23
2.2 Landasan Teoretis
Peneliti menggunakan beberapa teori sebagai dasar atau landasan dalam melakukan penelitian. Adapun Teori-teori yang akan dipaparkan berkaitan dengan
penelitian ini meliputi teori tentang keterampilan menulis, resensi buku, pendekatan kontekstual, kaidah penulisan buku nonteks pelajaran, serta model
pengayaan menulis resensi buku dengan pendekatan kontekstual.
2.2.1 Keterampilan Menulis
Dalam penelitian ini, teori keterampilan menulis merupakan pengantar kepada teori-teori selanjutnya. Adapun teori menulis yang akan dipaparkan pada
bagian ini meliputi hakikat keterampilan menulis, tujuan menulis, manfaat menulis, dan tahap-tahap penulisan.
2.2.1.1 Hakikat Keterampilan Menulis
Tarigan 1983:3 memberikan pengertian bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur
bahasa dan kosa kata untuk menyampaikan maksud serta tujuan yang ingin diungkapkan. Menulis adalah keterampilan menurunkan atau menuliskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik
tersebut jika mereka memahami bahasa dan gambaran yang dituliskan. Pendapat
24 Tarigan tersebut
disempurnakan dengan pendapat Suriamiharja 1996 yang mengemukakan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam
melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol
bahasa tersebut. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah suatu bentuk komunikasi secara tidak langsung. Bentuk komunikasi tersebut berupa kegiatan menuliskan lambang grafis yang melukiskan suatu
bahasa kepada orang lain. Komunikasi ini menjadi berjalan dengan lancar apabila antara penulis dengan pembaca mempunyai bahasa yang sama atau pembaca
menguasai bahasa tersebut. Pengertian kedua ahli di atas merupakan pengertian menulis yang masih
sederhana. Pengertian menulis secara lebih lengkap dikemukakan oleh Wiyanto 2004:1-2. Ia membagi pengertian menulis menjadi dua arti. Pertama, menulis
berarti mengubah bunyi bahasa yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Kedua, menulis berarti kegiatan mengungkapkan gagasan secara
tertulis. Lebih lanjut, Wiyanto membedakan istilah menulis dan mengarang. Menurutnya,
baik menulis
maupun mengarang
merupakan kegiatan
berkomunikasi dengan media tulis. Perbedaannya, kegiatan menulis menghasilkan tulisan, sedangkan mengarang menghasilkan karangan. Perbedaan tulisan dan
karangan adalah tulisan dilandasi fakta, pengalaman, pengamatan, penelitian, pemikirian, atau analisis suatu masalah. Sebaliknya, karangan banyak dipengaruhi
oleh imajinasi dan perasaan pengarang.
25 Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa konsep menulis
mencakupi konsep mengarang. Kedua hal tersebut pada hakikatnya mempunyai persamaan
arti, yaitu
kegiatan mencurahkan
gagasan secara
tertulis. Perbedaannya, kegiatan menulis dilandasi dengan fakta, sedangkan mengarang
dilandasi dengan imajinasi. Akan tetapi, saat ini masyarakat cenderung menyamakan arti menulis dan mengarang. Hal ini disebabkan tidak semua
kegiatan mengarang dilandasi imajinasi. Jenis-jenis karangan seperti argumentasi, eksposisi, dan deskripsi juga sering didasari oleh fakta. Orang-orang pun bebas
menyebut hasil kegiatan menulis dengan istilah menulis atau mengarang. Melengkapi beberapa pengertian menulis, Akhadiah 1986:1 memberikan
penjelasan bahwa menulis merupakan suatu kemampuan yang kompleks. Karena itu, ada yang beranggapan bahwa kemampuan menulis hanya dapat dimiliki oleh
orang-orang yang mempunyai bakat menulis saja, sastrawan misalnya. Akan tetapi, anggapan ini tidak benar. Dengan latihan yang intensif dan sistematik
kemampuan itu dapat dikuasai oleh setiap orang. Hal ini sejalan dengan pendapat Atmowiloto dalam Suroso 2007:41 yang mengatakan bahwa mengarang itu
mudah, tentu setelah melalui proses penulisan yang tanpa berhenti dan ditolak media.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat-pendapt sebelumnya, Nurudin 2010:4 mengemukakan pengertian menulis yaitu segenap rangkaian kegiatan
seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Definisi tersebut
26 mengungkapkan bahwa menulis yang baik adalah menulis yang bisa dipahami
oleh orang lain. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan mencurahkan gagasan secara tertulis kepada orang lain. Penguasaan keterampilan ini tidak hanya memerlukan pengetahuan tentang teori.
Keahlian menulis didapatkan juga dengan latihan yang intensif. Oleh karena itu, keterampilan ini perlu diasah dan dilatih secara berulang-ulang.
2.2.1.2 Tujuan Menulis