gagasan, konsep, cara pemecahan masalah, dan menemukan serta menilai bagaimana pemecahan masalah sebaiknya. Tes tingkat ini sangat baik untuk
melatih dan mengukur cara dan peroses berpikir siswa. Oleh karena itu, tes bentuk esai memungkinkan siswa bepikir dan menalar secara kreatif.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkatan tes kognitif pada keterampilan membaca terdiri atas tingkat ingatan, tingkat pemahaman,
tingkat penerapan, tingkat analisis, tingkat sintesis, dan tingkat evaluasi. Berdasarkan enam tingkatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian tes
membaca intensif siswa dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang dirumuskan ke dalam empat indikator. Keempat indikator tersebut adalah:
1 menjawab pertanyaan tentang teks bacaan tes kemampuan membaca tingkat
ingatan dan pemahaman; 2
menuliskan kalimat utama pada tiap paragraf tes kemampuan membaca tingkat analisis;
3 menggolongkan jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya tes
kemampuan membaca tingkat penerapan dan analisis; 4
menceritakan kembali isi cerita ke dalam satu paragraf tes kemampuan membaca tingkat evaluasi.
2.1.4 Paragraf
2.1.4.1 Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan seperangkat kalimat tersusun logis dan sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan serta
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan Tarigan,
2008: 5. Ada pula yang mengartikan bahwa paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan yang mengandung satu unit buah pikiran
yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik, kalimat penjelas, dan kalimat penutup
Akhadiah dalam Nasucha, 2010: 39. Dengan demikian paragraf dapat juga dikatakan sebagai karangan yang pendek.
Tarigan 2008: 4 mengungkapkan beberapa ciri atau karakteristik paragraf, yaitu: 1
setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan;
2 paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat;
3 paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran;
4 paragaraf adalah kesatuan yang koheren dan padat;
5 kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis-sistematis.
Dari pengertian paragraf tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah suatu bentuk dari satu kesatuan ekspresi sistematis yang terdiri atas
seperangkat kalimat, minimal tersusun dari dua buah kalimat yang dipergunakan oleh pengarang dalam menyampaikan jalan pikirannya kepada pembaca. Paragraf
memiliki peranan penting dalam penyampaian gagasan dari penulis kepada pembaca. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan paragraf-
paragraf yang dikemas dalam bentuk Big Book sebagai bahan materi ajar untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IVA SDN Purwoyoso 03
Semarang.
2.1.4.2 Fungsi Paragraf
Nasucha 2010: 40 berpendapat bahwa fungsi paragraf antara lain sebagai berikut:
1 untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik
sebelumnya;
2 untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah
diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau yang terdahulu.
Tarigan 2008: 5-6 berpendapat bahwa paragraf berfungsi sebagai berikut:
1 sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok
keseluruhan karangan; 2
memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang; 3
alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis; 4
pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang;
5 sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca;
6 sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai;
7 dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai
pengantar, transisi, dan penutup konklusi. Peran paragraf sangatlah penting dalam sebuah karangan yang panjang.
Hal ini dikarenakan dengan paragraf pengarang dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan secara utuh, runtut, lengkap, menyatu, dan sempurna
sehingga bermakna dan dapat dipahami oleh pembaca sesuai dengan keinginan
penulisnya. Karangan yang terdiri atas beberapa paragraf berisi pikiran-pikiran utama dan diikuti sub-sub pikiran penjelas. Untuk mewujudkan suatu kesatuan
pikiran, paragraf dapat dipolakan sebagai berikut: pikiran utama, beberapa pikiran pengembang, pikiran penjelas, atau pikiran pendukung. Salah satu cara merangkai
kalimat-kalimat yang membangun paragraf adalah dengan menempatkan kalimat utama pada awal paragraf sebagai kalimat pertama yang kemudian disusul
kalimat-kalimat pengembangnya pendukung dan penjelas, dan ditutup dengan kalimat kesimpulan Ningsih, dkk, 2007: 100-101.
Dari uraian tentang fungsi paragraf tersebut, dapat disimpulkan bahwa paragraf memiliki peran penting dalam membantu pembaca untuk memahami
gagasan yang ingin disampaikan oleh penulis secara logis dan sistematis. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas ini mengkaji tentang materi tentang kalimat
utama dalam tiap paragraf dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas IVA SDN Purwoyoso 03 dalam pembelajaran keterampilan membaca.
Adapun paragraf tersebut dikemas dalam bentuk Big Book yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan antusias siswa dalam kegiatan membaca.
2.1.4.3 Unsur-unsur Paragraf