Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan I.

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013

SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

Niko Y. Baitanu Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint Interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lima langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain yang kemudian akan menjadi produk akhir atau produk final berupa media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis ICT oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar.

Berdasarkan hasil validasi dua orang pakar media berbasis ICT menghasilkan skor 3,8 (sangat baik) dan 3,7 (sangat baik), dan dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 3,1 (baik) dan 2,8 (baik). Media pembelajaran berbasis ICT tersebut memperoleh rerata skor 2,8 dan termasuk kategori (baik). Hasil validasi tersebut berpedoman pada 4 aspek yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, (4) aspek bahasa. Dengan demikian media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013.


(2)

ABSTRACT

MEDIA DEVELOPMENT BASED LEARNING ICT REFER TO THE CURRICULUM ELEMENTARY 2013

CULTURAL DIVERSITY SUBTHEME BANGSAKU FOR CLASS IV SD STATE KALASAN 1

Niko Yunadi Baitanu Sanata Dharma University

2016

This research was done because there are still many teachers who need examples of ICT-based learning media that can be used in the learning process in the classroom. The main objective of this research is to produce a product of ICT-based learning media such as PowerPoint Interactive referring to the elementary curriculum in 2013.

This type of research is research development. The procedure uses a development research development research procedure proposed by Borg and Gall. Development procedures used in this study consists of five steps: (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) validation expert, (5) a revised design that would become the final product or the final product in the form of instructional media ICT-based curriculum refers to the SD-2013 to the fourth grade students of primary school. Subjects in this study is the fourth grade primary school students Kalasan 1. The instruments used in the study is a list of interview questions and questionnaires. The list of questions is used to perform a needs analysis to fourth grade elementary school teacher Kalasan 1. A questionnaire was used to validate ICT-based learning media by two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school.

Based on the validation of two media experts ICT resulted in score 3.8 (very good) and 3.7 (very good), and two fourth grade teachers resulted in a score of 3.1 (good) and 2.8 (good). The ICT-based learning media to obtain a mean score of 2.8 and including category (good). The validation results based on the four aspects: (1) aspect of the content or the content, (2) aspects of the display, (3) aspects of the use and presentation, (4) aspects of language. Thus based learning media developed already fit for use as a medium of ICT-based learning refers Elementary Curriculum 2013


(3)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013

SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU

UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Niko Y. Baitanu NIM. 121134260

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Pujian dan Syukur yang tak terkira atas selesainya Skripsi ini. Banyak pihak telah berperan besar baik secara langsung dan tidak langsung, dalam proses pengerjaan. Untuk itu, dengan bahagia skripsi ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus

Ayahanda dan Ibunda Tercinta

Naftali Baitanu dan Yudith Baitanu-Malafu

yang dengan tulus memberi kasih sayang, doa, dan dukungan

Kakak dan adik-adikku

Vebby Baitanu, Yusly Supriati Baitanu, Meky Arianto Baitanu, Asry Susantra Baitanu, Jihan Ananda Baitanu, Arjen Geraldo Tafui, dan

Nayu Tafui yang selalu mendukung dan memotivasi

Keluarga besarku

Yang memberi dukungan untuk selalu sukses

Sahabat-sahabatku PPGT Angkatan 2012

yang selalu ada, saling mendukung, saling menghibur dan saling berbagi selama proses belajar di Universitas Sanata Dharma.

Septiani Yeni Mere

Yang memberi dukungan untuk selalu sukses

Kupersembahkan karya ini untuk Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta


(7)

v

MOTTO

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

(Roma 12:12)

Kerja keras adalah investasi masa depan

The two most important days in your life are the day you were born , and the day you find out way


(8)

(9)

(10)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013

SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

Niko Yunadi Baitanu Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint Interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan. Prosedur penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas lima langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain yang kemudian akan menjadi produk akhir atau produk final berupa media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis ICT oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar.

Berdasarkan hasil validasi dua orang pakar media berbasis ICT menghasilkan skor 3,8 (sangat baik) dan 3,7 (sangat baik), dan dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 3,1 (baik) dan 2,8 (baik). Media pembelajaran berbasis ICT tersebut memperoleh rerata skor 2,8 dan termasuk kategori (baik). Hasil validasi tersebut berpedoman pada 4 aspek yaitu (1) aspek konten atau isi, (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, (4) aspek bahasa. Dengan demikian media pembelajaran berbasis ICT yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013.

Kata kunci: Media pembelajaran berbasis ICT, Powerpoint Interaktif, Kurikulum SD 2013


(11)

ix ABSTRACT

MEDIA DEVELOPMENT BASED LEARNING ICT REFER TO THE CURRICULUM ELEMENTARY 2013

CULTURAL DIVERSITY SUBTHEME BANGSAKU FOR CLASS IV SD STATE KALASAN 1

Niko Yunadi Baitanu Sanata Dharma University

2016

This research was done because there are still many teachers who need examples of ICT-based learning media that can be used in the learning process in the classroom. The main objective of this research is to produce a product of ICT-based learning media such as PowerPoint Interactive referring to the elementary curriculum in 2013.

This type of research is research development. The procedure uses a development research development research procedure proposed by Borg and Gall. Development procedures used in this study consists of five steps: (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) validation expert, (5) a revised design that would become the final product or the final product in the form of instructional media ICT-based curriculum refers to the SD-2013 to the fourth grade students of primary school. Subjects in this study is the fourth grade primary school students Kalasan 1. The instruments used in the study is a list of interview questions and questionnaires. The list of questions is used to perform a needs analysis to fourth grade elementary school teacher Kalasan 1. A questionnaire was used to validate ICT-based learning media by two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school.

Based on the validation of two media experts ICT resulted in score 3.8 (very good) and 3.7 (very good), and two fourth grade teachers resulted in a score of 3.1 (good) and 2.8 (good). The ICT-based learning media to obtain a mean score of 2.8 and including category (good). The validation results based on the four aspects: (1) aspect of the content or the content, (2) aspects of the display, (3) aspects of the use and presentation, (4) aspects of language. Thus ICT-based learning media developed already fit for use as a medium of ICT-based learning refers Elementary Curriculum 2013

Keywords: Media-based learning ICT, Powerpoint Interactive, Elementary Curriculum 2013


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan hikmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang berperan besar memberikan dukungan, motivasi, doa, semangat maupun tenaga. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S. Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku koordinator pelaksana PPGT Universitas

Sanata Dharma.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Para staf dan karyawan PGSD yang telah memberikan pelayanan terkait administrasi kepada peneliti.

6. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis ICT.

7. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, M.T., M.Sc. yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis ICT.

8. Sarjono, S.Pd., SD. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberi ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian di SD Negeri Kalasan 1.

9. Sri Rejeki, S.Pd. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis ICT.

10. Dra. Rahayu Setyaningsih, M.Pd. yang telah bersedia menjadi validator media pembelajaran berbasis ICT.


(13)

xi

11. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Kupang yang telah memberikan kepercayaan untuk melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

12. Asterius B. Lende, S.Pd. yang telah memberikan kepercayaan untuk mewakili almamaterku SMA Negeri 1 Amfoang Selatan.

13. Orangtua tersayang, Bapak Naftali Baitanu dan Mama Yudith Baitanu-Malafu yang dengan tulus memberi kasih sayang, doa dan dukungan. Semoga Tuhan memberkatinya.

14. Kakak dan adik-adikku Vebby Baitanu, Yusly Supriati Baitanu, Meky Arianto Baitanu, Asry Susantra Baitanu, Jihan Ananda Baitanu, Arjen Geraldo Tafui, dan Nayu Tafui yang selalu mendukung dan memotivasi saya, semoga sukses juga menyertaimu.

15. Kakak Franz Andrian yang selalu memotivasi semoga sukses menyertaimu.

16. Kakek tersayang, Anderias Malafu (alm), yang selalu memberi motivasi, doa, dan dukungannya, semoga bahagia di sisi kanan Tuhan Yang Maha Esa.

17. Teman-teman kelas PPGT Angkatan 2012 yang selalu ada, saling mendukung, saling menghibur dan saling berbagi selama proses belajar di PGSD Universitas Sanata Dharma.

18. Septiani Yeni Mere yang selalu memotivasi dan mendukung, semoga sukses menyertaimu.

19. Teman-teman kelompok media ICT (Yeni, Yaris, Willy, Vera, Tya, Marce, Ida, Ester Osem), selalu sukses menyertaimu.

20. Cowo-cowo ganteng (Greg, Nepy, Paul, Yaris, Enold, Ipul, Varo, Dance, Esan, Edo, Oca, Sohan, Oskar, Wily) semoga sukses menyertai kalian. 21. Para pamong dan staf Student Residence Sanata Dharma yang telah

memberikan dukungan dan bimbingan sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun sangatlah dibutuhkan


(14)

(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 2

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 9


(16)

xiv

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Kajian Pustakan ... 13

1. Media Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology (ICT) ... 13

a. Pengertian media pembelajaran berbasis ICT ... 13

b. Fungsi Media Pembelajaran ... 15

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 17

d. Langkah- langkah Pembuatan Media Pembelajaran ... 19

e. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Berbasis ICT ... 20

f. Indikator Kualitas Media Pembelajaran ... 21

2. Microsoft Powerpoint ... 24

a. Pengertian Microsoft Powerpoint ... 24

b. Kelebihan dan Kelemahan Powerpoint ... 25

3. Model Pengembangan Media pembelajaran berbasis ICT ... 26

4. Kurikulum SD 2013 ... 29

a. Konsep Kurikulum 2013 ... 29

b. Rasional dan Elemen Perubahan dalam Kurikulum 2013 ... 32

c. Pendekatan Saintifik ... 39

d. Pendekatan Tematik Integratif ... 42

B. Penelitian yang Relevan ... 58

C. Kerangka Pikir ... 63

D. Pertanyaan Penelitian ... 65

BAB III METODE PENELITIAN ... 66

A. Jenis Penelitian ... 66

B. Prosedur Pengembangan ... 70


(17)

xv

D. Hasil Validasi Ahli Kurikulum ... 75

E. Instrumen Penelitian ... 76

F. Teknik Pengumpulun Data ... 77

G. Teknik Analisis Data ... 84

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 91

A. Analisis Kebutuhan ... 91

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 91

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 97

B. Deskripsi Produk Awal ... 98

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ... 99

2. Media Pembelajaran Berbasis ICT ... 100

C. Data Hasil Validasi pakar Media Pembelajaran berbasis ICT dan Revisi Produk ... 101

D. Data Hasil Validasi Guru SD kelas IV dan Revisi Produk ... 104

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 109

1. Kajian Produk Akhir ... 110

2. Pembahasan ... 112

BAB V PENUTUP ... 127

A. Kesimpulan ... 127

B. Keterbatasan Pengembangan ... 128

C. Saran ... 129

DAFTAR REFERENSI ... 130

LAMPIRAN ... 134 BIODATA PENULIS ...


(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ... 38

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan ... 72

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 75

Tabel 3.3 Daftar Pertanyaan Analisis Kebutuhan ... 77

Tabel 3.4 Instrumen Validasi Media Pembelajaran Berbasis ICT ... 80

Tabel 3.5 Konversi Nilai Skala Lima ... 86

Tabel 3.6 Konversi Nilai Skala Empat ... 88

Tabel 3.7 Kriteria Skor Skala Empat ... 90

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Validasi Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT ... 104

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Guru SD ... 107

Tabel 4.3 Komentar Guru SD dan Revisi ... 107

Tabel 4.4 Rekapitulasi Pakar Media Pembelajaran berbasis ICT dan Guru Sekolah Dasar ... 112


(19)

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Langkah- langkah Penelitian R & D ... 67 Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan ... 71


(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah Model Desain Pembelajaran ModelASSURE ... 27

Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Media ... 114

Gambar 4.2 Contoh Slide Pemetaan Kompetensi Dasar ... 115

Gambar 4.3 Contoh Slide Pemetaan Indikator ... 115

Gambar 4.4 Contoh Slide Pemetaan Tujuan Pembelajaran ... 116

Gambar 4.5 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media ... 116

Gambar 4.6 Contoh Slide Materi Pembelajaran ... 117

Gambar 4.7 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Siswa ... 117

Gambar 4.8 Contoh Slide Gambar ... 118

Gambar 4.9 Contoh Slide Video ... 118

Gambar 4.10 Contoh Slide Tugas atau LKS ... 119

Gambar 4.11 Contoh Slide Soal Evaluasi ... 119

Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar... 120

Gambar 4.13 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah ... 120

Gambar 4.14 Contoh Slide Refleksi ... 121

Gambar 4.15 Contoh Slide Tugas Rumah ... 121

Gambar 4.16 Contoh Slide Doa dan Salam ... 122


(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ... 134

Lampiran 2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 136

Lampiran 3. Surat Ijin Validasi SDN Kalasan 1 ... 138

Lampiran 4. Surat Ijin Validasi SDN Maguwoharjo 1 ... 139

Lampiran 5. Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ... 142

Lampiran 6. Data Mentah Hasil Validasi Ahli Media ICT ... 149

Lampiran 7. Data Mentah Hasil Validasi Guru SD ... 160


(22)

xiii SDS


(23)

xiv BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan manusia menjadi pribadi yang utuh. Pribadi yang utuh adalah pribadi yang mampu mengembangkan potensi diri sehingga memiliki kekuatan spiritual, kepribadian, serta keterampilan. Semakin meningkat pendidikan maka keberhasilan pendidikan di Indonesia juga meningkat di mata dunia. Pendidikan di Indonesia sangat berhasil dibuktikan dengan meningkatnya prestasi di berbagai jenjang pendidikan dasar, menengah, atas, hingga perguruan tinggi.

Indonesia telah melakukan beberapa pergantian kurikulum. Pergantian kurikulum ini tentunya mempunyai tujuan yang baik demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Mendikbud

menyatakan “tidak ada kurikulum yang abadi. Hal tersebut dikarenakan pengaruh perkembangan zaman, kemajuan teknologi, dan perubahan-perubahan yang meningkat. Jika

zaman berubah kita juga harus berubah,” (Kompas, 5/9/ 2012 dalam Forum Mangunwijaya

VII, 2013: XVII). Semua tuntutan tersebut bertujuan agar pendidikan di Indonesia terus maju. Kurikulum menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

Pada tahun 2013, pemerintah melalui kementerian pendidikan menyusun kurikulum baru untuk menyempurnakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006, yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memiliki ciri tersendiri, dimana yang paling ditonjolkan adalah pendidikan berbasis karakter siswa. Di Indonesia khusus pelaksanaan pendidikan berbasis karakter sangat mendesak dan dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan untuk


(24)

xv

menunjang dan melengkapi ilmu yang telah diperoleh dengan berbagai nilai-nilai sosial seperti sikap, serta keterampilan bagi peserta didik. Selain itu, adanya gambaran masyarakat Indonesia yang sangat beragam latar belakangnya maka pendidikan karakter menjadi motivasi implementasi pendidikan di Indonesia. Samani dan Harianto (2003: 2) menyebutkan bahwa karakter yang baik tentunya mempengaruhi proses belajar anak sehingga memperoleh prestasi yang baik pula. Kurikulum baru yang dirilis oleh pemerintah tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya (KTSP 2006). Kedua kurikulum tersebut jika dilihat dari kesamaannya mengedepankan kegiatan pembelajaran yang kontekstual. Kurikulum KTSP pada perangkat pembelajaran terdiri dari Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar, sedangkan Kurikulum 2013 mengalami sedikit perubahan yaitu perangkat pembelajaran diganti menjadi Kompetensi Inti. Selain itu, Guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa harus berperan aktif dan kreatif.

Suparlan (2011: 36) menyebutkan bahwa khususnya di Indonesia, kurikulum diatur dalam Pasal 1 Undang-undang butir 19 No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yaitu kurikulum adalah seperangkat pembelajaran rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat alat dan bahan yang digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan KBK dan KTSP yang bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan antara sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, namun dalam kurikulum 2013 lebih bertumpu pada kualitas guru sebagai pelaksana di lapangan (Kurniasih, 2014: 1). Adapun tema Kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan manusia Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu


(25)

xvi

mengapa), pengetahuan (tahu apa), dan keterampilan (tahu bagaimana) yang terintegrasi. Oleh karena itu, kurikulum 2013 ini mempersiapkan segala aspek kehidupan peserta didik untuk kehidupan mendatang maka guru harus mampu menemukan sebuah solusi untuk menjadikan siswa lebih aktif.

Salah satu hal yang dapat meningkatkan pembelajaran yang mencirikan kurikulum 2013 adalah media. Media sebagai kunci sukses terlaksananya pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Munadi (2010: 2) menyebutkkan bahwa istilah media berasal dari bahasa latin, yakni medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, ‟pengantar‟ atau

„perantara‟. Selain itu, Gagne (dalam Karawati dan Priansa, 2014: 224) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Jadi, media tidak hanya yang kontekstual, namun peralatan yang berbau elektronik baik perangkat keras maupun perangkat lunak sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat dipahami sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan oleh guru dan siswa yang dengan tujuan mencapai kualitas proses pembelajaran yang efektif.

Salah satu media yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas adalah media pembelajaran berbasis ICT. Media ICT merupakan segala komponen yang dapat dipelajari dalam bentuk elektronik seperti komputer. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat mempengaruhi proses belajar peserta didik dan sebaliknya sebagai tolak ukur keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran tersebut. Guru juga dituntut untuk menunjukkan skill-nya dalam membuat media yang cocok dan menarik. Guru tidak selamanya harus menggunakan media yang konvensional saja, namun guru juga dituntut untuk menggunakan media berbasis ICT seperti powerpoint untuk mempresentasikan atau menampilkan materi yang menarik dan menyenangkan, sehingga dapat menambah minat siswa pada saat pembelajaran. Media ICT sangat cocok pada zaman yang modern, canggih,


(26)

xvii

dan tidak terlepas dari kenyataan yang ada sehingga peserta didik merasa ada hal baru yang dipelajari, dan tidak disadari ia sedang berproses dalam mempelajari sebuah ilmu pengetahuan.

Hasil survei kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu S guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 pada hari Kamis, 09 Juli 2015 pukul 10.00 WIB di ruang kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Yogyakarta, menunjukkan bahwa sekolah mampu melaksanakan Kurikulum 2013 seperti perangkat pembelajaran antara lain seperti silabus, RPPTH, buku guru, dan buku siswa namun belum memiliki media yang cocok seperti media pembelajaran berbasis ICT dan penilaian yang autentik, sehingga dalam pelaksanaannya guru masih mengalami hambatan seperti media pembelajaran khususnya ICT dan penilaian dalam RPPTH. Selain itu, guru juga sudah mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 seperti pendekatan saintifik, tematik integratif, pendidikan karakter dan penilaian autentik.

Permasalahan yang ditemukan oleh peneliti terkait penggunaan media yang digunakan oleh guru relatif hanya media konvensional, media tersebut juga bisa digunakan apabila guru tersebut mempunyai kesempatan untuk membuat media. Penggunaan media pembelajaran sangat rendah dan kurangnya kreatif guru dalam memilih media pembelajaran. Selain itu, pengetahuan guru dalam membuat media menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, hal tersebut dikarenakan keterampilan membuat media ICT rendah, serta waktu yang tidak memadai.

Media pembelajaran seringkali hanya di pandang sebelah mata saja, namun apabila dilihat manfaatnya sangat berpengaruh terhadap pembelajaran. Kesulitan lain yang dialami guru adalah pembuatan media pembelajaran yang cocok bagi siswa. Khususnya media berbasis ICT perlu diperhatikan sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan pada saat proses pembelajaran. Maka, peneliti melakukan penelitian pada subtema Keberagaman


(27)

xviii

Budaya Bangsaku sehingga dapat membantu guru maupun siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tentang indahnya keberagaman di antara peserta didik.

Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti dari hasil wawancara dan analisis kebutuhan tersebut maka dirasa pembuatan media-media pembelajaran ICT tentang powerpoint interaktif sangat penting. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan Media Pembelajaran ICT Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku merupakan salah satu subtema yang berada di bawah naungan tema Indahnya Kebersamaan. Materi-materi dalam subtema Keberagaman Budaya Bangsaku sangat menarik untuk diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, dalam hal ini Powerpoint interaktif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk berupa media pembelajaran ICT subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran ICT subtema Keberagaman Budaya Bangsaku mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1?

C. Tujuan Penelitian


(28)

xix

1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan produk berupa media pembelajaran ICT subtema Keberagaman Budaya Bangsaku mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk media pembelajaran ICT subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Mahasiswa

a. Memiliki pengetahuan tentang jenis penelitian Research and Development (R&D). b. Memiliki pengalaman melakukan penelitian Research and Development (R&D)

dalam mengembangkan media pembelajaran ICT Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

c. Memiliki produk media pembelajaran ICT untuk digunakan di masa yang akan datang.

2. Bagi guru

a. Memiliki salah satu jenis media pembelajaran ICT yang dapat digunakan atau dikembangkan dalam proses pembelajaran.

b. Mengetahui peran atau pentingnya media pembelajaran untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

c. Memiliki inspirasi terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) dan memiliki memperoleh contoh media pembelajaran ICT khususnya media


(29)

xx

pembelajaran ICT yang mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

3. Bagi siswa

a. Memiliki pengalaman belajar menggunakan media pembelajaran ICT.

b. Mengalami variasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang memuaskan, khususnya dengan penggunaan media pembelajaran ICT.

4. Bagi sekolah

a. Memiliki contoh media pembelajaran ICT mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

b. Memiliki bahan bacaan tambahan terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

5. Bagi Prodi PGSD

Memiliki bahan bacaan tambahan perpustakaan terkait dengan penelitian Research and Development khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

E. Batasan Istilah

Untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran, berikut peneliti paparkan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Kurikulum SD 2013 merupakan penyempurnaan KBK dan KTSP memerlukan tahapan dari sosialisasi sampai pada penerapannya memerlukan kerja keras dan kerja


(30)

xxi

sama dari semua pihak. Salah satu yang paling berperan adalah guru sebagai pelaksana di lapangan mengenai kurikulum 2013. Dalam Kurikulum SD 2013 terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. 2. Powerpoini interaktif

Powerpoint interaktif merupakan sebuah program aplikasi yang biasanya digunakan untuk mempresentasikan materi oleh seseorang dengan menyajikan data-data yang singkat, padat, jelas secara menarik dan menyenangkan.

3. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku merupakan salah satu subtema yang berada di bawah naungan tema Indahnya Kebersamaan.

F. Spesifikasi produk yang dikembangkan

Produk yang dihasilkan berupa RPPTH, Silabus, dan Powerpoint interaktif. Powerpoint interaktif berupa Slide berisi tentang materi pelajaran pada subtema keberagaman budaya bangsaku dari pembelajaran 1 - 6 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Berikut ini adalah komponen-komponen dari Powerpoint Interaktif antara lain:

1. Media PowerPoint Interaktif yang dipadukan dengan video memuat komponen: a. Slide pembukan yang berisi

1) Slide identitas media Nama/judul media.

2) Slide identitas pembelajaran terkait a) Tema/subtema.

b) Kelas/semester. c) Pembelajaran.

