22 sekolah anak belajar menggabungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep
lama seperti siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, waktu, fungsi badan, dan lain-lain. Bagi anak SD, penjelasan tentang materi pelajaran akan lebih
dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan pemberian contoh bagi orang dewasa. Sehingga guru hendaknya merancang metode pembelajaran
yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sedangkan Bassett, Jacka, dan Logan dalam Sumantri dan Permana 2001:
10 mengemukakan karakteristik anak usia sekolah dasar secara umum meliputi: 1 mereka secara alami memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan
dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka. 2 mereka suka bermain dan lebih suka bergembirariang. 3 mereka suka mengatur dirinya untuk menangani
berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru. 4 mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi
sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan. 5 mereka belajar secara efektif ketika mereka puas dengan
situasi yang terjadi dan 6 mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif dan mengajar anak-anak lainnya.
2.1.5 Metode pembelajaran
Menurut Kamus Bahasa Indonesia metode adalah cara yang teratur berdasarkan pemikiran yang matang untuk mencapai maksud dalam ilmu
pengetahuan dan lain-lain atau cara kerja yang teratur dan bersistem untuk dapat melaksanakan suatu kegiatan dengan mudah guna mencapai maksud tertentu.
Metode menurut Sagala dalam Ruminiati 2007: 2.3 adalah cara yang digunakan oleh gurusiswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data,
23 dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi.
Sedangkan metode pembelajaran menurut Sugihartono 2007: 81 cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang
optimal. Edgar B. Wesley dan Stanley P. Wronski dalam Wahab 2007: 83 mengelompokan metode pembelajaran dengan memperhatikan dasar penggunaan
metode tersebut yaitu meliputi: 1 berdasarkan alat yang digunakan; 2 berdasarkan pendekatan kenyataan masyarakat; 3 berdasarkan pengorganisasian
bahan; 4 berdasarkan tujuan guru; 5 berdasarkan siswa; 6 berdasarkan hubungan guru-siswa; 7 berdasarkan hubungan siswa-siswa; 8 berdasarkan
tingkat partisipasi siswa; 9 berdasarkan tingkat kebebasan berpikir; 10 berdasarkan cara penilaian; 11 berdasarkan indera fisik; 12 berdasarkan teori-
teori belajar; 13 berdasarkan tujuan-tujuan pendidikan. Anitah 2009: 5.5 mengungkapkan metode mengajar dalam pembelajaran
ditinjau dari segi prosesnya memiliki fungsi-fungsi yaitu: 1 sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk kompetensi siswa. 2
sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. 3 sebagai bahan pertimbangan bagi guru
untuk menentukan alat penilaian dalam pembelajaran. 4 sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Wesley dan Wronski dalam Wahab 2007: 85 mengemukakan ciri-ciri
sebuah metode yang baik yaitu: 1 teliti, cermat, tepat dan tulus hati sungguh- sungguh, dengan melibatkan kejujuran guru dan siswa; 2 harus artistik, dalam
arti guru benar-benar dapat merasakan hal mana yang relevan dan yang tidak, juga
24 tidak sama dengan kebenaran. Melalui metode itu guru menafsirkan dan
mensintesa; 3 harus bersifat pribadi, yaitu sesuatu yang telah mempribadi pada diri guru, tidak bersifat formalisme atau sesuatu yang rutin belaka, sebab yang
penting adalah aktualita melalui pengalaman; 4 menghubungkan dirinya dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa. Menurut Chamisijatin dkk. 2008: 7.16
ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih suatu metode pembelajaran antara lain : 1 tujuan pembelajaran, 2 kemampuan guru, 3
kemampuan siswa. 4 jumlah siswa., 5 materi, 6 alokasi waktu, dan 7 fasilitas belajar yang tersedia. Sedangkan Anitah 2009: 5.4 mengemukakan
bahwa dalam memilih dan menetapkan metode mengajar guru harus mengutamakan untuk melakukan tindakan bagaimana caranya membelajarkan
siswa supaya efektif dan maksimal dalam melakukan proses pembelajaran maupun memperoleh hasil belajar.
Anitah 2009: 5.5-5.6 mengemukakan prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar antara lain: 1 metode mengajar harus
memungkinkan dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran curiosity. 2 metode mengajar harus memungkinkan dapat
memberikan peluang untuk berekspresi kreatif dalam aspek seni. 3 metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah. 4
metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu. 5 metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk
melakukan penemuan inkuiri terhadap sesuatu topik permasalahan. 6 metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak. 7 metode mengajar
harus memungkinkan siswa untuk dapat belajar secara mandiri independent
25 study
. 8 metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama cooperative learning. 9 metode mengajar harus memungkinkan
siswa untuk lebih termotivasi dalam belajaranya. Menurut wahab 2007: 85 bahwa tidak ada satu metode mengajar yang
terbaik atau yang cocok untuk semua situasisemua mata pelajaran, atau tidak ada “magic solution” dalam mengajar. Yang ada adalah bahwa terdapat berbagai
metode mengajar yang telah digunakan oleh guru dalam mengajar dan telah memberinya pengalaman. Muchlas Samani dalam Rudi 2011 mengemukakan
bahwa apapun metode pembelajarannya, maka harus bermakna meaningfull learning
.
2.1.6 Metode Ceramah