13
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sejawat siswa lain sebagai sumber
belajar, di samping guru dan sumber belajar lainnya Wena, 2009: 199. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning akan memungkinkan
pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif Lie, 2002: 29. Menurut Roger dan David Johnson dalam Anita Lie 2002: 29
mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning
. Untuk mencapai hasil yang maksimal , lima unsur dalam model cooperative learning
yang harus diterapkan: positive interdependence saling ketergantungan positif, personal responsibility tanggung jawab
perseorangan, face to face promotive interaction interaksi promotif, interpersonal skill
komunikasi sosial, dan Group processing pemprosesan kelompok.
Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.
Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif 2.
Dalam satu kelompok meliputi siswa yang berkemampuan tinggi sedang dan rendah
3. Tanggung jawab terhadap hasil belajar seluruh anggota kelompok
4. Diutamakan kerja kelompok
14
Adapun tujuan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: Meningkatkan kinerja siswa dan membantu siswa memahami konsep sulit;
Menerima teman-teman yang memiliki latar belakang berbeda; Mengembangkan ketrampilan sosial siswa antara lain berbagi tugas, aktif
bertanya menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerjasama dalam kelompok.
Manfaat diterapkannya strategi pembelajaran kooperatif menurut Lindal Lundgren dalam Ibrahim 2000: 18-19 adalah sebagai berikut:
Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas; Rasa harga diri menjadi lebih tinggi; Memperbaiki sikap terhadap menjadi lebih besar;
Memperbaiki kehadiran; Angka putus sekolah menjadi rendah; Menerima terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar; Perilaku mengganggu
menjadi lebih kecil; Konflik antar pribadi berkurang; Sikap apatis berkurang; Hasil belajar lebih tinggi; Retensi lebih lama; serta
meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi. Sintaks model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 enam fase
Suprijono, 2010: 65. Tabel 2.1. Sintaks model pembelajaran kooperatif
Fase-fase Perilaku guru
Fase 1: present goals and set Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan siswa siap belajar
Fase 2: present information Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi kepada siswa secara verbal
Fase 3: organize students into learning team
Mengorganisasikan siswa ke dalam tim-tim belajar
Memberikan penjelasan kepada siswa tentang tata cara pembentukan tim belajar
dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien
15
Fase 4: assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar Membantu tim-tim belajar selama siswa
mengerjakan tugas
Fase 5: test on the materials Mengevaluasi
Menguji pengetahuan siswa mengenai berbagai materi pembelajaran atau
kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: provide recognition Memberikan pengakuan atau
penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui
usaha dan presentasi individu maupun kelompok
4. Model Pembelajaran Team Assisted individualization