43 kelas kontrol tidak diberi perlakuan X metode pembelajaran role playing. Dalam
penelitian ini kelas kontrol diberikan metode pembelajaran ceramah, yaitu metode yang biasa digunakan guru kelas V SD Negeri 1 Randugunting Kota Tegal dan
SD Negeri 3 Randugunting Kota Tegal dalam pembelajaran PKn. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapatkan
masing-masing perlakuan dan membandingkan hasil perlakuan di kelas eksperimen dan di kelas kontrol peneliti mengadakan postes di kedua kelas
dengan instrumen soal yang sama. Hasil postes tersebut kemudian di uji untuk mengetahui keefektifan masing-masing perlakuan yang dalam penelitian ini
berupa metode role playing di kelas eksperimen dan metode ceramah di kelas kontrol.
6.2. Populasi dan Sampel
6.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2011: 80. Sedangkan menurut Aslichati dkk. 2010: 5.3 populasi di dalam konteks penelitian diartikan
sebagai keseluruhan elemen atau satuan yang ingin diteliti. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri 1
Randugunting Kota Tegal dan siswa kelas V SD Negeri 3 Randugunting Kota Tegal dengan jumlah populasi 80 siswa, yang terdiri dari:
Kelas V SD Negeri 1 Randugunting = 39 siswa. Kelas V SD Negeri 3 Randugunting = 41 siswa.
44 Alasan memilih populasi tersebut berdasarkan pertimbangan yaitu
meskipun berasal dari dua SD yang berbeda tetapi masih dalam satu Dabin Daerah Bimbingan dan memiliki karakteristik yang setara. Hal tersebut
dibuktikan dengan selisih jumlah siswa yang tidak terpaut jauh yaitu hanya selisih 2 siswa, kemampuan awal siswa yang tidak jauh berbeda yang dibuktikan dengan
rata-rata hasil ujian semester ganjil yang tidak berbeda secara signifikan. Rata-rata hasil ujian semester ganjil kelas eksperimen yaitu 71,95 dan kelas kontrol yaitu
73,23. Kualifikasi tenaga pengajar yang hampir sama dimana wali kelas V SD Negeri 1 Randugunting Kota Tegal dan SD Negeri 3 Randugunting Kota Tegal
yaitu lulusan S1, kondisi lingkungan sekolah yang hampir serupa yaitu di tepi jalan raya dan memiliki gedung berlantai dua serta prestasi sekolah yang setara
yaitu sama-sama berakreditasi A.
6.2.2. Sampel
Menurut Sugiyono 2011: 81 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini menggunakan
teknik penarikan sampel probabilita probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama bagi setiap unsur
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono 2011: 122 .
Sedangkan cara yang digunakan di dalam teknik penarikan sampel yaitu simple random sampling
. Pada teknik ini pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
Sugiyono 2011: 122. Teknik random sampling dipilih karena teknik ini sampai sekarang dipandang sebagai teknik yang paling baik dan dalam riset mungkin
merupakan satu-satunya teknik terbaik Hadi 2004: 83.
45 Ukuran sampel diperoleh dengan menggunakan tabel Krecjie dengan taraf
signifikansi 5 sehingga didapatkan sampel sebanyak 66 siswa. Berdasarkan jumlah siswa masing-masing kelas, maka sampel dapat dihitung dengan
menggunakan rumus: Sampel tiap kelas =
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung sampel penelitian untuk kelas V SD Negeri 3 Randugunting Kota Tegal kelas eksperimen sebanyak 34
siswa dan sampel kelas V SD Negeri 1 Randugunting Kota Tegal kelas kontrol sebanyak 32 siswa.
6.3. Variabel Penelitian