d. Pembahasan Aspek Lingkungan
Aspek berikutnya ialah lingkungan yang tergolong pada kategori tidak siap yaitu sebesar 77,10 yang artinya sebanyak 64 subjek atau guru menilai
kondisi lingkungan sekolah tempat mereka mengajar tidak siap untuk bekerjasama dengan sekolah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan anak berkebutuhan
khusus. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya keterlibatan masyarakat dalam rangka mensosialisasikan sekolah inklusi, selain itu nampak pula dari
ketidakpahaman masyarakat akan anak yang membutuhkan pendidikan khusus yang akhirnya menurut pendapat subjek tidak sedikit dari masyarakat belum bisa
menerima anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut. Padahal Maju mundurnya sumber daya manusia SDM pada suatu daerah, tidak hanya
bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun sangat bergantung kepada tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Semakin tinggi tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber daya manusia pada daerah tersebut Buku 7 Direktorat PLB,
2004:18. Masyarakat lain yang peru dilibatkan antara lain adalah ahli dan atau
pemerhati pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, guna menambah sumber daya dalam pelayanan siswa. Dari delapan sekolah dasar penyelenggara
pendidikan inklusi di Kota Semarang hanya ada tiga sekolah yang melibatkan ahli atau pemerhati yakni bekerjasama dengan psikolog dan guru pendamping guna
memaksimalkan pembelajaran di kelas inklusi yakni SD Swasta di Selatan Semarang yang dalam pelaksanaan pembelajarannya melibatkan psikolog.
Psikolog di sekolah tersebut berperan dalam proses identifikasi siswa berkebutuhan khusus. SD Swasta di Semarang Tengah melibatkan konselor dan
psikolog untuk bekerjasama dalam menyusun rancangan program ABK, berpartisipasi dalam penjaringan ABK, melaksanakan tes, menyusunan PPI,
mengimplementasikan PPI bekerjasama dengan guru kelas, menyelenggarakan pertemuan dengan orangtua, membantu anak dalam mengembangkan pemahaman
diri. Di sekolah tersebut juga terdapat guru pembimbing khusus atau shadow teacher
yang berperan dalam membantu siswa berkebutuhan khusus saat proses belajar mengajar di dalam kelas, namun tidak dilibatkan dalam kegiatan lain
seperti proses penjaringan, identifikasi, atau penyusunan PPI. Selain itu tidak semua shadow teacher melakukan konsultasi dengan tenaga ahli, sebagian besar
mereka juga tidak pernah melakukan kunjungan rumah.
e. Pembahasan Aspek Peserta Didik