3) Slide pemetaan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. 4) Slide petunjuk penggunaan media powerpoint interaktif.


(31)

xxii b. Slide isi

1) Slide materi pembelajaran.

2) Slide petunjuk kegiatan yang yang akan dilakukan oleh guru dan siswa. 3) Slide gambar terkait pembelajaran.

4) Slide video terkait terkait pembelajaran. 5) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa. 6) Slide soal-soal evaluasi.

7) Slide pertanyaan refleksi. 8) Slide pertanyaan refleksi.

9) Slide rencana tindaklannjut/tugas rumah. c. Slide penutup yang berisi.

1) Salam dan doa. 2) Profil penyusun.

2. Media Powerpoint interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan mendukung seluruh konten di dalamnya.

3. Media Powerpoint Interaktif dibuat dengan pendekatan tematik integratif yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu subtema. Hal ini dapat ditandai dengan tidak adanya pemisahan media untuk setiap mata pelajaran.

4. Media PowerPoint Interaktif dibuat dengan pendekatan saintifik yaitu mengupayakan agar siswa mencari tahu sendiri ilmu pengetahuan. Siswa diharapkan dapat memecahkan sendiri masalah yang dihadapi terkait dengan materi pelajaran.

5. Media Powerpoint interaktif menggunakan bahasa komunikatif dan menggunakan gaya bahasa anak-anak

6. Media PowerPoint Interaktif yang dibuat untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran dengan menampilkan video-video yang mendukung proses pembelajaran.


(32)

xxiii

7. Media PowerPoint Interaktif yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media yang dikembangkan oleh para ahli yaitu kesederhanaan, jenis huruf, konten media, cara penyajian, dan bahasa penggunaan.


(33)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan manusia menjadi pribadi yang utuh. Pribadi yang utuh adalah pribadi yang mampu mengembangkan potensi diri sehingga memiliki kekuatan spiritual, kepribadian, serta keterampilan. Semakin meningkat pendidikan maka keberhasilan pendidikan di Indonesia juga meningkat di mata dunia. Pendidikan di Indonesia sangat berhasil dibuktikan dengan meningkatnya prestasi di berbagai jenjang pendidikan dasar, menengah, atas, hingga perguruan tinggi.

Indonesia telah melakukan beberapa pergantian kurikulum. Pergantian kurikulum ini tentunya mempunyai tujuan yang baik demi kemajuan pendidikan

di Indonesia. Mendikbud menyatakan “tidak ada kurikulum yang abadi. Hal tersebut dikarenakan pengaruh perkembangan zaman, kemajuan teknologi, dan perubahan-perubahan yang meningkat. Jika zaman berubah kita juga harus

berubah,” (Kompas, 5/9/ 2012 dalam Forum Mangunwijaya VII, 2013: XVII).

Semua tuntutan tersebut bertujuan agar pendidikan di Indonesia terus maju. Kurikulum menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk memajukan pendidikan di Indonesia.


(34)

2 Pada tahun 2013, pemerintah melalui kementerian pendidikan menyusun kurikulum baru untuk menyempurnakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006, yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memiliki ciri tersendiri, dimana yang paling ditonjolkan adalah pendidikan berbasis karakter siswa. Di Indonesia khusus pelaksanaan pendidikan berbasis karakter sangat mendesak dan dibutuhkan. Hal tersebut dikarenakan untuk menunjang dan melengkapi ilmu yang telah diperoleh dengan berbagai nilai-nilai sosial seperti sikap, serta keterampilan bagi peserta didik. Selain itu, adanya gambaran masyarakat Indonesia yang sangat beragam latar belakangnya maka pendidikan karakter menjadi motivasi implementasi pendidikan di Indonesia. Samani dan Harianto (2003: 2) menyebutkan bahwa karakter yang baik tentunya mempengaruhi proses belajar anak sehingga memperoleh prestasi yang baik pula. Kurikulum baru yang dirilis oleh pemerintah tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya (KTSP 2006). Kedua kurikulum tersebut jika dilihat dari kesamaannya mengedepankan kegiatan pembelajaran yang kontekstual. Kurikulum KTSP pada perangkat pembelajaran terdiri dari Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar, sedangkan Kurikulum 2013 mengalami sedikit perubahan yaitu perangkat pembelajaran diganti menjadi Kompetensi Inti. Selain itu, Guru berperan sebagai fasilitator sedangkan siswa harus berperan aktif dan kreatif.

Suparlan (2011: 36) menyebutkan bahwa khususnya di Indonesia, kurikulum diatur dalam Pasal 1 Undang-undang butir 19 No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yaitu kurikulum adalah seperangkat pembelajaran rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran


(35)

3 serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat alat dan bahan yang digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan KBK dan KTSP yang bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan antara sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, namun dalam kurikulum 2013 lebih bertumpu pada kualitas guru sebagai pelaksana di lapangan (Kurniasih, 2014: 1). Adapun tema Kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan manusia Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), pengetahuan (tahu apa), dan keterampilan (tahu bagaimana) yang terintegrasi. Oleh karena itu, kurikulum 2013 ini mempersiapkan segala aspek kehidupan peserta didik untuk kehidupan mendatang maka guru harus mampu menemukan sebuah solusi untuk menjadikan siswa lebih aktif.

Salah satu hal yang dapat meningkatkan pembelajaran yang mencirikan kurikulum 2013 adalah media. Media sebagai kunci sukses terlaksananya pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Munadi (2010: 2) menyebutkkan bahwa istilah media berasal dari bahasa latin, yakni medius yang

secara harfiah berarti „tengah‟, ‟pengantar‟ atau „perantara‟. Selain itu, Gagne

(dalam Karawati dan Priansa, 2014: 224) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat


(36)

4 memotivasi peserta didik untuk belajar. Jadi, media tidak hanya yang kontekstual, namun peralatan yang berbau elektronik baik perangkat keras maupun perangkat lunak sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran dapat dipahami sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan oleh guru dan siswa yang dengan tujuan mencapai kualitas proses pembelajaran yang efektif.

Salah satu media yang cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas adalah media pembelajaran berbasis ICT. Media ICT merupakan segala komponen yang dapat dipelajari dalam bentuk elektronik seperti komputer. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat mempengaruhi proses belajar peserta didik dan sebaliknya sebagai tolak ukur keberhasilan siswa selama mengikuti pembelajaran tersebut. Guru juga dituntut untuk menunjukkan skill-nya dalam membuat media yang cocok dan menarik. Guru tidak selamanya harus menggunakan media yang konvensional saja, namun guru juga dituntut untuk menggunakan media berbasis ICT seperti powerpoint untuk mempresentasikan atau menampilkan materi yang menarik dan menyenangkan, sehingga dapat menambah minat siswa pada saat pembelajaran. Media ICT sangat cocok pada zaman yang modern, canggih, dan tidak terlepas dari kenyataan yang ada sehingga peserta didik merasa ada hal baru yang dipelajari, dan tidak disadari ia sedang berproses dalam mempelajari sebuah ilmu pengetahuan.

Hasil survei kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu S guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 pada hari Kamis, 09 Juli 2015 pukul 10.00 WIB di ruang kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Yogyakarta, menunjukkan bahwa sekolah mampu


(37)

5 melaksanakan Kurikulum 2013 seperti perangkat pembelajaran antara lain seperti silabus, RPPTH, buku guru, dan buku siswa namun belum memiliki media yang cocok seperti media pembelajaran berbasis ICT dan penilaian yang autentik, sehingga dalam pelaksanaannya guru masih mengalami hambatan seperti media pembelajaran khususnya ICT dan penilaian dalam RPPTH. Selain itu, guru juga sudah mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 seperti pendekatan saintifik, tematik integratif, pendidikan karakter dan penilaian autentik.

