Uji Reliabilitas Uji Taraf Kesukaran

66 dan kunci jawaban selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8. Hasil penghitungan 20 butir soal yang valid dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3. Rekapitulasi Uji Validitas 20 Butir Soal Nomor Item Pearson Correlations Validitas 1 0.444 Valid 2 0.469 Valid 4 0.582 Valid 6 0.347 Valid 7 0.389 Valid 8 0.359 Valid 9 0.515 Valid 11 0.567 Valid 14 0.565 Valid 18 0.725 Valid 23 0.358 Valid 25 0.326 Valid 30 0.722 Valid 32 0.368 Valid 33 0.735 Valid 35 0.453 Valid 36 0.566 Valid 37 0.543 Valid 39 0.591 Valid 40 0.381 Valid

4.2.2 Uji Reliabilitas

Alat ukur yang reliabel yaitu alat ukur yang dapat digunakan untuk memprediksi atau meramalkan karena hasilnya selalu konstan tetap dari pengukuran satu ke pengukuran berikutnya. Pengujian reliabilitas tidak dilakukan pada semua butir soal yang telah dibuat, melainkan pada soal yang sudah valid. Jadi, soal yang akan diuji reliabilitasnya ada 26 butir soal yang sebelumnya telah diuji validitasnya. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. 67 Untuk penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh setelah data dihitung menggunakan program SPSS versi 17 selengkapnya ada pada lampiran 13. Simpulan dari nilai Cronbach’s Alpha dari 26 butir soal sebesar 0,887 seperti terlihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .887 26 Dari hasil analisis nilai Cronbach’s alpha r 11 sebesar 0,887, sedangkan nilai r tabel untuk uji 2 sisi pada signifikansi 5 dengan dk = 26 – 1 = 25, didapat r tabel sebesar 0,396. Nilai Cronbach’s alpha r 11 terbukti lebih besar dari nilai r tabel 0,887 0,396 sehingga berdasarkan kaidah keputusan yang dikutip dari Riduwan 2012: 118 yaitu jika r 11 berarti reliabel dan jika r 11 berarti tidak reliabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal tersebut reliabel. Untuk pengujian reliabilitas biasanya menggunakan batasan tertentu. Menurut Sekaran dalam Priyatno 2010: 98 reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai 0,887 dan jika mengacu pada pendapat Sekaran berarti hasil uji reliabilitas terhadap 26 soal uji coba tersebut baik.

4.2.3 Uji Taraf Kesukaran

Soal yang telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian diuji taraf kesukarannya. Soal diuji taraf kesukarannya dengan tujuan supaya taraf kesukaran soal yang akan dijadikan instrumen penelitian dapat diketahui. Taraf kesukaran soal dihitung dengan cara membagi jumlah peserta didik yang 68 menjawab dengan benar B dengan jumlah seluruh peserta didik kelas uji coba JS. Menurut Arikunto 2012: 225, Jika indeks kesukaran soal diperoleh untuk nomor tertentu bernilai antara 0,00–0,30, maka soal tersebut dapat dikatakan soal sukar, sedangkan untuk soal yang memiliki indeks kesukaran antara 0,31 – 0,70, maka soal tersebut dikatakan soal sedang. Untuk soal yang dikatakan mudah memiliki indeks kesukaran antara 0,71–1,00. Penghitungan taraf kesukaran uji coba soal dapat dilihat pada lampiran 15. Sedangkan hasil penghitungan taraf kesukaran untuk 20 butir soal dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Analisis Indeks Kesukaran 20 Butir Soal Nomer soal Nilai Indeks Kesukaran Kategori 1 0,78 Mudah 2 0,43 Sedang 4 0,84 Mudah 6 0,81 Mudah 7 0,68 Sedang 8 0,86 Mudah 9 0,76 Mudah 11 0,54 Sedang 14 0,81 Mudah 18 0,68 Sedang 23 0,27 Sukar 25 0,76 Mudah 30 0,51 Sedang 32 0,76 Mudah 33 0,68 Sedang 35 0,70 Sedang 36 0,57 Sedang 37 0,73 Mudah 39 0,70 Sedang 40 0,73 Mudah 69 Berdasarkan analisis indeks kesukaran 20 butir soal di atas, menunjukkan bahwa terdapat 1 butir soal sukar, 9 butir soal sedang, dan 10 butir soal mudah.

4.2.4 Uji Daya Pembeda Butir Soal

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal

1 16 207

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

Keefektifan Penggunaan Metode Role Playing pada Materi Menghargai Keputusan Bersama untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 02 Sungapan Kabupaten Pemalang

0 9 182

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 1 14

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 0 18

KEEFEKTIFAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA SISWA KELAS V SDN PONCOL 01 PEKALONGAN

0 0 95

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERT DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR

1 2 11