Dari uraian di atas dapat disimpulkan langkah yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS adalah membentuk kelompok
secara heterogen , guru membagi topik sesuai konsep yang sedang dibahas kepada masing-masing kelompok, siswa dalam kelompok membahas topik
yang diterima untuk nantinya dipresentasikan kepada teman-teman sekelasnya dengan menggunakan berbagai media serta alat yang telah
dipersiapkan. Langkah selanjutnya mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya kepada kelompok lain dengan memberikan kesempatan
bertanya juga menerima saran dan kritiknya. Dengan beberapa langkah strategi Peer Lessons di atas siswa diajak
untuk belajar secara aktif dengan melibatkan mental dan fisik, baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan demikian peserta didik akan merasakan
pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga termotivasi untuk belajar dan hasil belajarpun dapat dimaksimalkan.
6. Permainan Ular Tangga
a. Pengertian Permainan
Permainan merupakan alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak dikenali sampai pada yang diketahui, dan dari yang tidak
dapat diperbuatnya sampai mampu melakukannya. Bermain bagi anak memiliki nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan perkembangan
kehidupan sehari-hari. Pada permulaan setiap pengalaman bermain memiliki resiko. Ada resiko bagi anak untuk belajar misalnya naik sepeda
sendiri, belajar meloncat. Unsur lain adalah pengulangan. Anak mengkonsolidasikan ketrampilannya yang harus diwujudkannya dalam
berbagai permainan dengan nuansa yang berbeda. Dengan cara ini anak memperoleh pengalaman tambahan untuk melakukan aktivitas lain.
Melalui permainan anak dapat menyatakan kebutuhannya tanpa dihukum atau terkena teguran misalnya bermain boneka diumpamakan sebagai adik
yang sesungguhnya Semiawan, 2002: 21 dalam http: id. wikipedia.
org wiki Ular_tangga .
Berkaitan dengan permainan Pellegrini dan Saracho, 1991 dalam http:sites.google.comaapedukatif.co.ccwwwartikel_1
permainan memiliki sifat sebagai berikut: 1 Permaianan dimotivasi secara personal,
karena memberi rasa kepuasan. 2 pemain lebih asyik dengan aktivitas permainan sifatnya spontan ketimbang pada tujuannya. 3 Aktivitas
permainan dapat bersifat nonliteral. 4 Permainan bersifat bebas dari aturanaturan yang dipaksakan dari luar, dan aturan-aturan yang ada dapat
dimotivasi oleh para pemainnya. 5 Permainan memerlukan keterlibatan aktif dari pihak pemainnya.
Dalam hal ini permainan dapat menghubungkan pengalaman- pengalaman menyenangkan atau mengasyikkan, bahkan ketika siswa
terlibat dalam permainan secara serius dan menegangkan sifat sukarela dan motivasi datang dari dalam diri siswa sendiri secara spontan.
b. Pengertian Bermain
Bermain merupakan konsep yang tidak mudah untuk dijabarkan, menurut Piaget, 1951 dalam
https: sites. google. com a apedukatif. co. cc wwwartikel_1,
bermain sebagai kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan. Tetapi ahli lain membantah pendapat tersebut karena
adakalanya bermain bukan dilakukan semata-mata demi kesenangan, melainkan ada sasaran lain yang ingin dicapai yaitu prestasi tertentu.
Menurut Hughes
dalam Syaiful
Bahri;1999, seorang
ahli perkembangan anak dalam bukunya Children, Play, and Development,
mengatakan bermain merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan yang disebut bermain harus ada lima unsur didalamnya, yaitu:
1. Mempunyai tujuan yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan, 2.
Memilih dengan bebas dan tas kehendak sendiri, tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa,
3. Menyenangkan dan dapat menikmati,
4. Mengkhayal untuk mengembangkan daya imaginatif dan kreativitas,
5. Melakukan secara aktif dan sadar.
Pada dasarnya bermain memiliki dua pengertian yang harus dibedakan, bahwa bermain menurut pengertian pertama dapat bermakna sebagai sebuah
aktivitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang kalah play, sedangkan yang kedua sebagai aktivitas bermain yang dilakukan
dalam rangka mencari kesenangan dan kapuasan namun ditandai dengan adanya pencarian menang-kalah games. Dengan demikian, pada dasarnya
setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan kesenangan, kepuasan, sebab fungsi utama bermain adalah untuk relaksasi dan
menyegarkan kembali kondisi fisik dan mental yang berada pada ketegangan. Pada pengertian kedua, bermain sebagai games, kesenangan dan
kepuasan yang diperoleh seseorang harus melibatkan kehadiran orang lain. Tanpa hadirnya pihak kedua sebagai lawan maka games tidak akan terjadi,
sebab games hanya akan berlaku jika ada unsur sportivitas, aturan dan menang-kalah. Artinya seseorang akan memperoleh kesenangan dan kepuasan
setelahnya mampu mengungguli pihak lawan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bermain adalah
segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan berulang- ulang demi untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir dan dilakukan secara
spontan tanpa paksaan orang lain.
.
c. Pengertian Permainan Ular Tangga