25 study
. 8 metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama cooperative learning. 9 metode mengajar harus memungkinkan
siswa untuk lebih termotivasi dalam belajaranya. Menurut wahab 2007: 85 bahwa tidak ada satu metode mengajar yang
terbaik atau yang cocok untuk semua situasisemua mata pelajaran, atau tidak ada “magic solution” dalam mengajar. Yang ada adalah bahwa terdapat berbagai
metode mengajar yang telah digunakan oleh guru dalam mengajar dan telah memberinya pengalaman. Muchlas Samani dalam Rudi 2011 mengemukakan
bahwa apapun metode pembelajarannya, maka harus bermakna meaningfull learning
.
2.1.6 Metode Ceramah
Metode ceramah dalam istilah asing disebut “lecture” berasal dari kata latin, lego legere, lectus yang berarti membaca. Kemudian lego diartikan secara
umum dengan istilah “mengajar” sebagai akibat guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
Kemudian menjadi “lecture method” atau metode ceramah Gilstrap dan Martin dalam Wahab 2007: 88. Menurut Sumantri dan Permana 2001: 116 metode
ceramah atau kuliah mimbar adalah penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan cara guru memberikan penjelasan tentang materi secara lisan kepada
siswa. Langkah-langkah penggunaan metode ceramah menurut Sanjaya 2006;
149-150 yaitu: 1 tahap persiapan: a merumuskan tujuan yang ingin dicapai, b menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan, c mempersiapkan
alat bantu. 2 tahap pelaksanaan: a langkah pembukaan yang meliputi yakinkan
26 bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai dan melakukan langkah
apersepsi, b langkah penyajian, yang meliputi menjaga kontak mata secara terus- menerus dengan siswa, gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh
siswa, sajikan materi pembelajaran yang sistematis, tanggapi respon siswa dengan segera dan jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan belajar, c
langkah mengakhiri atau menutup ceramah yang meliputi membimbing siswa menarik kesimpulan dan merangkum materi pelajaran, merangsang siswa
menanggapi atau memberi ulasan tentang materi pembelajaran dan melakukan evaluasi.
Adapun beberapa kelebihan metode ceramah menurut Sanjaya 2006: 148 yaitu: 1 ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan,
2 ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas, 3 ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan, 4 melalui ceramah,
guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah, 5 organisasi kelas dengan
menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Masih menurut Wahab 2007: 88 ada beberapa kelemahan metode
ceramah: 1 ceramah merupakan salah satu bentuk lain pengajaran ekspositori yang cenderung membuat siswa pasif atau tidak aktif; 2 salah satu kesulitan di
dalam penggunaan metode ceramah adalah tetap memelihara perhatian siswa; 3 masalah lain dengan metode ceramah banyaknya siswa yang sulit mengikuti tema
yang diajarkan, bahkan ada yang berpendapat bahwa harus ada latihan untuk mendengarkan dalam metode ceramah. Sedangkan Abimanyu 2008: 6.4
mengungkapkan kelemahan metode ceramah yaitu: 1 siswa dapat menjadi jenuh
27 terutama kalau guru tidak pandai menjelaskan. 2 dapat menimbulkan verbalisme
pada siswa. 3 materi ceramah terbatas pada yang diingat guru. 4 bagi siswa yag keterampilan mendengarkannya kurang akan dirugikan. 5 siswa dijejali
dengan konsep yang belum tentu dapat diingat terus. 6 informasi yang disampaikan mudah usang dan ketinggalan zaman. 7 tidak merangsang
berkembangnya kreatifitas siswa. 8 terjadi interaksi satu arah yaitu dari guru kepada siswa.
2.1.7 Metode Role Playing