Tes Teknik Pengumpulan Data

47 penelitian lampiran 31 dan surat keterangan uji coba lampiran 32. Dokumen berupa gambar terdiri dari foto-foto kegiatan pembelajaran yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29. Yang terakhir dokumen elektronik yaitu berupa rekaman video kegiatan pembelajaran di kelas.

6.4.2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Sugiyono 2011: 191. Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk mengetahui pembelajaran di kelas sebelum dilakukan penelitian, masalah-masalah yang dihadapi guru kelas di kelas penelitian, dan kondisi siswa kelas penelitian baik siswa kelas V SD Negeri 1 Kota Tegal maupun siswa kelas V SD Negeri 3 Randugunting Kota Tegal. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sugiyono 2011: 191 bahwa wawancara tidak terstruktur sering digunakan dalam penelitian pendahuluan untuk mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada objek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti.

6.4.3. Tes

Istilah tes diambil dari kata testum, yang dalam bahasa perancis kuno artinya piringan untuk menyisihkan logam-logam mulia. Menurut Arikunto 2012: 67 tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sedangkan menurut Poerwanti dkk. 2008: 1.5 tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh 48 siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Tes hasil belajar menurut Sugihartono dkk. 2007: 163 adalah tes yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui penguasaan bahan pelajaran yang telah disajikan dalam proses pembelajaran dalam bentuk ulangan, ujian atau dalam bentuk evaluasi yang lain. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes formatif. Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu Arikunto 2012:50. Bentuk tes yang digunakan yaitu berupa tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda multiple choice test merupakan merupakan tes yang terdiri dari suatu keterangan atau pemberitahuan tentang sesuatu pengertian yang belum lengkap. Untuk melengkapinya testee harus memilih satu diantara jawaban yang telah disediakan Sugihartono dkk. 2007: 143. Tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu pretes dan postes. Pretes adalah tes yang dilakukan oleh peneliti kepada subjekresponden sebagai bagian dari pengukuran sebelum dilakukan treatment Setiawan 2007: 5.4. Pretes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dan untuk membuktikan bahwa siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi yang setara atau memiliki karkateristik yang homogen, untuk itu hasil pretes akan di uji normalitas, homogenitas dan kesamaan rata-ratanya. Sedangkan postes menurut Setiawan 2007: 5.4 adalah tes yang dilakukan oleh peneliti kepada subjekresponden sebagai bagian dari pengukuran setelah dilakukan treatment. Postes dalam penelitian ini digunakan 49 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan. Selain itu hasil postes digunakan untuk membandingkan hasil belajar kelas kontrol yang mendapat perlakuan metode ceramah dengan kelas eksperimen yang mendapat perlakuan metode role playing. Hasil postes pun akan diuji normalitas dan homogenitas serta uji independen simple t test untuk uji hipotesis.

6.5. Instumen Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal

1 16 207

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

Keefektifan Penggunaan Metode Role Playing pada Materi Menghargai Keputusan Bersama untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 02 Sungapan Kabupaten Pemalang

0 9 182

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 1 14

METODE SIMULASI ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Metode Simulasi Role Playing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri 2 Gondang Kelas V Semeste

0 0 18

KEEFEKTIFAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA SISWA KELAS V SDN PONCOL 01 PEKALONGAN

0 0 95

PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERT DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR

1 2 11