, kompetensi lulusan, kedudukan mata pelajaran (isi), pendekatan, struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu), proses pembelajaran penilaian, dan ekstrakurikuler. Perubahan pada keempat standar elemen tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

d. Pendekatan Tematik Interaktif. 1. Pengertian pembelajaran tematik.

Mulyasa (2013: 170) pembelajaran tematik adalah proses pembelajaran yang mengkombinasikan beberapa muatan pelajaran dalam sebuah tema. Majid (2013: 85) memaknai pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan yang mengaitkan baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran. Majid (2014: 89) mengemukakan bahwa pendekatan tematik integratif dalam pelaksanaannya memiliki beberapa prinsip diantaranya: (1) pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, yang dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari, (2) pembelajaran tematik integratif perlu memilih beberapa materi


(60)

40

pelajaran yang mungkin saling terkait, (3) pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum, (4) materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal, (5) materi pelajaran yang tidak dapat dipadukan tidak usah dipaksakan untuk dipadukan.

Ahmadi dan Amri (2014: 192) prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik integratif di antaranya (1) bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan, (2) bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja sunguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang rill sekaligus mengaplikasikannya, (3) pembelajaran tematik integratif memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.

2. Karakteristik pembelajaran tematik.

Kurniawan (2014: 92) mengatakan bahwa pembelajaran tematik ini memiliki karakteristik sendiri, sebagai berikut:

a) Berpusat pada anak. Jadi anak menjadi pertimbangan utama dalam proses pembelajaran.


(61)

41

b) Memberi pengalaman langsung. Jadi dalam pembelajaran tematik diupayakan untuk memberikan pengalaman langsung atas materi belajar.

c) Pemisahan mata peajaran tidak jelas. Jadi dalam pembelajaran tematik, terjadi integrasi sejumlah mata pelajaran yang dibahas, sesuai dengan kebutuhan dan tema.

d) Penyajian berbagai konsep matapelajaran dalam satu proses pembelajaran. Karena adanya tema yang memerlukan penjelasan dari berbagai sudut pandang, maka dengan sendirinya terjadi penyajian konsep yang bersamaan dari beberapa mata pelajaran. e) Fleksibel. Artinya tidak mengikuti pola bahasan yang ada pada

struktur mata pelajaran, penggunaan tema bervariasi, dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran.

f) Hasil belajar dapat dikembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. karena pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik anak. e. Pendekatan Saintifik.

1) Pengertian Pendekatan Saintifik.

Daryanto (2014: 51) Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar perserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis


(62)

42

data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

Barringer (dalam Abidin, 2014: 125) mengemukakan bahwa “pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Abidin (2014: 127) juga menjelaskan “pendekatan saintifik pada dasarnya adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inquiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa.

Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran saintifik adalah pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa dan menuntut para siswa untuk berpikir secara sistematis dan bisa memecahkan masalah. Dalam pembelajaran saintifik ada beberapa kompnen yakni mengamati. menanya, mencoba, menalar, membentuk jejaring/mengkomunikasikan. Jika komponen-komponen saintifik sudah dikuasia siswa maka pelajaran dalam kelas dapat berjalan dengan baik.

2) Karakteristik pembelajaran saintifik.

Daryanto (2014: 53) pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:


(63)

43 a) Berpusat pada siswa.

b) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip.

c) Melibatkan proses-proses kognitif yang pontensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

d) Dapat mengembangkan karakter siswa.

3) Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

Daryanto (2014: 54) tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:

a) Untuk meningkatkan kemampuan intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.

c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

e) Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis karya ilmiah.

f) Untuk mengembangkan karakter siswa. 4) Komponen Pendekatan Saintifik.

Sani (2014: 23-71) mengatakan bahwa Pendekatan saintifik memiliki beberapa komponen antara lain:


(1)

259 Lembar penilaian

No. Nama teman Skor perilaku Keterangan

4 3 2 1

1 2 3

Pedoman penskoran

No Hal yang perlu dinilai Skor Keterangan

1 Saya selalu berani dalam melakukan segala sesuata dalam kelas.

2 Saya sering berani dalam melakukan segala sesuata dalam kelas.

3 Saya kadang-kadang berani dalam melakukan segala sesuata dalam kelas.

4 Saya tidak berani dalam melakukan segala sesuata dalam kelas.

4. Sikap spiritual

Indikator 1.1.1 Mensyukuri keberagaman Teknik penilaian Penilaian diri/ teman sejawat. Instrumen Tugas:

Siswa diminta untuk menunjukan rasa syukur keberagaman.

