Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kelemahan metode Analitik Hierarki Proses, yaitu : 1. Jika rasio inkonsistensi lebih besar dari 0,1, maka mutu informasi harus diperbaiki dengan memperbaiki penggunaan pertanyaan ketika membuat perbandingan berpasangan dan atau melakukan pengisian ulang kuisioner. 2. Responden adalah yang benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan perusahaan atau mengetahui informasi yang dibutuhkan.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Setiap tahunnya Indonesia mengkonsumsi pupuk dalam jumlah yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan produksi pangan. Indonesia Sampai tahun 2007 belum mendapatkan endapan bahan baku dalam jumlah yang memadai untuk dieksploitasi untuk pembuatan pupuk bagi petani, sehingga bahan baku untuk pembuatan pupuk P dan K harus di impor. Di sisi lain, kebutuhan akan pupuk sulit dikurangi karena berkaitan langsung dengan produksi pangan. Selain pupuk kimia pabrik, biasanya pupuk diperoleh pula dari bahan organik, berupa pupuk kandang dan pupuk hijau. Pupuk organik sangat baik untuk lingkungan karena dapat memperbaiki sifat fisik tanah, di samping sifat kimianya. Dilihat dari proses daur ulang, maka pupuk organik merupakan suatu cara untuk mengembalikan unsur hara tanah yang diambil pada proses-proses penanaman sebelumnya, di samping itu, tanah-tanah pertanian sudah demikian terbuka, sehingga proses pencucian lebih intensif. Oleh karena itu pemupukan pada lahan pertanian, pada suatu saat pasti akan diperluka n. Untuk mengantikan pemakaian pupuk kimia dan untuk memperbaiki kondisi hara tanah pertanian yang semakin menurun akibat pemakaian pupuk kimia secara tererus-menerus maka Tumaritis tampil sebagai perodusen pupuk organik yang ramah lingkungan dengan demikian perlu mensosialisasikan produknya kepada masyarakat untuk dapat dikenal, selanjutnya diharapkan penggunaan pupuk organik meningkat. Untuk itu Tumaritis memerlukan strategi pemasaran yang baik serta dengan melakukan ketepatan alat analisis masalah yang juga dilakukan dengan menetapakan prioritas adalah suatu hal yang sangat mutlak. Dalam sistem perusahaan yang kompleks, pemimpin dihadapkan pada banyak hal, mulai dari pengadaan produkbahan baku hingga pemasaran, Sedangkan kemampuan yang dimiliki sangat terbatas. Guna menangani persoalan-persoalan tersebut, diperlukan penyusunan peringkat prioritas bagi setiap perusahaan, sehingga dalam jangka pendek, permasalahan yang utama prioritas tertinggi akan terpecahkan terlebih dahulu. Dalam merencanakan strategi perlu diketahuinya faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran. Hal ini sangat penting untuk melihat faktor apa saja yang paling dominan agar perusahaan dapat mengetahui sejauh mana faktor tersebut berperan dalam penyusunan strategi promosi, distribusi, harga dan produk, maka digunakan metode Analitik Hierarki Proses AHP dengan menyusun suatu struktur hierarkinya. Selanjutnya dapat dibuat suatu alternatif strategi yang tepat bagi Perusahaan Tumaritis dasarkan tujuan dan masalah yang dihadapi. Metode AHP juga digunakan untuk keperluan ini. Hasil penentuan alternatif strategi pemasaran yang paling tepat nantinya akan disampaikan kepada perusahaan sebagai suatu rekomendasi bagi perusahaan. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam menjalankan perusahannya. Kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram Alir Kerangka Pemikiran. Pemilihan Strategi Adanya Keinginan Perusahaan untuk Meningkatkan Penjualan Produk Analisis PemilihanAlternatif Strtategi yang Terpilih Pemasaran yang digunakan Perusahaan Tumaritis Belum Efektif Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Memperluas Jaringan dan Efisiensi biaya operasional Harga Tempat Promosi Metode AHP Strategi Pemasaran yang paling tepat dan strategi untuk dijalankan Tumaritis

IV. METODE PENELITIAN 4.1.