Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan

81 gudang dan di agen-agen sehingga jika dibutuhkan selalu tersedia, diperoleh bobot 0.109, Prioritas kelima adalah penetapan lokasi distribusi pupuk biasanya di lokasi yang dekat dengan kawasan pertanian dan tambak, karena biasanya lokasi ini sangat potensial untuk menjadi konsumen, diperoleh bobot 0.084. Selanjutnya distribusi pupuk dilakukan dengan cara mempermudah transaksi yang dilakukan adalah dengan cara shipping point dan destination tergantung kesepakatan antara penjual dan konsumen, diperoleh bobot 0.064. kemudian yang terakhir adalah distribusi dengan cara memudahkan transportasi pupuk ke konsumen dengan cara menyediakan mobil pengangkut pupuk, sehingga jika konsumen tidak memiliki mobil angkut dapat disewa, mobil angkut yang telah tersedia di pabrik, hasil perhitungan diperoleh bobot 0.050.

7.4. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal

Pengolahan vertikal ini digunakan untuk menyusun dan melihat prioritas menyeluruh setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap sasaran utama hierarki fokus. Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks pendapat diolah secara horizontal dan telah memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi, yaitu sebesar 10 persen.

7.4.1. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan

Keseluruhan hasil pengolahan vertikal tingkat dua ini telah memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi, yaitu di bawah 10 persen yaitu 0.04 sehingga layak untuk dilanjutkan ketahap berikutnya. Hasil pengolahan vertikal untuk elemen tujuan ini dapat dilihat pada Tabel 15, dimana dalam prioritas dan bobot yang tertera memperlihatkan hasil yang sama dengan hasil pengolahan horizontal pada tingkat dua. Prioritas menyeluruh menempatkan tujuan pertumbuhan penjualan pupuk organik diperingkat pertama dengan bobot 0.538 dan tujuan mempertahankan profitabilitas perusahaan diperingkat kedua dengan bobot 0.256. Sedangkan tujuan memperluas jaringan pemasaran berada pada peringkat ketiga dengan bobot 0.124 kemudian yang terakhir yaitu pada peringkat keempat terjadi pada tujuan efisiensi biaya pemasaran dengan nilai bobot 0.082 Tabel 14. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan Tumaritis Tahun 2006 Tujuan Bobot Prioritas Pertumbuhan penjualan 0.538 1 Profitabilitas 0.256 2 Memperluas jaringan 0.124 3 Efisiensi biaya operasional 0.082 4 Rasio inkonsistensi 0.04 82 Seperti telah diuraikan sebelumya dalam pengolahan secara horizontal bahwa perusahaan memberikan prioritas utama pada tujuan meningkatkan penjualan. ini dilatarbelakangi oleh banyaknya produk pupuk organik yang belum terjual dikarenakan pemasaran produk pupuk organik Tumaritis belum terlalu diketahui oleh konsumen secara luas di Jawa Barat, karena produk Tumaritis baru berdiri pada tahun 2003 sehingga masih relatif baru. Prusahaan menginginkan pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar yang luas serta penguasaan pasar dan kelangsungan hidup perusaan yang lebih baik. Tujuan meningkatkan profitabilitas dari hasil penjualan, dikarenakan selama ini keuntungan yang diperoleh prusahaan belum cukup memuaskan, karena hal ini sangat berkaitan dengan kuantitas penjualan produk yang belum optimal, sehingga untuk mempertahankan dan menumbuhakan semangat para pelaku bisnis ini ditetapkan peningkatan profitabiliatas sebagai tujuan kedua. Tujuan memperluas jaringan distribusi berada pada prioritas ketiga. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pupuk organik yang masih tergolong muda, perusahaan menyadari bahwa belum semua wilayah Jawa Barat dapat dijangkau dan masih dalam ruang lingkup Bogor dan Serang. Sehingga perusahaan berencana memperluas pangsa pasarnya ke wilayah Sukabumi, Karawang, Indramayu dan Cianjur hal ini bertujuan agar konsumen mendapat produk pupuk Tumaritis dengan mudah di pasaran. Tujuan efisiensi biaya opersaional menempati prioritas keempat. Kegiatan operasional memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga bila biaya operasional pemasaran tidak efesien maka akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

7.4.2. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Bauran Pemasaran