7
informasi bagi guru, orang tua, masyarakat, dan semua pihak yang terkait dengan proses pembelajaran menggambar, hasil pembelajaran menggambar, karakteristik
gambar, dan kendala dalam proses pembelajaran menggambar anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang pada umumnya.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi “Proses Pembelajaran Menggambar dan Karakteristik Karya Siswa Tunagraita di SLB Negeri Semarang” dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1.5.1 Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, abstrak, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel.
1.5.2 Bagian Isi
Bagian isi terdiri atas lima bab, yaitu bab pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, dan bab penutup.
Bab I Pendahuluan yang berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab
II Landasan teori yang membahas mengenai: konsep pembelajaran, konsep gambar dan menggambar, karakteristik gambar anak,
periodisasi gambar anak, ungkapan gambar anak, tipe gambar anak. Anak berkebutuhan khusus, serta klasifikasi, karakteristik, dan faktor
penyebab tunagrahita.
8
Bab III Metode penelitian yang berisi: uraian pendekatan penelitian, lokasi dan
sasaran penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Hasil dan pembahasan penelitian yang berisi: Gambaran umum lokasi penelitian, analisis proses pembelajaran mengambar, hasil pembelajaran
menggambar, karakteristik gambar, dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran menggambar anak tunagrahita di SLBN Semarang.
Bab V Penutup berisi : simpulan dan saran.
1.5.3 Bagian Akhir
Bagian akhir berupa daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
9
BAB 2 KAJIAN
TEORETIS
2.1 Konsep Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:17 pembelajaran merupakan proses, cara, atau perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sugandi
dan Haryanto 2004:9 menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, berupa stimuli dari lingkungan seorang ke dalam
sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan ada hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Menurut Jamaludin 2003:9 pembelajaran pada
hakikatnya merupakan suatu upaya yang disengaja dan direncanakan sedemikian rupa oleh pihak guru, sehingga memungkinkan terciptanya suasana dan akvititas belajar
yang kondusif bagi para siswanya. Knirk dan Gustafson dalam Rachayu: 2010:10 mendefinisikan
pembelajaran sebagai suatu proses yang sistematis melalui tahapan rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Menurut Uno 2007:v pembelajaran dipandang
sebagai upaya mempengaruhi siswa agar belajar, atau secara singkat dapat dikatakan bahwa pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa dengan suatu proses yang
sistematis melalui tahapan rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan ada hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.