Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN

2. Mengirim hasil laporan belajar 113, 114, 137 3. Sinkronisasi layanan sekolah dan rumah 116, 117 4. Melakukan kunjungan lapangan 60, 74, 80 5. Melibatkan anggota keluarga 81, 134 6. Mengundang ahli 61, 82, 83 8. Proses belajar mengajar 1. Pengajaran langsung 62, 118 11 2. Intervensi strategi 119, 120, 121, 122, 123 3. Tim asisten-guru 84 4. Model guru sebagai konsultan 63, 64, 65 JUMLAH 160

3.5 Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau yang sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Arikunto, 2006:168. Teknik uji validitas diperlukan untuk mengetahui ketepatan data, Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstrak dan validitas isi. Validitas konstrak ialah validitas yang menunjukkan sejauhmana tes mengungkap suatu trait atau konstrak teoritik yang hendak diukurnya Allen Yen dalam Azwar 2009:48. Prosedur validasi konstrak diawali dari suatu identifikasi dan batasan mengenai variabel yang hendak diukur yang dinyatakan sebagai suatu bentuk konstrak logis berdasarkan teori mengenai variabel tersebut. Kemudian ditarik suatu konsekuensi, yang hendak diuji. Konstruk kesiapan sekolah dalam penelitian ini dijabarkan menjadi beberapa sub- variabel atau aspek berdasarkan teori yang ada. Setelah melaui kategorisasi indikator, maka konstrak tersebut dikembangkan menjadi variabel yang nantinya akan diukur. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional lewat professional judgment Azwar, 2009:45. Pada pengujian validitas isi professional dalam hal ini dosen pembimbing menilai apakah penampilan instrumen penelitian telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkapkan variabel yang hendak diukur, selanjutnya dalam proses professional judment isi instrumen juga diuji apakah representatif terhadap ciri- ciri atribut yang hendak diukur melalui seleksi item insrumen yang relevan. Hasil perhitungan validitas dengan taraf signifikansi 5 dan 1 dengan bantuan software statistic. Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan N=83 pada taraf signifikansi 5 diperoleh dari r tabel = 0,213. Suatu item akan dinyatakan valid jika memiliki r hitung yang lebih besar daripada r tabel, sebaliknya item yang memiliki r hitung lebih rendah daripada r tabel akan dinyatakan tidak valid. Berdasarkan uji validitas tersebut diperoleh hasil bahwa angket Kesiapan Sekolah yang terdiri dari 160 item, 148 diantaranya dinyatakan valid dan 12 sisanya tidak valid. Item yang valid pada angket Kesiapan Sekolah mempunyai Koefisien validitas berkisar antara 0,296 sampai dengan 0,864 dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 atau 5. Nilai 5 dalam taraf siginifikansi atau taraf keberartian tersebut bermakna kemungkinan kesalahan yang terjadi adalah sebesar 5 atau kemungkinan benar adalah 95 Arikunto, 2006: 345. Adapun nomor item yang tidak valid antara lain: 9, 12, 19, 54, 114, 119, 120, 123, 130, 133, 142, 160. Untuk lebih jelas, dapat kita lihat dalam tabel berikut: Tabel 3.5 Sebaran Item Valid Angket Kesiapan Sekolah dalam Implementasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus ASPEK INDIKATOR NOMOR ITEM JUM. ITEM VALID 1. Kurikulum 1. Mengikuti proses pengembangan PPI 1, 2, 3, 4, 5 28 2. Membentuk tim pengembang PPI 6, 7 3. Melaksanakan pengembangan PPI 66, 67, 68 4. Modifikasi kurikulum dan isi maeri 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 90, 91, 92, 93 5. Mengatur pemberian layanan 96 6. Merencanakan waktu pelaksanaan dan kriteria evaluasi 69, 70, 71, 72, 73 7. Memiliki model atau format PPI 17 2. Tenaga kependidikan 1. Kompetensi Teknis 94, 95, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 148, 149, 150, 151 40 2. Kompetensi Kolaboratif 112, 115, 147, 152, 153, 154, 155, 156, 157, 158, 159, 160 3. Sarana- prasarana 1. Pengadaan sarana- prasarana khusus 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31 18 2. Pengelolaan sarana-prasarana 32, 33, 34, 35, 36 4. Manajemen sekolah 1. Pengutamaan kepuasan pelanggan 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 79, 85, 86, 87, 88, 89 17 2. Perbaikan terus- menerus 3. Kebiasaan berbicara dengan fakta 4. Sikap menghargai orang lain 5. Melaksanakan fungsi sesuai pembagian tugas 5. Dana 1. Identifikasi input siswa 48 6 2. Modifikasi kurikulum 49 3. Intensif bagi tenaga pendidik 50 4. Pengadaan sarana- prasarana 51 5. Pemberdayaan peran serta masyarakat 52 6. Pelaksanaan KBM 53 6. Peserta didik 1. Keberagaman dan keaktifan peserta didik 54, 55, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 131, 132, 133 9 2. Identifikasi peseta didik 56, 57, 58, 59 7. Lingkungan 1. Mengadakan pertemuan 75, 76, 77, 78, 135, 136 18 2. Mengirim hasil laporan belajar 113, 114, 137 3. Sinkronisasi layanan sekolah dan rumah 116, 117 4. Melakukan kunjungan lapangan 60, 74, 80 5. Melibatkan anggota keluarga 81, 134 6. Mengundang ahli 61, 82, 83 8. Proses belajar mengajar 1. Pengajaran langsung 62, 118 9 2. Intervensi strategi 119, 120, 121, 122, 123 3. Tim asisten-guru 84 4. Model guru sebagai konsultan 63, 64, 65 JUMLAH 148 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006: 178. Reliabilitas instrumen dicari dengan menggunakan rumus alpha, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket yang skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total seperti yang dikemukakan Suharsimi Arikunto 2006: 196 bahwa untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal berbentuk varian maka menggunakan rumus alpha. Rumus : r II = ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − 1 k k 1 - ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡Σ 2 1 2 σ σ b Keterangan : r II = realibilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal. ∑ 2 b σ = jumlah varians butir 2 1 σ = varians total item yang tidak valid Uji reliabilitas angket Kesiapan Sekolah ini menggunakan teknik statistik dengan rumus Alpha Cronbach. Menurut Azwar 2009: 96 “reliabilitas telah dianggap memuaskan jika koefisiennya mencapai minimal r = 0,900”. Angket Kesiapan Sekolah mempunyai koefisien reliabilitas sebesar 0,987. Artinya “perbedaan variasi yang tampak pada skor angket Kesiapan Sekolah mampu mencerminkan 98 dari variasi yang terjadi pada skor murni kelompok subjek dan 2 dari perbedaan yang tampak disebabkan oleh variasi error atau kesalahan pengukuran tersebut” Azwar, 2009: 96. Berdasarkan koefisien reliabilitas sebesar 0,987, dapat dikatakan bahwa angket Kesiapan Sekolah ini memiliki tingkat reliabilitas yang tergolong memuaskan.

3.6 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) (Studi Kasus di Sekolah Inklusi SMA Negeri 10 Surabaya)

2 11 20

MODEL PELAYANAN PENDIDIKAN INKLUSI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Model Pelayanan Pendidikan Inklusi Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus Di Sekolah Dasar Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012).

0 1 15

MODEL PELAYANAN PENDIDIKAN INKLUSI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Model Pelayanan Pendidikan Inklusi Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus Di Sekolah Dasar Lazuardi Kamila Global Islamic School Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012).

1 4 15

PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG.

0 2 38

PERAN GURU PEMBIMBING KHUSUS (GPK) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA SEKOLAH DASAR INKLUSI DI KOTA SOLO TAHUN 2014.

0 0 20

TINGKAT KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KELAS IV B SD NEGERI 1 TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA.

1 4 250

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesiapan Sekolah Dasar Kota Salatiga dalam Penerapan Pendidikan Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tahun 2015

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesiapan Sekolah Dasar Kota Salatiga dalam Penerapan Pendidikan Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tahun 2015

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesiapan Sekolah Dasar Kota Salatiga dalam Penerapan Pendidikan Inklusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus Tahun 2015

0 0 75

PEMBINAAN MINAT DAN BAKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)(STUDI DESKRIPTIF DI SEKOLAH DASAR INKLUSI) - repository perpustakaan

0 2 16