Konsep Permintaan dan Penawaran Konsep Strategi Bauran Pemasaran

2.3. Konsep Permintaan dan Penawaran

Permintaan Demand menunjukan hubungan antara jumlah semua ouput komoditi yang diminta oleh konsumen dan harga output, makin tinggi tingkat harga komoditi, makin kecil jumlah outputkomoditi yang diminta oleh konsumen. Penawaran Supply menunjukan hubungan antara outputkomoditi keseluruhan yang ditawarkan oleh produsen dan tingkat harga output komoditi itu. Makin tinggi tingkat harga suatu komoditi, makin besar jumlah output komoditi yang ditawarkan oleh produsen Lipsey, 1986.

2.4. Konsep Strategi Bauran Pemasaran

Kotler 2000, mengemukakan bahwa alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli adalah bauran pemasaran marketing mix. Sedangkan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Alat-alat pemasaran ini dikelompokkan menjadi empat kelompok yang disebut empat P dalam pemasaran yaitu; produk Product, harga Price, tempat Place, promosi Promotion. Masing-masing unsur bauran pemasaran ini berinteraksi satu sama lain dan mereka harus dikembangkan, sehingga dapat saling mendukung dan berinteraksi. 2.5. Analisis Pengambilan Keputusan Pelaksanaan peroses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu alternatif, yang diharapkan seoptimal mungkin berdasarkan fakta- fakta di lapang, dan selanjutnya menyusunnya ke dalam sebuah kerangka yang logis sehingga dapat menghasilkan keputusan yang rasional dan efektif. Dalam penelitian ini pengambilan keputusan digunakan metode Analitik Hierarki Proses AHP. Metode AHP pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, pada awal tahun 1970. AHP mencerminkan cara alami manusia dalam bertingkah laku dan berfikir. Keunggulan AHP ini dapat memperbaiki dan mempercepat proses berfikir dan meluaskan kesadaran agar mencakup lebih banyak faktor yang bisa dipertimbangkan. AHP adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mempertimbangkan suatu persoalan sebagai suatu keseluruhan dan mengkaji intraksi serempak dari bebagai komponennya di dalam suatu hierarki. AHP dapat menangani permasalahan-permasalahan itu sendiri. Proses ini menjabarkan persoalan sebagaimana dilihat dalam kompleksitasnya dan diperluas definisi dan strukturnya melalui pengulangan. Alasan pemilihan metode AHP adalah 1 AHP merupakan proses yang sederhana untuk menganalisis masalah yang kompleks, memodelkan masalah yang tidak terstruktur dan masalah pemasaran, 2 AHP dapat menunjukan prioritas untuk suatu kriteria dan alternatif yang diturunkan dari hasil komparasi berpasangan dengan menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari penilaian pendapat kualitatif ke pendapat kuantitatif, 3 AHP menghargai subyektifitas pendapat responden Dyer dan Ernest,1991. Lebih lanjut Dyer dan Ernest 1991, mengemukakan, bahwa pengambilan keputusan dibidang pemasaran harus tepat karena: 1 Biaya pemasaran memiliki presentase yang besar terhadap biaya akhir suatu produk dan jasa, 2 Keputusan pemasaran mempengaruhi keputusan bidang lainya, keuangan, produksi dan personalia dan 3 Keputusan pemasaran memikul dua tanggung jawab, yaitu penerimaan dan pengawasan biaya. Menurut Saaty 1993, ada tiga prinsip dasar AHP yaitu: 1 Menggambarkan dan menguraikan secara hierarki, yang disebut menyusun secara hierarki adalah memecah persoalan menjadi unsur-unsur terpisah, 2 Pembedaan prioritas dan sintesis, yang disebut penetapan prioritas, yaitu menentukan peringkat elamen-elemen menurut relatif pentingnya, 3 Konsistensi logis yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsistensi sesuai dengan kriteria yang logis.

2.6. Studi Empiris Terdahulu