Permasalahan yang ditemukan oleh peneliti terkait penggunaan media yang digunakan oleh guru relatif hanya media konvensional, media tersebut juga bisa digunakan apabila guru tersebut mempunyai kesempatan untuk membuat media. Penggunaan media pembelajaran sangat rendah dan kurangnya kreatif guru dalam memilih media pembelajaran. Selain itu, pengetahuan guru dalam membuat media menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, hal tersebut dikarenakan keterampilan membuat media ICT rendah, serta waktu yang tidak memadai.

Media pembelajaran seringkali hanya di pandang sebelah mata saja, namun apabila dilihat manfaatnya sangat berpengaruh terhadap pembelajaran. Kesulitan lain yang dialami guru adalah pembuatan media pembelajaran yang cocok bagi siswa. Khususnya media berbasis ICT perlu diperhatikan sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan pada saat proses pembelajaran. Maka, peneliti melakukan penelitian pada subtema Keberagaman Budaya Bangsaku sehingga dapat membantu guru maupun siswa dalam mengembangkan pengetahuan,


(38)

6 keterampilan, dan pengalaman tentang indahnya keberagaman di antara peserta didik.

Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti dari hasil wawancara dan analisis kebutuhan tersebut maka dirasa pembuatan media-media pembelajaran ICT tentang powerpoint interaktif sangat penting. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan Media Pembelajaran ICT Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku merupakan salah satu subtema yang berada di bawah naungan tema Indahnya Kebersamaan. Materi-materi dalam subtema Keberagaman Budaya Bangsaku sangat menarik untuk diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, dalam hal ini Powerpoint interaktif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

3. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk berupa media pembelajaran ICT subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1?

4. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran ICT subtema Keberagaman Budaya Bangsaku mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1?


(39)

7 C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

3. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan produk berupa media pembelajaran ICT subtema Keberagaman Budaya Bangsaku mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

4. Untuk mendeskripsikan kualitas produk media pembelajaran ICT subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 6. Bagi Mahasiswa

d. Memiliki pengetahuan tentang jenis penelitian Research and Development (R&D).

e. Memiliki pengalaman melakukan penelitian Research and Development (R&D) dalam mengembangkan media pembelajaran ICT Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

f. Memiliki produk media pembelajaran ICT untuk digunakan di masa yang akan datang.


(40)

8 7. Bagi guru

d. Memiliki salah satu jenis media pembelajaran ICT yang dapat digunakan atau dikembangkan dalam proses pembelajaran.

e. Mengetahui peran atau pentingnya media pembelajaran untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

f. Memiliki inspirasi terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) dan memiliki memperoleh contoh media pembelajaran ICT khususnya media pembelajaran ICT yang mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

8. Bagi siswa

c. Memiliki pengalaman belajar menggunakan media pembelajaran ICT. d. Mengalami variasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan

bermakna sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang memuaskan, khususnya dengan penggunaan media pembelajaran ICT.

9. Bagi sekolah

c. Memiliki contoh media pembelajaran ICT mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

d. Memiliki bahan bacaan tambahan terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.


(41)

9 10. Bagi Prodi PGSD

Memiliki bahan bacaan tambahan perpustakaan terkait dengan penelitian Research and Development khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

E. Batasan Istilah

Untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran, berikut peneliti paparkan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

4. Kurikulum SD 2013 merupakan penyempurnaan KBK dan KTSP memerlukan tahapan dari sosialisasi sampai pada penerapannya memerlukan kerja keras dan kerja sama dari semua pihak. Salah satu yang paling berperan adalah guru sebagai pelaksana di lapangan mengenai kurikulum 2013. Dalam Kurikulum SD 2013 terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik.

5. Powerpoini interaktif

Powerpoint interaktif merupakan sebuah program aplikasi yang biasanya digunakan untuk mempresentasikan materi oleh seseorang dengan menyajikan data-data yang singkat, padat, jelas secara menarik dan menyenangkan.

6. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku merupakan salah satu subtema yang berada di bawah naungan tema Indahnya Kebersamaan.


(42)

10 F. Spesifikasi produk yang dikembangkan

Produk yang dihasilkan berupa RPPTH, Silabus, dan Powerpoint interaktif. Powerpoint interaktif berupa Slide berisi tentang materi pelajaran pada subtema keberagaman budaya bangsaku dari pembelajaran 1 - 6 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Berikut ini adalah komponen-komponen dari Powerpoint Interaktif antara lain:

8. Media PowerPoint Interaktif yang dipadukan dengan video memuat komponen:

d. Slide pembukan yang berisi 5) Slide identitas media

Nama/judul media.

6) Slide identitas pembelajaran terkait d) Tema/subtema.

e) Kelas/semester. f) Pembelajaran.

7) Slide pemetaan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran. 8) Slide petunjuk penggunaan media powerpoint interaktif.

e. Slide isi

10) Slide materi pembelajaran.

11) Slide petunjuk kegiatan yang yang akan dilakukan oleh guru dan siswa.

12) Slide gambar terkait pembelajaran. 13) Slide video terkait terkait pembelajaran.


(43)

11 14) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa.

15) Slide soal-soal evaluasi. 16) Slide pertanyaan refleksi. 17) Slide pertanyaan refleksi.

18) Slide rencana tindaklannjut/tugas rumah. f. Slide penutup yang berisi.

3) Salam dan doa. 4) Profil penyusun.

9. Media Powerpoint interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan mendukung seluruh konten di dalamnya.

10. Media Powerpoint Interaktif dibuat dengan pendekatan tematik integratif yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu subtema. Hal ini dapat ditandai dengan tidak adanya pemisahan media untuk setiap mata pelajaran.

11. Media PowerPoint Interaktif dibuat dengan pendekatan saintifik yaitu mengupayakan agar siswa mencari tahu sendiri ilmu pengetahuan. Siswa diharapkan dapat memecahkan sendiri masalah yang dihadapi terkait dengan materi pelajaran.

12. Media Powerpoint interaktif menggunakan bahasa komunikatif dan menggunakan gaya bahasa anak-anak

13. Media PowerPoint Interaktif yang dibuat untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran dengan menampilkan video-video yang mendukung proses pembelajaran.


(44)

12 14. Media PowerPoint Interaktif yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan media yang dikembangkan oleh para ahli yaitu kesederhanaan, jenis huruf, konten media, cara penyajian, dan bahasa penggunaan.


(45)

13 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Media Berbasis Information and Communication Technology (ICT)

a. Pengertian media pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT)

Munadi (2010: 2) mendefinisikan istilah media berasal dari bahasa latin, yakni medius yang secara harfiah berarti tengah, pengantar atau perantara. Dalam bahasa Arab media disebut „wasail’ bentuk jama

dari „wasilah‟ yakni sinonim alwasth yang artinya juga „tengah‟ itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai

„perantara‟. Karena posisinya berada di tengah, bisa juga disebut sebagai

pengantar atau penghubung, yakni mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Selain itu, Arsyad (2007: 3) menjelaskan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Berbagai pengalaman yang diperoleh siswa merupakan suatu dasar bagi siswa untuk mengembangkan media atau alat bantu yang disediakan oleh guru dalam proses memahami pelajaran dan memecahkannya.

Karawati dan Priansa (2014: 223) menjelaskan istilah media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata


(46)

14

Medium”. Secara harafiah media dapat dipahami sebagai tengah,

perantara, atau pengantar, dalam hal ini media merupakan perantara untuk menyampaikan pesan. Media dapat dipahami sebagai segala bentuk atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada pihak lainnya. Selain itu, National Education Association (NEA) menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Selain itu, Association of Education and Communication Technology (AECT) Amerika mengemukakan bahwa, media merupakan segala bentuk saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

Gagne (dalam Karawati dan Priansa, 2014: 224) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Hal yang sama disampaikan oleh Anitah (2010: 5) yang menjelaskan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jadi, media pembelajaran dapat dipahami sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan oleh guru dan siswa yang tujuan utamanya adalah mencapai kualitas proses pembelajaran yang efektif.