Lembar pengamatan sikap/individu

No. Nama teman Skor perilaku Keterangan

4 3 2 1

1. 2.


(2)

260 3.

Pedoman penskoran

Kriteria perilaku beryukur Skor Keterangan

Saya selalu menunjukkan sikap bersyukur dengan bernyanyi dalam kelas.

4 Sangat baik

Saya sering menunjukkan sikap bersyukur dengan bernyanyi dalam kelas.

3 Baik

Saya kurang menunjukkan sikap bersyukur tidak aktif dalam kegiatan dalam kelas.

2 Cukup baik

Saya tidak pernah menunjukkan sikap bersyukur melalui bernyanyi dalam kelas.

1 Kurang baik

B. Muatan Pembelajaran: Matematika 1. Pengetahuan

Indicator 3.2 Melakukan penjumlahan, perkalian, pengurangan, pembagian dengan menerapkan penaksiran.

Teknik penilaian Tes tertulis

Instrument Soal dan kunci jawaban Soal:

1. Tentukanlah nilai taksiran berikut: a) 30 X 30 =

b) 90 : 30 =

c) (108 – 30) + 80 = 70 + 80 = d) (1.500 : 100) + 10 = 15 + 10 = e) (90 – 20) X 30 = 70 X 30 = Jawaban:

 900

 3

 150

 25


(3)

261 Rubrik Penilaian

No Nama Skor

July Jony Yani

Pedoman penskoran

Skor jawaban benar Skor jawaban benar x 10

5 100

4 80

3 60

2 40

1 20

½ 10

2. Keterampilan

Indikator 4.1.1 Menyajikan hasil diskusi dalam pemecahan masalah pembulatan.

Teknik penilaian Observasi

Instrumen Presentasi di depan kelas?

Rubrik penilaian

No Nama Skor

1 July 2 Jony 3 Yani


(4)

262 Pedoman penskoran

No Aspek yang di nilai Nilai skor

yang diperoleh

Skor

1 siswa percaya diri pada saat melakukan presentasi.

5

2 Pada saat presentasi suara siswa sangat jelas. 4 3 Jika ada pertanyaan dari teman-teman yang

lain saya bisa menjawabnya.

3

4 Pada saat presentasi siswa bersikap sopan. 2 5 Pada saat mengerjakan tugas kelompok

mengeluarkan pendapatnya

1

3. Aspek sosial/individu

Indikator 2.2.1 Berani menunjukan perilaku santun dalam diskusi kelompok.

Teknik penilaian Praktek Instrumen Tugas:

Tunjukan bagaimana cara anda bersikap santun terhadap orang lain!

Rubrik penilaian

No Nama Skor yang diperoleh Total Skor

1 4 3 2 1

2 3

Pedoman penskoran


(5)

263

Saya selalu berbicara dan memberi pendapatan di depan kelas.

4 Sangat Baik

Saya sering berbicara dan memberi pendapatan di depan kelas.

3 Baik

Saya sadang-kadang berbicara dan memberi pendapatan di depan kelas.

2 Cukup

Saya tidak pernah berbicara dan memberi pendapatan di depan kelas.

1 Kurang baik

4. Sikap spiritual

Indikator 1.1.1 Toleransi menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

Teknik penilaian Observasi Instrumen Tugas:

Berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing!

Lembar pengamatan siswa:

No Nama Skor

1 July 2 Jony 3 Yani Pedoman penskoran

Perilaku toleransi Skor Keterangan

Saya selalu berdoa sebelum dan sesudah belajar. 4 Baik sekali Saya sering berdoa sebelum dan sesudah belajar. 3 Baik Saya kadang-kadang berdoa sebelum dan sesudah

belajar.

2 Cukup baik Saya tidak pernah berdoa sebelum dan sesudah belajar. 1 Kurang baik


(6)

264 Biodata Penulis

Mariance Pah lahir di Oelufa, Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 13 Mei 1992. Pendidikan Dasar di perolah di SD GMIT Oebela, tamat pada tahun 2005. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Swasta Ita Esa Mundek, tamat pada tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negri I Rote Barat, tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2012, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Pada Kurikulum SD 2013 Subtema Bersyukur atas Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.


Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan I.

6 34 394

Pengembangan media pembelararan berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema macam-macam sumber energi untuk siswa kelas 4 SD Negeri Kalasan 1.

2 43 294

Pengembangan medi pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV SDN Kalasan 1.

0 11 318

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 75 392

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

0 2 325

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku� untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 0 329

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum Sd 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

2 13 328

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema ayo cintai lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 3 354

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 5 160

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 194