50
3.4.3 Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang berkaitan dengan sekolah, antara lain: data arsip sekolah,
pelaksanaan pembelajaran menggambar, aktivitas anak dalam menggambar, hasil karya gambar anak, dan catatan pribadi anak tunagrahita di SLB Negeri
Semarang.
3.5 Teknik Analisis data
Setelah data terkumpul, tahap berikutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Miles dan Huberman 1992: 16-20 menyebutkan bahwa dalam
penelitian kualitatif analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, sajian data, dan verifikasi.
3.5.1 Reduksi Data
Reduksi data dilakukan sebagai proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi catatan lapangan. Atau dengan kata lain reduksi
data adalah penelitian data, mengambil bagian data yang mendukung dan membuang data yang tidak sesuai dengan sasaran penelitian. Hal ini akan
memudahkan dalam penyajian data.
3.5.2 Penyajian Data
Penyajian data adalah upaya menyusun informasi yang membantu dalam penarikan simpulan dan pengambilan tindakan terkait dengan proses pembelajaran
menggambar, hasil pembelajaran, karakteristik gambar, dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran menggambar anak tunagrahita.
51
3.5.3 Menarik Simpulan atauVerifikasi
Verifikasi merupakan tahap atau langkah paling akhir dalam proses analisis data.Verifikasi merupakan upaya untuk melihat dan mempertanyakan
kembali simpulan-simpulan catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih tepat.
Alur analisis tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
Gambar 24. Komponen Analisis Data: Model Interaktif Sumber: Miles dan Huberman dalam Rohidi 1992: 20
Reduksi data
Pengumpulan data
Penyajian data
Kesimpulan-kesimpulan: PenarikanVerifikasi
52
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat SLB Negeri Semarang
SLB Negeri Semarang beralamat di Jalan Elang Raya No.2 Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Gedung SLB Negeri
Semarang berada di lingkungan Balai Bahasa dan Kantor Dinas Pendidikan Khusus. Letak SLB Negeri Semarang berjarak ± 3 km dari Kecamatan Tembalang
dan ±10 km dari Kota Semarang. SLB Negeri Semarang dirintis pada tahun 2001 menempati balai RW di
Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang dengan nama SD Bina Harapan. Setelah tiga tahun berdiri pindah ke garasi mobil Bapak Ciptono
sampai tahun 2005. Pada tahun 2005 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.420.8722004 SD Bina Harapan menjadi SLB Negeri Semarang yang
diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak Mardiyanto pada tanggal 23 Juni 2005. Sekolah pindah ke lokasi yang baru yakni Jl. Elang Raya No.2
Mangunharjo, Tembalang-Semarang 50272 dengan memboyong 30 siswa dan 80 gurunya.
Pada tanggal 4 Februari 2006 SLB Negeri Semarang ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Luar Biasa Kementrian Pendidikan Nasional sebagai
sekolah sentra pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus. Sampai saat ini