Visi dan Misi Tumaritis Identifikasi Variabel Internal Peningkatan Penjualan

5.4.1. Visi dan Misi Tumaritis

Visi Pabrik Pupuk Organik Tumaritis merupakan usaha yang bergerak dan bertugas mengelola sampah organik dari kota Bogor menjadi Pupuk Organik, sekaligus mengembangkan bisnis Pupuk Organik dengan kualitas kerja dan produk. Misi TPA Galuga sebagai tempat pembuangaan sampah kota Bogor sehingga dapat meminimalkan jumlah timbunan sampah yang dibuang ke TPA Galuga, mengurangi pengaruh pemanasan global akibat gas metan CH 4 oleh tumpukkan sampah, dan juga mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, pengomposan memberikan nilai tambah terhadap sampah karena hasil dari pengomposan digunakan sebagai pupuk organik bagi tanaman dan dapat memberikan keuntungan dari hasil penjualan pupuk pupuk organik. Gambar 8. 1 Pengambilan Sampah, 2 Mesin Pengolahan Sampah, 3 Pabrik Pengolahan Sampah, 4 Kompos Yang Sedang Proses Pemisahan Dan 5 Tanaman Hasil Uji Coba Dengan Menggunakan Pupuk Tumaritis. Gambar 8 memperlihatkan aktivitas pemulung yang sedang memilah sampah dan mesin pengolahan sampah yang menggunakan bahan bakar bensin selanjutnya tampak gambar pabrik Tumaritis kemudian gambar pupuk organik yang masih bercampur limbah plastik dan yang terakhir tanaman mahoni yang mengunakan pupuk organik sebagai media tanamnya.

5.4.2. Identifikasi Variabel Internal

Melalui pendekatan fungsional dapat dijelaskan beberapa faktor yang dapat menjadi kekuatan sekaligus kelemahan pabrik pupuk organik Tumaritis. Perusahaan atau organisasi memiliki strategi pencapaian tujuan perusahaan, dalam hal ini strategi perusahaan beragam tergantung pada tiap level dari manajemen yaitu manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah, manajemen tingkat bawah. Pada setiap tingkatan strategi 1 2 3 4 5 manajemen harus terencana, terorganisasi, terimplementasi, terarah, termotivasi dan terkontrol dengan baik.

5.4.3. Manajemen Operasional

Manajemen operasional merupakan kekuatan dan sekaligus kelemahan karena perusahaan ini bergerak dalam bidang pengolahan dan pemasaran pupuk pupuk organik, sehingga sangat penting mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi kegiatan operasional dalam usaha pengolahan dan pemasaran pupuk organik. Manajemen operasional bertanggung jawab atas kegiatan operasional dari pabrik ke pelanggan konsumen.

5.4.3.1. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan menjadi pengaturan keuangan perusahaan dan menjadi tolak ukur terhadap seberapa besar keuntungan usaha dan memastikan meminimalkan biaya baik dalam operasional usaha maupun atas kerugian akibat penurunan penjualan.

5.4.3.2. Manajemen Administrasi

Manajemen Administrasi bertanggung jawab dalam mengelola data dan produk yang akan dikirim atau yang didistribusikan keberbagai konsumen, serta kapan produk harus diditribusikan serta memberi pengawasan administrasi internal atas produk jika ada masalah.

5.4.3.3. Manajemen Sumberdaya Manusia

Untuk memperlancar proses dalam produksi pupuk organik Tumaritis sangat penting bagi pengusaha untuk memiliki SDM yang cukup dan mampu bekerja secara baik dan profesional untuk menjaga dan mengawasi produk sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Berikut ini jumlah dan pekerjaan karyawan yang ada pada pabrik pupuk organik Tumaritis. Tabel 6. Jabatan dan Jumlah Karyawan Pabrik Pupuk Organik Tumaritis. No Jabatan Jumlah 1 Pimpinan Utama 1 2 Manajer Produksi 1 3 Pengawas Alat 1 4 Administrasi Umum 1 5 Administrasi Keuangan 1 6 Pelaksana Produksi 36 7 Pengawas keamanan 1 8 Operator Alat 1 9 Petugas Gudanglogistik 1 10 Pengawas keamanan malam 2 11 Pemilah Sampah 10 Total 56

5.4.3.4. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pangsa pasar yang diraih pabrik pupuk organik Tumaritis dan menjamin terus adanya pasokan produk dan follow Up terhadap para pelanggan yang telah dan akan terus memakai produk pabrik pupuk organik Tumaritis ini, juga antisipasi terhadap pesaing yang dapat mempengaruhi usaha pabrik pupuk organik Tumaritis ini. 41

