52 kepribadian adalah buku yang memuat materi pengembangan kepribadian atau
pengalaman batin pembaca Pusa Perbukuan 2008:8-15. Berdasarkan perbedaan definisi ketiga jenis buku pengayaan tersebut,
buku yang dikembangkan oleh peneliti diklasifikasikan ke dalam buku pengayaan keterampilan.
Dasar dari klasifikasi tersebut adalah
karena buku yang
dikembangkan dalam penelitian ini berfungsi untuk mengembangan atau memperkaya keterampilan pembaca dalam meresensi buku agar menjadi
keterampilan praktis.
2.2.4.2 Kedudukan dan Fungsi Buku Pengayaan
Menurut Pusat Perbukuan 2008:4, buku nonteks pelajaran memiliki kedudukan sebagai buku yang dapat melengkapi pendalaman materi dan
penambahan wawasan bagi pembaca dari pembahasan materi yang tidak tersaji secara lengkap dalam buku teks pelajaran. Selain itu, buku nonteks pelajaran
memiliki pula kedudukan sebagai buku yang dapat menunjang pengembangan materi atau isi buku teks pelajaran, baik secara filosofis, historis, etimologis,
geografis, pedagogis, dan segi lainnya dari materi yang tersaji dalam buku teks pelajaran.
Pernyataan tersebut dilandasi oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan. Untuk memenuhi standar tersebut, dikembangkan buku teks pelajaran yang isinya sesuai dengan ketentuan Standar
Isi. Dalam hal ini, dibuatlah buku nonteks pelajaran yang mempunyai kedudukan sebagai pengayaan atau penunjang buku teks pelajaran.
53 Buku pengayaan di masyarakat sering dikenal dengan istilah buku bacaan
atau buku kepustakaan. Buku ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan pengetahuan pembacanya. Buku pengayaan diartikan sebagai
buku yang memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan ipteks dan keterampilan, membentuk kepribadian peserta didik, pendidik,
pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya. Buku ini dapat menjadi bacaan bagi peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya
Suherli 2008. Secara lebih terinci, Pusat Perbukuan 2008:4 mengemukakan tema buku
nonteks yang meliputi: 1 materi kekayaan alam dan budaya nusantara, 2 ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dan 3 prosedur pembelajaran atau materi
pokok dan model pembelajaran. Dalam poin ketiga inilah buku panduan menduduki fungsinya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagai salah satu jenis buku nonteks pelajaran, buku pengayaan mempunyai kedudukan sebagai
buku pelengkap yang dapat memperdalam penguasaan materi dan penambahan wawasan bagi pembaca. Buku pengayaan juga dapat menunjang pengembangan
materi atau isi buku teks pelajaran. Adapun fungsi buku pengayaan adalah sebagai pendamping
pembelajaran. Buku
tersebut dapat digunakan
guru dalam
memperkaya hasil proses pembelajaran dan guru dapat menganjurkan peserta didik untuk membaca buku-buku jenis ini.
54
2.2.4.3 KaidahPrinsip-Prinsip Penulisan Buku Pengayaan