Bentuk-bentuk perilaku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama. Perilaku seksual yang dilakukan
sebelum waktunya dapat memiliki dampak psikologis yang sangat serius, seperti perasaan bersalah, depresi, marah dan lain sebagainya.
Hal ini juga dapat mempertegas bahwa kaum homoseksual ini adalah orang- orang yang tidak terlepas dari gaya hidup yang bermasalah dimana dapat dilihat
bahwa selain rentan terkena penyakit menular seksual kaum gay ini juga cenderung mengalami gangguan kepribadian atau gangguan mental yang dapat membahayakan
orang-orang disekelilingnya.
5.7. Tanggapan Informan terhadap Kaum Sesama Jenis Gay Dihindari oleh
Masyarakat
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti ke 6 informan mengenai tanggapan informan terhadap kaum sesama jenis ini dihindari oleh masyarakat, 2
informan mengungkapkan ketidaksetujuan mereka akan hal itu dan mengungkapkan bagaima informan selama ini dilingkungan sekitarnya, seperti yang diungkapkan
salah satu informan sebagai berikut :
Aneh dan tak setuju yang dihindari itu harus orang-orang jahat yang buat salah, tak bisa dipungkiri, kaum G ini terbukti orang-orang yang pintar dan
kreatif masalah penyimpangan seksual itu urusan masing-masing dan sudah rahasia umum, gak hanya dikalangan pelajar, orang-orang pekerja
yang professional sampai pemerintahan juga banyak yang gay kog . Hubungan dengan lingkungan ataupun keluarga, baik2 saja keluarga
abang yaaa nggak tau lah dek.. heheh..
Sementara 4 informan lainnya merasa tidak begitu mengambil pusing akan hal itu karena informan mengatakan sejauh mereka tidak mengganggu orang lain mereka
tidak ada masalah,informan juga menjelaskan bagaimana informan dengan
lingkungan disekitarnya seperti yang diungkapkan salah satu informan sebagai berikut :
Eeeehhhh . Apa yaaa . Tergantung situasi menurut aku, aku sih gak peduli kalo aku merasa senang cinta itukan buta tapi jujur aku
sendiri sih sebenarnya mendukung kalo masyarakat menghindarinya . Segala sesuatu itukan pasti ada lah pro dan kontranya . Yaaaaaa gitcu
deeeccchhh hehehhe. Kalo sebatas kawan-kawan tau lah keluarga aku da yang tau sepupu aku ada yang gitu juga tapi ada 1 sepupu aku yang
tau.. dia normal yaaa.. paling dia bilang kurangin aja kalo keluarga inti gak ada lah yang tau . Hehehhe..
Seksualitas sejatinya merupakan hal yang positif, selalu berhubungan dengan jati diri seseorang dan juga kejujuran seseorang terhadap dirinya. Sayangnya,
masyarakat umumnya masih melihat seksualitas sebagai hal yang negatif, sehingga tidak pantas atau tabu dibicarakan. Studi tentang seksualitas memperkenalkan tiga
terminologi penting menyangkut seksualitas manusia, yaitu : identitas gender, orientasi seksual dan perilaku seksual.
Homoseksual ada disemua budaya dan lapisan masyarakat serta disepanjang sejarah. Homoseksual merupakan istilah yang diciptakan pada tahun 1869 oleh
bidang ilmu psikiatri di Eropa, untuk mengacu pada suatu fenomena yang berkonotasi klinis. Pengertian homoseks tersebut pada awalnya dapat dikategorikan sebagai
perilaku menyimpang. Pengertian homoseks kemudian terbagi dalam dua istilah yaitu gay dan lesbi. Hawkin pada tahun 1997 menuliskan bahwa istilah gay atau lesbi
dimaksudkan sebagai kombinasi antara identitas diri sendiri dan identitas sosial yang mencerminkan kenyataan bahwa orang memiliki perasaan menjadi dari kelompok
sosial yang memiliki label yang sama. Istilah gay biasanya mengacu pada jenis
kelamin laki-laki dan istilah lesbian mengacu pada jenis kelamin perempuan Hartanto, 2006.
5.8. Persepsi Informan tentang Hubungan Sesama Jenis Gay itu Hubungan