38 buku adalah identitas buku. Sementara itu, secara keseluruhan resensi buku terdiri
atas beberapa bagian, yaitu 1 judul resensi, 2 identitas buku yang diresensi, 3 ulasan, dan 4 nama peresensi. Pada bagian ulasan, secara khusus Hakim
2005:69 menyebutkan bahwa penulis tinjauan buku atau resensator perlu menyebutkan kelemahan dan kelebihan buku yang ditinjau dari berbagai
persepektif. Hal ini bertujuan agar resensi yang dihasilkan menjadi lebih objektif dan berimbang. Hal lain yang dapat dikritisi dalam buku yang diresensi adalah
bobot isi dan materi buku, serta teknik penyajian sistematika dan bahasa buku. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa resensi
buku mempunyai unsur yang berbeda dengan tulisan jenis lainnya. Resensi buku memuat identitas buku. Selain itu, resensi buku juga menghendaki adanya ulasan
tentang tema buku, pengarang, atau latar belakang dibuatnya karya tersebut. Di bagian terakhir resensi buku terdapat penilaian terhadap kualitas buku serta
rekomendasi bagi pembaca terhadap buku yang diresensi. Beberapa hal tersebut adalah bagian-bagian resensi buku yang biasanya ditemui di media massa.
2.2.2.5 Langkah-Langkah Meresensi Buku
Bond dalam Suhandang 2004:181 menyebutkan bawa ada dua tahap penulisan resensi buku non-fiksi. Tahap pertama adalah mengadakan orientasi
terhadap pengarang. Pada tahap ini, resensator melakukan pengkajian terhadap latar belakang kehidupan pengarang dan penciptaan karya yang diresensi. Hal ini
sebagai pijakan awal bagi resensator untuk mengetahui tujuan penulis membuat karya tersebut untuk akhirnya menentukan sikap atau pandangan dalam meresensi
39 buku. Adapun tahap kedua adalah mengadakan orientasi terhadap subjek yang
diresensi. Tahap ini meliputi pengkajian terhadap isi maupun fisik buku agar diketahui kelemahan maupun keunggulan buku.
Secara lebih mendalam, Putra 2008:78 menyebutkan bahwa ada beberapa tahap penulisan resensi buku. Tahap-tahap tersebut adalah 1 membaca
keseluruhan isi buku untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang buku, 2 membaca bagian pengantar dan pendahuluan untuk memperoleh gambaran kasar
buku, 3 mencatat kelebihan dan kekurangan buku, 4 mencermati kebenaran materi, 5 membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis,
6 mencermati hal-hal baru dalam buku, 7 mencermati penggunaan bahasa dalam buku, 8 meneliti penggunaan ejaan dan tanda baca, 9 mencermati
penampilan fisik, dan 10 memberikan saran atau anjuran pada pembaca mengenai buku yang diresensi.
Hasnun 2006 menyatakan bahwa ada enam cara sederhana dalam penyusunan resensi buku, yaitu 1 membaca buku atau karya yang diresensi
secara cermat, teliti, dan tuntas, 2 mencatat identitas buku yang dibaca, meliputi: judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit, serta tebal
buku, 3 mencermati setiap kalimat dan alinea isi buku, 4 menjelaskan macam atau jenis buku yang diresensi, seperti buku fiksi dan nonfiksi, 5 memaparkan
kelebihan dan kekurangan buku atau karya yang diresensi secara objektif, dan 6 memberikan judul dalam sebuah resensi. Selain beberapa langkah tersebut, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan seseorang ketika meresensi sebuah buku, yaitu: 1 membaca harus secara teliti dan cermat, 2 memcatat hal-hal penting
40 yang ada dalam buku, 3 harus objektif, teliti, dan cermat, 4 memperhatikan
etika sebagaimana layaknya orang membicarakan karya orang lain, 5 memakai bahasa yang menarik dan segar, dan 6 memiliki wawasan kelimuan yang luas
dan menguasai bidang yang diresensi. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
menulis resensi buku memerlukan tahapan-tahapan yang cukup banyak. Selain memahami isi buku, resensator juga harus memahami seluk-beluk kehidupan
penulis buku, buku apa sajakah yang pernah ditulis sebelumnya, serta bagaimanakah perbandingan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis.
Dalam hal ini resensator tidak hanya melihat segi intern buku, namun juga segi ekstern yang terkait dengan topik buku.
Selain pendapat tersebut, Haryanto 2008:13 juga mengemukakan langkah-langkah menulis resensi buku. Seperti tahap menulis pada umumnya, ia
juga membagi tahap menulis resensi buku menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengerjaan, dan tahap revisi. Selain ketiga tahap tersebut,
Haryanto menambah tahap keempat dalam pembuatan resensi buku, yaitu publikasi resensi. Publikasi resensi disetakan oleh karena tujuan resensi tersebut
yang akan terlaksana jika resensi telah berhasil dipublikasikan ke media massa. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hal yang terpenting
dari penulisan resensi buku adalah memiliki kecermatan dan ketelitian. Selain itu, resensator juga memerlukan wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas serta
mengetahui bagaimana etika dalam penulisan resensi buku. Beberapa hal tersebut mampu melahirkan sebuah resensi buku yang baik dan bermutu.
41 Terkait dengan langkah meresensi, Kuncoro 2009:35-36 menyebutkan
bahwa ada beberapa hal yang perlu dipahami seseorang sebelum meresensi buku. langkah-langkah tersebut adalah 1 memahami atau menangkap tujuan maksud
pengarang dengan karya yang dibuatnya, 2 memiliki tujuan dalam membuat resensi buku, 3 mengenal atau mengetahui selera dan tingkat pemahaman dari
para pembaca, 4 mempunyai pengetahuan dan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai tolok ukur ketika mengemukakan keunggulan dan
kelemahan buku, dan 5 menjadi pengamat buku sekaligus kolektor buku. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis resensi
buku tidak hanya memerlukan kecermatan dalam memahami isi buku. Penulis resensi juga memerlukan pengetahuan yang luas dan berbagai disiplin ilmu untuk
dapat menganalisis buku yang akan diresensi dari berbagai sudut pandang. Kedalaman dan kekritisan seorang resensator merupakan pencerminan dari
pengetahuan yang dimilikinya.
2.2.3 Pendekatan Kontekstual