Abiem Eko Priyanto Karakteristik Gambar Anak Tunagrahita di SLB Negeri

87 bidang gambar terwarnai semua Fani sudah merasa lelah dan tidak mau meneruskan mewarnai. Hal ini dapat terlihat dari bagian-bagian gambar yang masih kosong belum terwarnai. Berdasarkan analisis, gambar Fani bersifat ekspresif dan cenderung melebih-lebihkan. Sedangkan berdasarkan karakteristik gambar anak, gambar Fani termasuk pada masa bagan. Bentuk ungkapan yang ditampilkan adalah dimensi dan perulangan dari gambar yang dibuat sebelumnya. Tipe gambar ini cenderung ke arah tipe campuran antara visual dan haptik.

4.5.2 Abiem Eko Priyanto

Abiem merupakan siswa tunagrahita ringan kelas 1 SMP yang berumur 14 tahun. Abiem lahir pada tanggal 29 Oktober 1996 di Yogyakarta. Orang tua Abiem bernama Supriyanto yang bekerja sebagai wiraswasta dan ibunya bernama Veni Sulistiowati. Abiem bertempat tinggal di Jl. Lobak RT VIV Sendangguwo Semarang. Abiem selain menderita tunagrahita juga mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran. Mata sebelah kiri dan hidungnya mengalami kecacatan fisik berupa pembenjolan. Abiem memiliki sifat yang cenderung agresif, sulit berkomunikasi, dan suka main sendiri. Berikut adalah analisis visual gambar karya Abiem. 1 Karya 1 Gambar yang dibuat oleh Abiem berjudul “Kapal”. Media yang digunakan adalah pensil HB dan crayon, dengan ukuran kertas A4 21x29 cm. 88 Gambar ini dibuat berdasarkan tema transportasi yang diberikan oleh guru. Gambar terdiri dari tiga objek yakni kapal, ikan, dan bintang laut. Garis-garis yang dihasilkan lancar dan spontan, tidak banyak pertimbangan mengalir tanpa beban . Gambar 55. Judul Perahu Karya Abiem Sumber Data : Foto Peneliti Keseimbangan pada gambar Abiem adalah simetri karena bagian kanan dan kiri gambar memiliki perbandingan hampir sama. Secara keseluruhan gambar yang dibuat seimbang dan tidak berat sebelah. Hal yang menarik dari ungkapan gambar Abiem adalah dalam pewarnaan cenderung bersifat ekspresif dan subjektif. Warna yang digunakan didasarkan pada emosi. Goresan-goresan krayon yang dihasilkan cenderung lebar, tebal, dan spontan dengan warna yang kuat dan pekat. Melalui goresan-goresan warna tersebut, Abiem seperti menemukan otoritas dirinya untuk berbuat guna menyalurkan gejolak emosinya. Berdasarkan karakteristik gambar anak, gambar abiem termasuk pada tahap masa bagan, hal ini ditandai dengan objek yang digambar Abiem 89 berupa bentuk-bentuk geometris, tidak proposional, dan berkesan melayang. Bentuk ungkapan yang ditampilkan adalah dimensi, perulangan, dan penumpukan. Tipe gambar ini cenderung campuran antara haptik dan visual. Dalam tiga kali pembelajaran menggambar yang diamati oleh peneliti, abiem hanya datang satu kali saja. Dengan demikian, karya gambar yang dihasilkan Abiem hanya satu.

4.5.3 Dwi Septiani