Nana & Rivai (2011: 2) mengatakan bahwa media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap


(47)

15 perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana sampai berpikir kompleks. Dengan demikian jelas bahwa pengajaran tanpa media dapat berpengaruh pada kualitas pengajaran dan hasil siswa.

b. Fungsi media pembelajaran

Sanaky (2013: 7) menyebutkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan; menghadirkan objek sebenarnya, dan objek yang langkah; membuat konsep abstrak ke konsep konkret; memberi kesamaan persepsi; mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak; menyajikan ulang informasi secara konsisten; memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan. Selain itu, Livie dan Lentz (dalam Sanaky, 2013: 7) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut, dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut:

1) Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.


(48)

16 3) Fungsi kognitif, media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk

memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali.

Mayer (2009: 270) menyatakan bahwa, penyusunan media harus menggunakan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan menggunakan media, antara lain sebagai berikut :

1) Prinsip multimedia: peserta didik bisa belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar daripada hanya kata-kata-kata-kata saja.

2) Prinsip keterdekatan ruang: peserta didik bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara terkait (dalam sebuah sistem) berdekatan daripada gambar dan kata-kata yang disajikan secara terpusat atau berjauhan.

3) Prinsip keterdekatan waktu: peserta didik belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar terkait disajikan secara simultan (bersamaan) daripada susesif (bergantian).

4) Prinsip koherensi: peserta didik bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar, atau suara-suara yang tidak relevan dengan materi tidak disajikan.


(49)

17 5) Prinsip modalitas: peserta didik bisa belajar lebih baik dari animasi

dan narasi daripada animasi dan teks on-screen.

6) Prinsip redundasi: peserta didik bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi, narasi, dan teks on-screen.

7) Prinsip perbedaan individual: pengaruh desain lebih kuat terhadap peserta didik berpengetahuan rendah daripada berpengetahuan tinggi, dan terhadap peserta didik berkemampuan spasial tinggi lebih berpengaruh daripada pengetahuan tinggi, dan terhadap peserta didik berkemampuan spasial tinggi lebih berpengaruh daripada peserta didik berkemampuan rendah.

c. Jenis-jenis media pembelajaran

Banyak usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk mengidentifikasi jenis-jenis media pembelajaran, ada yang melihat dari sisi fisik dan ada yang melihat dari sisi panca indera. Sanaky (2013: 46) mengidentifikasi jenis-jenis media, antara lain sebagai berikut:

1) Media pembelajaran, dilihat dari sisi bentuk aspek fisik dengan membagi jenis dan karakteristiknya, sebagai berikut: (1) Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer dan internet. (2) Media non-elektronik, seperti buku, handout, modul, diktat, media grafis dan alat peraga.

2) Adapula yang melihat dari aspek panca indera dengan membagi menjadi tiga yaitu: (1) Media audio (dengar), (2) Media visual


(50)

18 (melihat), termasuk media grafis. (3) Media audio-visual (dengar-melihat).

3) Ada yang melihat dari aspek alat dan bahan yang digunakan yaitu: (1) Alat perangkat keras (hard ware) sebagai sarana menampilkan pesan. (2) Perangkat lunak (software), sebagai pesan atau informasi.

Selain itu, Munadi (2010: 39) menyebutkan 4 jenis media berdasarkan indera yang terlibat, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat, yakni media audio, media visual, media audio-visual, dan multimedia. Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Media visual adalah media hanya melibatkan indera penglihatan. Media audio-visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus dalam satu proses. Dan multimedia merupakan media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran.

Jadi, berdasarkan pendapat yang dikemukan oleh para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran bisa dilihat, didengar, bisa dilihat sekaligus didengar, dan bisa melibatkan seluruh indera manusia sehingga menjadi perantara bagi siswa untuk dapat memahami sesuatu hal yang baru dan menyenangka n.


(51)

19 d. Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran menurut Trianto (2011: 246) yaitu sebagai berikut:

1) Penyusunan rancangan

Proses penyusunan rancangan selalu meliputi pertanyaan 5w + 1H. Dalam kegiatan ini, pengembang media harus merumuskan atau mengidentifikasi alasan dan tujuan pengembangan media, serta jenis media yang akan dikembangkan.

2) Penulisan naskah

Pada tahap ini, pokok-pokok materi yang telah disiapkan dalam pembelajaran, perlu diuraikan lebih lanjut untuk kemudian disajikan kepada siswa. Agar materi tersebut dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan/gambar.

3) Produksi media

Dalam kegiatan produksi, pembuat media memanfaatkan naskah yang telah dibuat sebelumnya untuk dijadikan penuntun dalam kegiatan produksi.

4) Evaluasi program media

Evaluasi atau penilaian dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang telah dibuat tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.


(52)

20 e. Kelebihan dan kelemahan media pembelajaran berbasis ICT

Kelebihan komputer sebagai media pembelajaran adalah: (1) meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa, (2) meningkatkan motivasi siswa, (3) menyesuaikan materi dengan kemampuan siswa, (4) mereduksi pemakaian waktu saat penyampaian materi, (5) membuat pengalaman belajar lebih menyenangkan, memuaskan dan menguatkan siswa, (6) dapat mengakomodasi banyak siswa, (7) komputer tidak lelah, benci, lupa, dan marah, (8) dapat menggunakan fasilitas penyimpanan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, (9) bersifat tanggap dan bersahabat sehingga siswa belajar tanpa tekanan psikologis, (10) materi dapat didesain lebih menarik, (11) tingkat kemampuan dan kecepatan belajar dapat di kontrol oleh siswa sehingga siswa dapat belajar dan berprestasi sesuai dengan kemampuannya, dan (12) dapat mendorong guru untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengenai komputer.

Pada sisi lain, komputer juga memiliki kekurangan, antara lain: (1) dikembangkan dalam dialog terbatas sehingga tidak dapat menjawab semua permasalahan siswa, (2) tidak dapat melihat teknik siswa dalam menjawab soal, (3) pengembangan komputer memerlukan biaya, waktu dan tenaga, (4) kecepatan perkembangan komputer memerlukan upgrade yang terus menerus, (5) penilaian tidak mempertimbangkan apakah siswa sedang lelah, ngantuk, atau sakit. (6) pada umumnya, hanya menilai hasil


(53)

21 akhir, bukan proses belajar, dan (8) komputer tidak dapat meniru tingkahlaku guru.

f. Indikator kualitas media pembelajaran

Mulyanta & Leong (2009: 3) menyebutkan bahwa ada empat kriteria media pembelajaran yang baik dan ideal, antara lain sebagai berikut:

1) Kesesuaian

Kesesuaian atau relevansi, artinya media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar, rencana kegiatan belajar, program kegiatan belajar tujuan belajar dan karakteristik peserta didik

2) Kemudahan

Kemudahan artinya semua isi pembelajaran melalui media harus mudah dimengerti, dipelajari, atau dipahami oleh peserta didik, dan sangat operasional dalam penggunaannya.

3) Kemenarikan

Kemenarikan artinya, media pembelajaran harus mampu menarik maupun merangsang perhatian peserta didik, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya, uraian isi tidak membingungkan serta dapat mengugah minat peserta didik untuk menggunakan media tersebut.


(54)

22 4) Kemanfaatan.

Kemanfaatan artinya isi dari media pembelajaran harus kembali atau berguna, mengandung manfaat bagi pemahaman materi pembelajaran serta tidak mubazir atau sia-sia.

Selain itu, Sanjaya (2012: 234) menyebutkan bahwa ada 7 kriteria untuk menilai sebuah media interaktif di antaranya:

1) Kesederhanaan

Kesederhanaan artinya program multimedia interaktif harus dirancang agar dapat digunakan siapa saja. Orang yang akan memanfaatkan multimedia yang dikembangkan tidak perlu belajar lebih dahulu tanpa komputer atau pengguna multimedia harus merasa mudah.

2) Kelengkapan bahan pembelajaran. Artinya, multimedia yang dikembangkan mempunyai kandungan materi yang cukup tentang materi pelajaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa tentang pengetahuan yang ingin diperolehnya. Sebaiknya kandungan multimedia tidak hanya data atau fakta, akan tetapi juga berisi konsep, prinsip, generalisasi bahkan mungkin teori.

3) Komunikatif. Multimedia yang dikembangkan harus bersifat komunikatif. Artinnya baik bahasa maupun format penampilan harus

dapat “berbicara”, harus mengajak pengguna untuk melakukan

sesuatu, bukan hanya diajak mendengar saja. Dengan demikian format penyajian multimedia jangan bersifat deskriptif yang


(55)

23 menempatkan pengguna sebagai objek belajar akan tetapi juga sebagai subjek belajar.

4) Belajar mandiri. Multimedia interaktif yang baik dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain termasuk guru. Untuk itu, format penyajian harus disusun lengkap dari mulai petunjuk menggunakan, isi pelajaran, sampai pada alat evaluasi beserta kunci jawaban sehingga pengguna dapat menentukan sendiri keberhasilan penggunaannya.

5) Belajar setahap demi setahap. Pembelajaran melalui multimedia adalah proses setahap demi setahap. Oleh sebab itu, materi harus disusun secara unit-unit terkecil dari yang sederhana menuju ke yang abstrak.

6) Unity multimedia adalah penggabungan beberapa jenis media. Oleh sebab itu, pemakaian semua jenis media seperti media audio, video, foto, film dan sebagainya harus ditata secara serasi dan seimbang dengan tidak mengabaikan unsur artistik dan estetikanya.

7) Kontinuitas. Melalui multimedia, harus dapat mendorong secara terus menerus untuk belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar lebih lanjut. Bukan hanya itu melalui multimedia harus dapat meninggalkan bekas. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Berdasarkan kriteria-kriteria di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa indikator keberhasilan atau berhasil tidak sebuah media


(56)

24 pembelajaran dapat ditentukan oleh kreativitas seorang guru dalam mengolah dan mengelola pelajaran tersebut dalam bentuk media. Media yang dimaksud tentunya tidak asal-asalan saja melainkan mempunyai unsur pengetahuan yang mampu mempengaruhi peserta didik untuk belajar mandiri tanpa adanya paksaan atau dorongan dari orang lain.

2. Microsoft Powerpoint a. Pengertian powerpoint

Aplikasi microsoft powerpoint sudah sangat terkenal luas di masyarakat. Alasannya program ini lebih mudah dan efisien tanpa membutuhkan waktu yang banyak untuk di gunakan, lebih mudah lagi jika sekolah mempunyai fasilitas seperti projector di kelas sehingga memudahkan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer.

Berdasarkan konsep-konsep sebelumnya, peneliti berkesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis ICT menggunakan powerpoint sangat cocok untuk diterapkan dalam sub-tema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hal tersebut karena kelengkapan fasilitas yang mendukung sehingga peneliti mampu memberikan pengalaman belajar secara nyata kepada peserta dididk. Sanaky (2013: 147) menjelaskan bahwa microsoft powerpoint merupakan bagian dari program microsoft office yang memiliki aplikasi sebagai program presentasi. Program ini adalah salah satu aplikasi yang di tawarkan oleh microsoft yang memiliki kemampuan dalam menampilkan


(57)

25 informasi yang interaktif dengan dilengkapi berbagai efek animasi berupa gambar, grafik bahkan teks sampai movie file. Selain itu, dengan menggunakan powerpoint kita dapat merancang dan membuat presentasi yang profesional dengan mudah dan cepat serta tidak membutuhkan waktu yang banyak.

Sanaky (2013: 147) menjelaskan bahwa Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah Microsoft Powerpoint program komputer dan tampilan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projector. Keuntungan terbesar dengan program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada didalam Microsoft Office program komputer. Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon-ikon-ikon Microsoft World yang sudah dikenal oleh pemakai komputer.

b. Kelebihan dan kelemahan powerpoint

Pada dasarnya penggunaan media pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut ini adalah beberapa kelebihan menggunakan Powerpoint yaitu: (1) penyajian yang menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto, (2) lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh tentang bahan ajar yang tersaji, (3) pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik, (4) tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan, (5) dapat diperbanyak


(58)

26 sesuai kebutuhan dan dapat dipakai secara berulang-ulang, (6) dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnet, (CD/Disket/ flashdisk), sehingga mudah dibawa kemana-mana. Selain beberapa kelebihan, Powerpoint juga memiliki kekurangan, yaitu dalam hal keterbatasan untuk siswa memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran.

3. Model Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT.

Pribadi (2011: 29) mengatakan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis ICT yang dilakukan oleh peneliti mengacu pada pengembangan model Assure dimana model pembelajaran ini lebih berorientasi kepada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas pembelajaran yang diinginkan. Selain itu, model pengembangan model Assure dapat membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan.

Langkah awal dari model desain pembelajaran ini adalah mengenal siswa sebagai individu yang akan menempuh program pembelajaran dengan mengenal siswa sebagai individu yang akan menempuh program pembelajaran dan menentukan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Berikut adalah model desain pembelajaran Assure dalam Pribadi (2011: 30):


(59)

27 Model desain pembelajaran Assure menekankan pada faktor pemanfaatan media dan bahan ajar yang direncanakan dengan baik, yang membuat siswa belajar secara aktif. Model desain pembelajaran ini bersifat prosedural yang dibangun untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.

Berikut adalah komponen-komponen model desain pembelajaran ASSURE:

1) Analyze learner characteristic

Langkah awalnya adala perlu mengidentifikasi karakteristik siswa yang akan melakukan aktivitas pembelajaran. Analisis terhadap Gambar 2.1 Langkah-langkah model desain pembelajaran model ASSURE

Utilize materials

Require learner participation

Evaluate and revise Select methode, media and

learning materials Stade objective


(60)

28 siswa meliputi: (1) karakteristik umum, (2) kompetensi spesifik yang telah dimiliki siswa sebelumnya, (3) gaya belajar atau learning style siswa, (4) motivasi.

2) Stade objective

Langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang bersifat spesifik. Seperti yang ada pada kurikulum, silabus, buku teks dan lainnya. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan atau pembelajaran yang mendeskripsikan tentang kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dimiliki oleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran. Selain menggambarkan kompetensi yang perlu dikuasai oleh siswa, rumusan tujuan pembelajaran juga mendeskripsikan kondisi evaluasi yang diperlukan oleh siswa.

3) Select methode, media and learning materials.

Langkah berikut yang diperlukann adalah memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan. Pemilihan metode, media, dan bahan ajar yang tepat akan dapat membantu guru dan instruktur dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa

4) Utilize materials

Langkah berikutnya adalah melakukan uji coba. Tujuannya agar mengetahui bahwa ketiga komponen tersebut dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Langkah berikutnya adalah menyiapkan kelas dan


(61)

29 saran pendukung yang diperlukan untuk dapat menggunakan metode, media, bahan ajar yang telah dipilh.

5) Require learner participation

Agar berlangsung efektif dan efisien proses pembelajaran memerlukan adanya keterlibatan mental siswa secara aktif dengan materi atau substansi yang dipelajari. Pemberian latihan merupakan contoh bagaimana melibatkan aktivitas mental siswa dengan materi yang sedang dipelajari.

6) Evaluate and revise

Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan revisi. Tahap ini dilakukan untuk menilai efektivitas dan efesiensi program pembelajaran dan juga menilai pencapaian hasil belajar siswa.

