Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Kesamaan Rata-Rata

55 Arikunto 2012: 229 Klasifikasi daya pembeda: : 0,00 – 0,20 : jelek poor : 0,21 – 0,40 : cukup satistifactory : 0,41 – 0,70 : baik good : 0,71 – 1,00 : baik sekali excellent : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai negatif sebaiknya dibuang saja Arikunto 2012: 232.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Deskripsi Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kuantitatif. Data kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka, oleh karenanya kategori-kategori yang digunakan juga akan berbentuk angka Prasetyo dkk. 2010: 2.17. Data kuantitatif penelitian ini berupa nilai hasil belajar PKn materi keputusan bersama kelas kontrol dan kelas eksperimen.

3.6.2 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi:

3.6.2.1 Uji Normalitas

Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris, dengan syarat bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis normal. Namun jika data tidak normal maka digunakan statistik nonparamteris. Untuk itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian 56 normalitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal Suliyono 2012: 50. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap nilai pretes dan postes yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan Uji Lilliefors atau Kolmogorof-Smirnov dan dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17. Pengambilan keputusan uji normalitas data dengan SPSS versi 17 menggunakan uji Lilliefors dengan melihat nilai pada Kolmogorof-Smirnof, dimana data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 Priyatno 2010: 71.

3.6.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat homogen pada varians antar kelompok. Seperti Pendapat Suliyono 2012: 52 bahwa uji homogenitas digunakan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas data dilakukan dengan metode levene’s test menggunakan SPSS 17, dengan pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 5. Hasil homogenitas data melalui SPSS dapat dilihat di Output Test of Homogenity of Variance Suliyono, 2012: 52. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama Priyatno, 2010: 76.

3.6.2.3 Uji Kesamaan Rata-Rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan teknik independent samples t test dengan taraf signifikansi 5 pada uji 2 sisi. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel 57 yang tidak berhubungan Priyatno 2010: 32. Sampel dikatakan independentidak saling berkaitan karena setiap sampel dikenai satu perlakuan yang berbeda. Menurut Priyatno 2010: 35 jika hasil uji homogenitas dinyatakan varian sama, maka uji t independent samples t test menggunakan Equal Variances Assumed diasumsikan varian sama dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed diasumsikan varian berbeda. Data dikatakan berbeda secara signifikan atau tidak memiliki kesamaan rata-rata jika nilai signifikansinya sig. 2-tailed 0,05. Sebaliknya jika nilai signifikansinya 0,05 maka data dinyatakan tidak berbeda atau memiliki kesamaan rata-rata Priyatno 2010: 36. Selain itu juga dapat digunakan kriteria pengujian jika - maka data dinyatakan tidak berbeda atau memiliki kesamaan rata-rata, sebaliknya jika maka data dinyatakan berbeda atau tidak memiliki kesamaan rata-rata Priyatno 2010: 36.

3.6.3 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal

1 16 207

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

Keefektifan Penggunaan Metode Role Playing pada Materi Menghargai Keputusan Bersama untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 02 Sungapan Kabupaten Pemalang

0 9 182

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 1 14

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 0 18

KEEFEKTIFAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA SISWA KELAS V SDN PONCOL 01 PEKALONGAN

0 0 95

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERT DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR

1 2 11