Model Pembelajaran Team Assisted individualization

15 Fase 4: assist team work and study Membantu kerja tim dan belajar Membantu tim-tim belajar selama siswa mengerjakan tugas Fase 5: test on the materials Mengevaluasi Menguji pengetahuan siswa mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase 6: provide recognition Memberikan pengakuan atau penghargaan Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan presentasi individu maupun kelompok

4. Model Pembelajaran Team Assisted individualization

Team Assisted individualization termasuk dalam pembelajaran kooperatif, Team Assisted Individualization menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran yang individual. Dalam model pembelajaran Team Assisted individualization , siswa ditempatkan dalam kelompok- kelompok kecil 4 sampai 5 siswa yang heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Sebelum dibentuk kelompok, siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok. Siswa diajari menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk bekerja sama, menghargai pendapat teman lain, dan sebagainya. Masing-masing anggota dalam kelompok memiliki tugas yang setara. Model pembelajaran Team Assisted Individualization memiliki delapan komponen Slavin, 2010: 195-200. Kedelapan komponen tersebut adalah sebagai berikut : 16 a. team, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa, b. placement test, yakni pemberian pretest kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu, c. student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya, d. team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya, e. team scores and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas, f. teaching group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok, g. facts test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, h. whole class units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran. Berdasarkan komponen dalam model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization , maka model pembelajaran Team Assisted Individualization mempunyai langkah-langkah sebagai berikut. 17 a. guru menentukan suatu materi pokok yang akan disajikan kepada para siswa dengan mengadopsi model pembelajaran Team Assisted Individualization ; b. guru menjelaskan kepada seluruh siswa tentang akan diterapkannya model pembelajaran Team Assisted Individualization, sebagai suatu variasi model pembelajaran. Guru menjelaskan kepada siswa tentang pola kerja sama antar siswa dalam suatu kelompok; c. guru menyiapkan materi bahan ajar yang harus dikerjakan kelompok; d. guru menjelaskan materi baru secara singkat; e. guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan anggota-anggota 4– 5 peserta didik pada setiap kelompoknya. Kelompok dibuat heterogen tingkat hasil belajarnya dengan mempertimbangkan keharmonisan kerja kelompok; f. guru memberikan tugas secara kelompok. Setiap kelompok diberikan 2 buah kartu masalah kemudian kartu masalah tersebut didiskusikan oleh 2-3 orang secara berpasangan dalam setiap kelompok; g. tiap-tiap anggota kelompok saling berdiskusi dalam kelompoknya. Kegiatan ini memberikan siswa untuk saling bertanya dan memperoleh model penyelesaian sendiri sesuai dengan pengetahuan siswa; h. ketua kelompok, melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya. Jika diperlukan, guru dapat memberikan bantuan secara indivual; i. guru memberikan tes evaluasi; 18 j. menjelang akhir waktu, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan k. guru memberikan pekerjaan rumah atau tugas l. guru melakukan refleksi pembelajaran Adapun keuntungan pembelajaran Team Assisted Individualization Slavin, 2010: 190-195 sebagai berikut. a. Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolaan rutin. b. Guru setidaknya menghabiskan separuh dari waktunya untuk mengajar kelompok kecil-kecil. c. Operasional program Team Assisted Individualization sangat sederhana sehingga siswa dapat dengan mudah melaksanakannya. d. Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat dan tidak akan bisa berbuat curang atau menemukan jalan pintas. e. Tersedianya banyak cara pengecekan penguasaan supaya para siswa jarang menghabiskan waktu mempelajari kembali materi yang sudah mereka kuasai. f. Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain, sekalipun siswa yang mengecek kemampuannya ada di bawah siswa yang dicek dalam rangkainan pengajaran. g. Programnya mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa, tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tambahan maupun tim guru. 19 h. Dengan membuat bekerja dalam kelompok-kelompok kooperatif, dengan status yang sejajar, program ini akan membangun kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap positif terhadap siswa yang cacat secara akademik dan di antara peserta didik dari latar belakang rasa atau etnik berbeda.

5. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010 2011

0 32 93

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (TAI) Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mojosari Karanggede Boyolali Tahun Ajaran

0 2 17

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 17 MEDAN TP.2012/2013.

0 1 17

Penggunaan model pembelajaran kooperatif metode Team Assisted Individualization untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD.

0 2 231

(ABSTRAK) PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR SEJARAH KELAS XI IPS 4 DI SMA NEGERI 2 BAE KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 4 SMA N KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN STRATEGI TURNAMEN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 22