3. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan tes formatif siswa pada siklus II diperoleh rata-rata nilai 70,7 dengan nilai terendah 48 dan nilai tertinggi 90, ketuntasan klasikal
mencapai 66,7 atau sekitar 20 siswa yang tuntas dan 33,3 atau sekitar 10 siswa belum tuntas dalam pembelajaran, sehingga kualifikasi ketuntasannya
tergolong tinggi. Menurut Robert M. Gagne dalam Suprijono 2009;5 bahwa dalam
setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar seorang. Berdasarkan indikator keberhasilan
yang telah ditentukan yaitu ketuntasan belajar mencapai sekurang-kurangnya mencapai 75, maka berdasarkan data hasil belajar pada siklus II yang
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar belum tercapai. Maka penelitian dilanjutkan pada siklus III.
c. Pemaknaan Temuan Siklus III
1. Hasil Observasi Keterampilan Guru
Berdasarkan data hasil pengamatan observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan strategi Peer Lessons dengan Media
Ular Tangga pada siklus III diperoleh temuan bahwa ada peningkatan ketrampilan guru dalam pembelajaran, ini ditunjukkan dengan perolehan
persentase keterampilan guru yang mencapai 85,2 yang kualifikasinya sangat baik dan dan sudah mencapai indikator keberhasilan dengan penilaian
sekurang-kurangnya baik.
Menurut Warni Rasyidin 2009;32 mengajar adalah keterlibatan guru dan siswa dalam interaksi proses belajar mengajar. Guru sebagai koordinator
menyusun,mengorganisasi dan mengatur situasi belajar siswa sehingga terjadi proses perkembangan intelek pada khususnya dan proses perkembangan jiwa,
sikap, pribadi serta keterampilan pada umumnya
.
2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan data hasil pengamatan observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan strategi Peer Lessons dengan Media Ular
Tangga pada siklus III diperoleh temuan bahwa ada peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran, ini ditunjukkan dengan perolehan persentase rata-
rata aspek yang yang diamati yaitu 83,3 dengan kualifikasi baik dan sudah mencapai indikator keberhasilan dengan penilaian sekurang-kurangnya baik.
Menurut Mulyasa 2004: 38 belajar adalah merupakan suatu perubahan tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah
laku yang lebih baik. Yaitu merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. Kemudian Gagne dalam Anni Tri dkk 2007 : 16
mengatakan bahwa perubahan perilaku berkaitan dengan apa yang dipelajari oleh pembelajar dalam bentuk kemahiran intelektual strategi kognitif,
informasi verbal, kemahiran motorik dan sikap. Dalam penelitian ini indikator aktivitas siswa meliputi aspek-aspek :
antusias mengikuti pembelajaran, siswa aktif bertanya, siswa aktif menjawab pertanyaan, siswa aktif dalam kerja kelompok, siswa mengerjakan tugas
kelompok LKS, siswa menyampaikan hasil diskusi, siswa melakukan permainan dalam pembelajaran dengan media ular tangga, memiliki perasaan
gembira dalam pembelajaran. Berikut ini pemaknaan hasil pengamatan observasi aktivitas siswa
pada pembelajaran mengenai indikator aspek yang diamati pada siklus III : a.
Antusias mengikuti pembelajaran Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok
diperoleh hasil temuan bahwa ada peningkatan perhatian siswa dalam pembelajaran. Ini ditunjukkan dengan persentase antusias siswa dalam
pembelajaran yaitu 83 yang berarti kualifikasi penilaiannya baik. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru dalam pembelajaran sudah baik, siswa juga
sudah mampu menjawab pertanyaan guru dengan spontan, baik dan benar. b.
Siswa aktif bertanya Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok
diperoleh hasil temuan bahwa ada peningkatan yang signifikan pada keaktifan siswa dalam bertanya, sehingga diperoleh persentase 83 yang berarti
kualifikasi penilaiannya baik. Siswa dalam masing-masing kelompok sudah berani bertanya dan menyampaikan pendapat dengan baik, baik ditujukan
kepada guru maupun teman lainnya yang sedang presentasi di depan kelas. c.
Siswa aktif menjawab pertanyaan Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok
diperoleh hasil temuan bahwa persentase keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan mengalami peningkatan yaitu 78 yang berarti kualifikasi
penilaiannya baik. Banyak siswa yang semangat dalam menjawab pertanyaan, baik siswa yang sedang persentasi di depan kelas maupun teman lainnya yang
duduk di bangku. d.
Siswa aktif dalam kerja kelompok Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok
diperoleh hasil temuan bahwa ada peningkatan keaktifan siswa dalam kerja kelompok yaitu 73 yang berarti kualifikasi penilaiannya baik. Siswa sudah
bisa membagi perannya masing-masing dalam kelompok, siswa juga sudah dapat bertukar pikiran dengan mengeluarkan pendapat dalam berdiskusi
kelompok untuk menyeleseikan tugas kelompok. e.
Siswa mengerjakan tugas kelompok atau LKS Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok
diperoleh hasil temuan bahwa ada peningkatan persentase siswa dalam mengerjakan tugas kelompok yaitu 78 yang berarti kualifikasi penilaiannya
baik. Siswa sudah saling berpendapat dalam kegiatan diskusi kelompok. f.
Siswa kelompok menyampaikan hasil diskusi Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok
diperoleh hasil temuan bahwa persentase siswa dalam menyampaikan tugas kelompok mengalami peningkatan yaitu 94 yang berati kualifikasi
penilaiannya sangat baik. Siswa sudah mampu menunjukkan hasil pekerjaanya dengan baik. Di samping itu siswa juga mampu menjawab pertanyaan maupun
menerima pendapat dari guru maupun teman yang lain.
g. Siswa melakukan permainan dalam pembelajaran dengan
media ular tangga Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok
diperoleh hasil temuan bahwa peran serta siswa dalam melakukan permainan dengan media ular tangga memperoleh persentase 83 yang berarti kualifikasi
penilaiannya baik. Siswa sangat antusias dengan pembelajaran menggunakan media permainan ular tangga. karena dengan media siswa dapat melakukan
pembelajaran dengan bermain, sehingga pembelajaran terasa lebih menyenangkan.
h. Memiliki perasan gembira dalam pembelajaran
Berdasarkan tabel pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok diperoleh hasil temuan bahwa ada peningkatan persentase perasaan gembira
siswa dalam pembelajaran yaitu 94 yang berarti kualifikasi penilaiannya sangat baik. Siswa sangat antusias dengan pembelajaran, siswa bersemangat
waktu berdiskusi, presentasi, maupun mengerjakan soal evaluasi.
3. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan nilai hasil belajar siswa pada siklus III diperoleh rata-rata nilai 78,6 dengan nilai terendah 52 dan nilai tertinggi 100, ketuntasan klasikal
mencapai 80 atau sekitar 24 siswa yang tuntas dan 20 atau sekitar 6 siswa belum tuntas dalam pembelajaran, dengan kualifikasi ketuntasan tinggi.
Dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne dalam Suprijono 2009;5 bahwa setiap proses akan selalu
terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar seorang.
Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketuntasan belajar sekurang-kurangnya mencapai 75, maka berdasarkan data hasil belajar
pada siklus III menunjukkan ketuntasan belajar sudah tercapai.
2. Implikasi Hasil Penelitian