1. Fokus Tingkat 1

2. Tujuan Tingkat 2 3. Strategi Tingkat 3 4. Strategi Operasional Tingkat 4 Gambar 5 . Hierarki pengambilan keputusan strategi pemasaran Tumaritis Pemilihan Strategi Produk 1 . Kuantitas Produk 3. Kemasan 4. Ukuran 5. Keragaman 6. Pelayanan Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Memperluas Jaringan dan Efisiensi biaya operasional Harga Tempat Promosi 1. Harga sama dengan pesaing 2. Harga di bawah pesaing 3. Harga di atas pesaiang 4. Potongan harga khusus 5. Harga dilihat dari biaya operasional 1. Lokasi 2. Kemudahan transaksi 3. Cakupan pasar 4. Persediaan 5. Trasportasi 6. Distribusi langsung 7. Agen 1. Promosi penjualan 2. Brosur Spanduk 3. Diskon 4. Tenaga penjual 5. Pemasaran langsung 6. Sponsor 7. Iklan VII. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRIORITAS 7.1. Analisis Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran. Tingkat persaingan diantara produsen pupuk organik dapat dikatakan cukup tinggi hal ini dapat dilihat dari banyaknya produsen pupuk kompos untuk daerah Jawa Barat saja hampir 44 produsen pupuk kompos, belum lagi menghadapai persaingan denggan produsen pupuk kimia. Dengan melihat kondisi ini mendorong Tumaritis untuk merumuskan strategi bauran pemasaran yang lebih tepat kepada produknya. Perumusan strategi bauran pemasaran harus sesuai dengan kondisi internal dan external yang dihadapai, kondisi external yang dimaksud adalah keadaan pesaing dan perkembangan pasar yang dihadapi Tumaritis. Sedangkan kondisi internal yang dihadapi oleh Tumaritis adalah keterbatasan sumberdaya yaitu berupa biaya tinggi. Sehingga tidak semua strategi bauran pemasaran dapat dilaksanakan secara optimal. Dengan adanya keterbatasan sumberdaya tersebut akhirnya mendorong Tumaritis untuk mengambil keputusan pelaksanaan strategi bauran pemasaran berdasarkan tingkat prioritas yang terpilih. Supaya suatu strategi penentuan prioritas dapat berhasil maka pelaksanan harus sesuai dan tepat dengan kondisi yang sedang terjadi pada saat itu dan dilakukan dengan cara yang sesuai dan tepat. Kegiatan strategi bauran pemasaran Tumaritis harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan dalam melakukan kegiatan bauran pemasaran. Dalam merancang kegiatan bauran pemasaran harus diperhatikan terlebih dahulu tujuan dan faktor-faktor penyusun strategi bauran pemasaran. Adapun salah satu yang cara yang dapat digunakan oleh Tumaritis dalam menentukan tingakat prioritas terbaik untuk pelaksanaan strategi bauran pemasarannya dapat diterapkan metode Analitik Hierarki Proses AHP dalam analisisnya. Tahapan proses pengambilan keputusan dengan metode AHP, penyusunan model hierarki keputusan dilakukan terlebih dahulu, yang diawali dengan menentukan berbagai sasaran yang berhubungan dengan strategi pemasaran yang ingin dicapai oleh Tumaritis dalam menjalankan usahanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pimpinan perusahaan dapat diketahui tujuan perusahaan melakukan kegiatan bauran pamasaran terdiri atas empat strategi yaitu : 1 59 Peningkatan penjualan 2 Memperluas jaringan pemasaran 2 Efisiensi biaya operasional 3 Profitabilitas.

7.1.1. Peningkatan Penjualan

Sasaran meningkatan penjualan ditentukan karena Tuamaritis melihat kondisi meningkatkan penjualan produk bagi Tumaritis merupakan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang mempunyai arti bahwa dengan semakin meningkatnya penjualan produk maka secara langsung akan meningkatkan keuntungan, sehingga akan meningkatkan keuntungan dan modal perusahaan. Sasaran meningkatkan penjualan dilakukan karena prusahan melihat kondisi saat ini dimana tingkat penjualan masih rendah dan banyaknya produk yang masih belum terjual, hal ini menyebabkan Tumaritis menginginkan tingkat penjualan yang lebih tinggi dan meminimalkan produk yang tidak terjual. Peningkatan penjualan ini diharapkan Tumaritis dapat juaga meningkatkan pangsa pasarnya dalam mendistribusikan produknya ke konsumen.

7.1.2 Memperluas Jaringan Pemasaran