19
h. Dengan membuat bekerja dalam kelompok-kelompok kooperatif,
dengan status yang sejajar, program ini akan membangun kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap positif terhadap siswa yang cacat
secara akademik dan di antara peserta didik dari latar belakang rasa atau etnik berbeda.
5. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar Anni, 2007: 4. Oleh karena itu
apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam
pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Hasil belajar diperoleh setelah seseorang melakukan aktivitas, misalnya aktivitas belajar, atau bisa juga berarti hasil yang dicapai siswa
dalam menguasai materi pelajaran yang telah diberikan guru di sekolah yang ditujukan dengan perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Penilaian hasil belajar yang dilakukan guru setelah pelajaran memberikan keterangan tentang hasil belajar siswa.
Bloom dalam Anni 2007: 6-9 mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif meliputi pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisi, sintesis, dan penilaian. Ranah afektif
20
berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan
pola hidup. Ranah psikomotorik berhubungan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi
syaraf. Ranah psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, penyesuaian, dan kreativitas. Pada penelitian ini yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar adalah tes hasil belajar sebagai penilaian hasil belajar ranah kognitif.
6. Keaktifan Belajar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, keaktifan adalah kegiatan, sedang belajar merupakan proses perubahan pada diri individu ke arah
yang lebih baik yang bersifat tetap berkat adanya interaksi dan latihan. Jadi keaktifan belajar adalah suatu kegiatan individu yang dapat membawa
perubahan kearah yang lebih baik pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan.
Keaktifan belajar terjadi apabila siswa melakukan interaksi antara stimulus, situasi, dan memori, sehingga perilaku siswa berubah dari sebelum
dan sesudah dberikan stimulus tersebut. Selama proses belajar siswa dituntut aktivitasnya untuk mendengarkan, memperhatikan dan mencerna pelajaran
yang diberikan guru, disamping itu sangat dimungkinkan para siswa memberikan balikan berupa pertanyaan, gagasan pikiran, perasaan,
keinginannya. Guru hendaknya mampu membina rasa keberanian, keingintahuan siswa, untuk itu siswa hendaknya merasa aman, nyaman, dan
21
kondusif dalam belajar. Peran guru dalam pembelajaran siswa aktif adalah sebagai fasilitator dan pembimbing siswa yang memberi berbagai kemudahan
siswa dalam belajar serta mampu mendorong siswa untuk belajar seoptimal mungkin.
Paul D. Dierich dalam Hamalik 2010: 90 menyatakan bahwa jenis-jenis keaktifan belajar ada delapan kelompok, sebagai berikut :
a. Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan oral
Mengemukakan fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,
wawancara, diskusi, dan interupsi. c.
Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok. d.
Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan
kopian, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. e.
Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, dan menyelengggarakan permainan.
22
g. Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap
satu sama lain. Keaktifan dalam proses pembelajaran memiliki manfaat Hamalik,
2010: 91, sebagai berikut : a.
Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri; b.
Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa; c.
Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok;
d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri,
sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual;
e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan
kekeluargaan, musyawarah dan mufakat; f.
Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat dan hubungan antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam
pendidikan siswa;
23
g. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan kongkret;
sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme;
h. Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya
kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika;
B. Kerangka Berpikir