2 paragraf induktif;
3 paragraf campuran.
Paragraf deduktif atau deduksi merupakan paragraf dengan kalimat topik atau kalimat utamanya berada di awal paragraf. Kalimat topik tersebut
dikembangkan dengan pemaparan atau pun deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas. Paragraf
induktif atau induksi merupakan paragraf dengan kalimat topik atau kalimat utama yang terletak di akhir paragraf. Paragraf ini dimulai dengan bagian-bagian
konkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang. Sedangkan paragraf campuran adalah paragraf dengan kalimat topik atau kalimat
utama nya terdapat pada awal dan akhir paragraf. Paragraf dapat dimulai dengan kalimat topik dan disusul dengan kalimat pengembang. Kemudian di akhiri
dengan kalimat penegas.
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling
membantu dalam mempelajari materi pembelajaran Slavin, 2008: 4. Pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar siswa dalam
kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan Hamdani, 2010: 30. Singkatnya, pembelajaran kooperatif mengacu pada metode
pembelajaran siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar Huda, 2011: 32.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan
pengembangan keterampilan sosial. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang terdiri 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi
heterogen, kemampuan, jenis kelamin, sukuras, dan satu sama lain saling membantu Trianto, 2011: 41. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif selalu menggunakan kelompok kerja sehingga persaingan individu dapat ditiadakan. Kelompok kerja yang terbentuk terdiri atas
4 siswa dalam satu kelompok dengan kemampuan yang berbeda. Dyson dalam Jurnal Nasional Rosyadi Imron 2013 mengemukakan
bahwa pengertian dari pembelajaran kooepratif adalah sebagai berikut. Cooperative learning is a way of thinking about and implementing
physical education that leads to improvements in both teaching and learning. It is defined as small-group instruction and practice that uses
positive student interactions as a means of achieving instructional goals. Student work as heterogeneous teams in aninclusive learning
environment, with each student‟s contributionneeded for team goal achievement. Any physical education contentcan be taught using
cooperative learning Dyson, Ben, And SteveGrineski. “Using
Cooperative Learning Structures in PhysicalEducation, Recreation Dance 72.2 2001: 28. Gale Education,Region and Humanities Lite
Package. Web.23 Dec. 2011.
Jurnal tersebut menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah cara berpikir tentang menerapkan pendidikan secara fisik yang mengarah ke perbaikan
pengajaran dan pembelajaran. Hal tersebut didefinisikan sebagai instruksi [ada kelompok kecil dan praktek yang menggunakan interaksi siswa yang positif
sebagai sarana tujuan instruksional. Siswa bekerja sebagai tim heterogen dalam lingkungan belajar yang inklusif, dengan kontribusi dari masing-masing siswa
untuk pencapaian tujuan. Dari pendapat tersebut tujuan dari pembentukan kelompok pada pembelajaran kooperatif adalah meminimalkan persaingan
individu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan strategi belajar dengan pembentukan kelompok beranggotakan 4-6 siswa secara heterogen. Pembelajaran ini menekankan pada kerja sama kelompok
untuk tercapainya tujuan pembelajaran dan teratasinya masalah belajar siswa. Sehingga hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman,
pengembangan keterampilan sosial dapat tercapai.
2.1.5.2 Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC