5.4. Persepsi Informan tentang Perbedaan Gaya Hidup Gay dengan Gaya
Hidup Waria
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada ke 6 informan mengenai tanggapan informan tentang perbedaan gaya hidup gay dengan gaya hidup
waria. Seluruh informan mengatakan ada perbedaan antara gaya hidup gay dengan gaya hidup waria seperti yang diungkapkan salah satu informan sebagai berikut :
Sangat bedalah dek gay itukan orientasi seksualnya aja yang sejenis kalo waria selain orientasi seksualnya sejenis, mereka juga menjadi wanita
seutuhnya heheh jadi bisa dibilang waria sudah pasti gay tapi gay belum tentu waria.
Informan yang lainnya juga mengatakan hal yang hampir sama dengan informan sebelumnya sebagai berikut :
Ada tapi mereka sama-sama suka laki-laki bedanya kalau waria kebanyakan hidup dijalanan mencari laki-laki dan uang , kalo gay
kebanyakan di cafe dan diskotik untuk mencari kesenangan semata
Sebagian dari kita pasti masih menganggap gay dan waria itu sama, padahal jika kita mau sedikit jeli memperhatikannya ada beberapa perbedaan yang cukup
kentara jika dilihat dari sudut pandang kemasan kedua fenomena manusia ini. Lebih tepatnya mereka pada dasarnya serupa tapi tak sama. Hal ini adalah sebuah fenomena
karena memang situasi dan gaya hidup serta orientasi seks mereka yang tidak sejalan dengan hakikat penciptaan manusia yang ditakdirkan berpasang-pasangan antara pria
dan wanita. Berbicara tentang gaya hidup seseorang, maka dibahas juga mengenai
bagaimana sebenarnya pengeluaran yang paling dominan besar antara gay dengan
waria. 2 informan mengatakan untuk pengeluaran dari gaya hidup gay lebih besar daripada waria, seperti yang diungkapkan salah satu informan sebagai berikut :
Jelas gay cyiinnn karena kebanyakan gay itu nongkrong di café, dugem, shopping, itu semua kan pake uang cyiiinnn, baju-baju mereka juga semua
bermerk kayak temen-temen aku kalau aku sich gak harus seperti itu heheh sambil tertawa.
Hal ini dapat dilihat bahwa ada beberapa informan yang mengatakan untuk pengeluaran gay itu lebih besar daripada waria dikarenakan dari gaya hidup mereka
yang sering menghabiskan waktu diluar rumah daripada didalam rumah. Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberi dampak pada
kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan orang lain. Dalam kesehatan gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar
merubah gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada si individu saja, tetapi juga merubah lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola
perilakunya. Harus disadari bahwa tidak ada aturan ketentuan baku tentang gaya hidup yang sama dan cocok yang berlaku untuk semua orang. Budaya, pendapatan,
struktur keluarga, umur, kemampuan fisik, lingkungan rumah dan lingkungan tempat kerja, menciptakan berbagai gaya dan kondisi kehidupan lebih menarik, dapat
diterapkan dan diterima Ari, 2010. Sementara 4 informan lagi mengatakan untuk pengeluaran dari gaya hidup
gay dengan waria itu tidak bisa diperkirakan mana yang lebih besar dan semua itu tergantung keadaan, seperti yang diungkapkan salah satu informan sebagai berikut :
Kalo pengeluarannya gak bisa dipastikan, tergantung pemasukannya, bisa jadi waria lebih besar. Kalo duitnya banyak pasti dia rutin ke salon sama
juga dengan gay ada yang ngegym dan beli barang-barang yang bermerek.
Hal ini dapat dilihat pengeluaran seseorang itu tidak dapat diperkirakan siapa yang paling dominan besar, karena semua itu tergantung kebutuhan individu masing-
masing. Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat
disekitarnya. Atau juga, gaya hidup adalah suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan
teknologi. Semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam arti lain, gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya, tergantung pada bagaimana orang tersebut
menjalaninya.
5.5. Persepsi Informan tentang Hubungan Sesama Jenis Gay Memiliki