4. Kurikulum SD 2013

a. Konsep Kurikulum 2013

Ibrahim (1990: 1) menjelaskan bahwa kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan-perubahan seiring perkembangan zaman dan teknologi. Istilah kurikulum pertama kalinya muncul di dalam kamus Webster tahun 1856. Pada saat penggunaan kurikulum dipakai pada

bidang olahraga, yakni suatu alat yang membawa seseorang dari “start

sampai “finish”. Baru pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran pada perguruan tinggi.


(62)

30 Menurut kamus Webster (dalam Ibrahim, 1990: 1), kurikulum diartikan dalam dua macam, yaitu: (1) Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu. (2) Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau suatu departemen. Selanjutnya, menurut Ladjid (2005: 1) pengertian kurikulum antara lain: (1) Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun. (2) Kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis untuk digunakan para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. (3) Yang dimaksud dengan kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah. (4) Kurikulum diartikan sebagai tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan. (5) Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian kurikulum yang dikemukan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu bahan tertulis yang berisikan program pendidikan yang mencakup mata pelajaran, pedoman perencanan pembelajaran, alat-alat pelajaran, cara-cara penilaian dan bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai pedoman


(63)

31 dalam pelaksanaan pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Jadi, Kurikulum SD 2013 adalah bahan tertulis yang berisikan program pendidikan Sekolah Dasar yang mencakup mata pelajaran, pedoman perencanaan pembelajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan Sekolah Dasar yang dikembangkan dan ditata dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006) Sekolah Dasar pada tahun 2013.

Mulyasa (2013: 7) menjelaskan bahwa kurikulum SD 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Melalui pengembangkan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi, diharapkan bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain dan negara lain, sehingga kita bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam perkembangan global. Hal tersebut dapat tercapai apabila semua pihak dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 sehingga mampu menghasilkan individu yang cerdas, mampu bersaing, inovatif, kreatif, produktif, berkepribadian baik, berbudi pekerti luhur, dan berahklak mulia.

Implementasi kurikulum SD 2013 nilai-nilai karakter dalam pendidikan karakter dapat dipadukan dalam setiap mata pelajaran di sekolah sesuai dengan yang tercantum dalam kurikulum. Menurut


(1)

Tema 1. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Page 360 1. Menurutmu, bagaimana isi dari penulisan laporan percobaan yang dibuat oleh Ni Luh? Tulislah

bagian-bagian laporan yang harus ada dalam laporan Ni Luh!

2. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan percobaan

3. Diskusikanlah informasi yang kamu dapatkan dari laporan dalam cerita tersebut dan catat hasilnya!


(2)

Tema 1. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Page 361 Setelah mendengarkan teman kalian membacakan teks, bagaimana tanggapan kalian tentang suaranya?Keras atau pelan suaranya?

Sebagai anak Indonesia, aku merasa

bangga terhadap keberagaman

yang ada di Indonesia. Mari kita

ekspresikan kebanggaan kita

elalui lagu Aku A ak I do esia


(3)

Tema 1. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Page 362

| 1 1 2 3 1 | 2 5 2 | 2 4 3 2 34 | 5 0 |

A-ku a-nak In- do- ne- sia anak yang mer de

ka

| 3 3 4 3 2 | 5 4 5 4 3 | 6 5 6 5 4 | 3 2. |

Satu Nusaku sa-tu Bangsa-ku sa tu Ba- ha -sa- ku

| 1 3 5 | 6 6 | 6 4 6 | 5 0 6 7 |

In

do-ne- sia In- do-ne- sia A- | ! 1 1 2 | 3 4 3 | 2 5 5 | 1 . 0 _

bangga menja- di a- nak In- do-ne

sia

Berdasarkan lagu tersebut

1. Klasifikasikanlah panjang-pendek bunyi , dan tinggi-rendah nada dengan

gerak tangan.

………

………

1. Dalam kelompokmu praktekanlah 1 lagu dengan notasi,

tinggi rendah nada dan gerak tangan!

2. Presentasikanlah hasil praktekankanmu di depan kelas!


(4)

Tema 1. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Page 363 1. Apakah yang kamu pelajari pada hari ini?

2. Apakah manfaat dari kita belajar tentang Keberagaman Budaya Bangsaku?

3. Sikap apa yang kamu dapat dari pembelajaran hari ini?


(5)

Tema 1. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Page 364 Bacalah cerita di bawah ini!

Ni Luh, Tirta dan Nathanael menggunakan waktu istirahat di sekolah untuk bermain bersama. Mereka sering memainkan permainan engklek. Ni Luh, Tirta dan Nathanael saling menghargai perbedaan yang ada. Tirta adalah siswa yang berasal dari daerah Palembang. Tubuh Tirta cukup tinggi, yaitu sekitar 147 cm dan jika dilakukan pembulatan pada bilangan tersebut maka tingginya menjadi 150 cm. Tirta adalah siswa yang sabar dan baik.

Nathanael adalah siswa yang berasal dari Ambon.Nathanael senang sekali membantu teman yang kesulitan dalam belajar dan juga jujur.Tubuh Tirta lebih tinggi dibanding dengan

Nathanael.Tinggi Nathanael yaitu sekitar 138 cm dan jika dilakukan pembulatan pada bilangan tersebut maka tingginya menjadi 140 cm.

Ni Luh adalah siswi yang berasal dari daerah Bali. Tinggi badan Ni Luh adalah sekitar 135 cm dan jika dilakukan pembulatan pada bilangan tersebut maka tingginya menjadi 140 cm. Ni Luh adalah siswi yang rajin dan juga ramah. Walaupun banyak perbedaan diantara mereka, mereka tetap bermain bersama dengan rukun.

Mereka pun menghentikan permainan ketika jam istirahat selesai. Mereka melanjutkan kegiatan pembelajaran IPA untuk melakukan percobaan dan pengamatan terhadap bunyi.Mereka diminta untuk mengumpulkan 8 botol bekas dan diisi dengan air berwarna dalam ukuran yang berbeda-beda, kemudian mereka diminta untuk meniup mulut botol tersebut dan mendengarkan suara yang muncul. Air yang tinggi dalam botol, akan menghasilkan nada yang tinggi. Ketinggian air yang rendah dalam botol pun menghasilkan nada yang rendah.Kesimpulannya, meniup dari atas mulut botol dapat membuat udara di dalam botol menjadi bergetar.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan cerita di atas! 1. Apa yang dimaksud dengan keberagaman?

2. Berikan contoh dari keragaman yang ada di lingkungan sekolah pada cerita di atas!

3. Menurutmu, bagian apa saja yang harus ada pada laporan percobaan Nih Luh

4. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan percobaan?


(6)

Tema 1. Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Page 365

BIODATA PENULIS

Niko Yunadi Baitanu lahir di Nenu, 25 Juli 1993.

Pedidikan dasar diperoleh di SD Negeri 2 Oh Aem, tamat pada

tahun 2006, pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP

Negeri 1 Amfoang Selatan, tamat pada tahun 2009 pendidikan

menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Amfoang Selatan,

tamat pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, peneliti mendapatkan beasiswa dari

Rintisan Program Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) di

perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi

diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “

Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis ICT mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Untuk

S

iswa Kelas IV SD”.

Pengembangan media pembelajarann tersebut dilakukan karena masih

banyak guru yang membutuhkan contoh media pembelajaran berbasis ICT mengacu

Kurikulum SD 2013.


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Untuk Sekolah Dasar.

0 3 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Di Kelas IV Untuk Sekolah Dasar.

0 3 16

Pengembangan media pembelararan berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema macam-macam sumber energi untuk siswa kelas 4 SD Negeri Kalasan 1.

2 43 294

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan I.

1 6 284

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 75 392

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

0 2 325

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku� untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 0 329

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum Sd 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

2 13 328

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema ayo cintai lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 3 354

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

0 0 194