Dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne dalam Suprijono 2009;5 bahwa setiap proses akan selalu
terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar seorang.
Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu ketuntasan belajar sekurang-kurangnya mencapai 75, maka berdasarkan data hasil belajar
pada siklus III menunjukkan ketuntasan belajar sudah tercapai.
2. Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi hasil penelitian ini yaitu adanya peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui strategi Peer Lessons dengan Media Ular Tangga pada
siswa kelas IV SD Negeri Pakintelan Kota Semarang. Selain itu Implikasi yang di dapat dari penelitian ini ada tiga hal, yaitu
implikasi teoritis, implikasi praktis, dan implikasi paedagogis.
a. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Penelitian Tindakan Kelas PTK, sehingga dapat
memacu pendidik guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis demi meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini juga dapat
sebagai bahan referensi untuk mengembangkan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda pada mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran yang lain. Guru juga dapat lebih
memahami kebutuhan dan kondisi siswa dalam pembelajaran sehingga dapat menciptakan situasi pembelajaran yang sesuai dan tepat bagi siswanya.
b. Implikasi Praktis
Implikasi praktis dari penelitian ini yaitu adanya temuan-temuan positif ke arah perbaikan dalam kualitas pembelajaran IPS. Penelitian ini membuka
wawasan pendidik guru terhadap strategi pembelajaran yaitu dalam menggunakan Strategi Peer Lesson dengan Media Ular Tangga.
c. Implikasi Paedagogis
Penelitian ini berimplikasi secara paedagogis yaitu memberikan gambaran yang jelas seperti yang diungkapkan Sadirman 2005: 23 bahwa keberhasilan
motivasi dan peningkatan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah keberhasilan guru dalam mengelola kelas, metode
pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan siswa itu sendiri. Faktor-faktor itu saling terkait satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu
faktor-faktor tersebut harus dikembangkan dengan baik untuk menghasilkan kualitas suatu pembelajaran. Metode dan media pembelajaran harus tepat
dengan materi pembelajaran. Sumber belajar harus sesuai dengan materi yang sedang diajarkan saat itu, sehingga minat dan motivasi siswa semakin
meningkat, dan mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Semua faktor di atas dapat terpenuhi jika keterampilan guru mengelola kelas
juga baik.
117
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran mengalami peningkatan pada
tiap siklus dari siklus I sampai siklus III. Terlihat dari siklus I rata-rata aktivitas guru dengan kualifikasi cukup yaitu 63 menjadi 74,1 pada siklus
II dengan kualifikasi baik dan pada siklus III meningkat menjadi 85,2 dengan kualifikasi sangat baik.
2. Aktivitas siswa pada pembelajaran IPS melalui Strategi Peer Lessons dengan
Media Ular Tangga meningkat dari siklus I sampai siklus III . Terlihat dari siklus I aktivitas siswa memperoleh 59 dengan kualifikasi cukup, setelah
dilakukan perbaikan pada siklus II diperoleh 74 dengan kualifikasi baik, setelah dilakukan perbaikan lagi pada siklus III diperoleh 83,3 dengan
kualifikasi baik. 3.
Pembelajaran IPS melalui Strategi Peer Lessons dengan Media Ular Tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai analisis data, terlihat nilai rata
– rata ulangan pada siklus I 68,5 dengan ketuntasan klasikal 56,7 yang berarti
kualifikasinya sedang, meningkat pada siklus II yaitu 70,7 dengan ketuntasan klasikal 66,7 yang berarti kualifikasinya tinggi, dan pada siklus III menjadi
78,6 dengan ketuntasan klasikal 80 yang berarti kualifikasinya tinggi.