11 menerapkan metode role playing dengan hasil belajar siswa yang
pembelajarannya menerapkan metode ceramah pada pembelajaran PKn materi keputusan bersama.
2 Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
yang menggunakan metode role playing.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam
penentuan kebijakan sekolah.
2 Memberikan wacana bagi guru mengenai penggunaan berbagai metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran.
3 Menambah khazanah pendidikan di Indonesia.
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1 Bagi Siswa
1 Penggunaan metode role playing pada pembelajaran PKn materi
keputusan bersama dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2
Siswa semakin tertarik dengan pembelajaran PKn. 3
Pembelajaran role playing mendorong siswa untuk belajar aktif, kreatif dan saling bekerjasama.
1.6.2.2 Bagi Guru
1 Hasil dari penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam
mengadopsi metode pembelajaran role playing dalam pembelajaran PKn di sekolahnya.
12 2
Hasil penelitian dapat menambah khasanah pengetahuan bagi guru akan berbagai variasi metode pembelajaran.
3 Kegiatan dan hasil penelitian dapat meningkatkan motivasi guru untuk
melakukan kegiatan penelitian yang sama guna memaksimalkan proses dan hasil pembelajaran.
1.6.2.3 Bagi Sekolah
1 Hasil penelitian ini dapat memperkaya dan melengkapi hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan guru-guru lain. 2
Memberikan kontribusi pada sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran PKn sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Menurut Gredler dalam Winataputra dkk. 2008: 1.5 belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competiencies,
skill dan attitudes. Competiencies, skill dan attitudes tersebut diperoleh secara
bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui serangkaian proses belajar sepanjang hayat. Oleh Gagne dalam Suprijono 2011:
2 dijelaskan bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Dimana perubahan disposisi tersebut bukan
diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Sedangkan Hamalik 2010: 36 menyatakan bahwa “Learning is defined as
the modification or strenge thing of behavior through experiencing” . Yang
artinya bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Pendapat tersebut sejalan dengan pengertian belajar secara
psikologis yaitu suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Ahmadi dkk. 1991: 121.
Berdasarkan pernyataan para ahli mengenai pengertian belajar maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah