3 Habitat dan Penyebaran TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Taksonomi

mencapai 80 mm Iskandar 1998. Menurut Inger dan Stuebing 1997 ukuran SVL jantan dewasa pada P. leucomystax berkisar antara 37-50 mm sedangkan katak betina dewasa berkisar antara 57-75 mm. Menurut Berry 1975 ukuran SVL P. leucomystax mencapai 50-80 mm.

2. 3 Habitat dan Penyebaran

Habitat adalah kawasan yang terdiri dari komponen fisik antara lain: air, udara, garam mineral, tempat berlindung dan berkembangbiak, dan biologi antar lain : sumber pakan, jenis dan satwa lainnya yang merupakan suatu kesatuan dan dipergunakan sebagai tempat hidup serta berkembang biak satwaliar tersebut Alikodra 2002. Menurut Iskandar 1998 P. leucomystax sering ditemukan di antara tetumbuhan atau di sekitar rawa dan bekas tebangan hutan sekunder. Jenis ini sering mendekati hunian manusia, karena tertarik oleh serangga di sekeliling lampu. Pasangan katak ini biasanya membuat sarang berbusa pada tetumbuhan di atas kolam. Menurut Inger dan Stuebing 1997 P. leucomystax merupakan jenis katak yang bisa hidup di habitat terganggu, dapat ditemukan dimanapun bahkan di dalam rumah, tetapi jarang ditemukan di hutan primer. Berry 1975 menyebutkan bahwa P. leucomystax merupakan salah satu katak yang umum ditemukan di sekitar daerah Semenanjung Malaysia. Katak tersebut menempati banyak tipe habitat, tetapi lebih banyak ditemukan di sekitar habitat manusia, di kota dan pedesaan. Telurnya diletakkan pada buih yang sering terlihat di sekitar rumah pada tong, kolam, tong penampung air hujan atau di daun pada pepohonan yang terdapat saluran air di sekitarnya. Secara geografis P. leucomystax dapat ditemukan di Indo-Cina, India, Cina Selatan, Nicobar, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Peninsular Malaysia, Mentawai, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, Sumbawa Sumba, Flores, Timur Timur, Filipina, Nusa Tenggara dan Irian Jaya diintroduksi Iskandar 1998; Iskandar dan Colijn 2000. Menurut Inger dan Stuebing 1997 di Kalimantan jenis ini dapat ditemukan pada kondisi lingkungan yang terganggu hingga ketinggian 750 mdpl dan penyebarannya cukup luas di Asia Selatan. Menurut Yuliana 2000 di Kampus IPB Darmaga, P. leucomystax dapat ditemukan di sekitar Sawah Baru, Arboretum Fahutan, Hutan percobaan dan Sawah Cikabayan. Jenis ini ditemukan sedang menempel di daun, cabang atau bagian tumbuhan lainnya, tetapi pada ketinggian 2 m di atas permukaan tanah.

2. 4 Perilaku Amfibi

Dokumen yang terkait

Pola pergerakan harian dan penggunaan ruang katak pohon bergaris (Polypedates leucomystax) di Kampus IPB Darmaga

0 6 77

Perilaku berbiak katak pohon hijau (Rhacophorus reinwardtii Kuhl & van Hasselt, 1822) di kampus IPB Darmaga

0 21 65

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam/Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

1 14 52

Variasi Morfologi Katak Pohon Bergaris Polypedates leucomystax Gravenhorst, 1829 (Anura; Rhacophoridae) di Sumatera Barat | Addaha | Natural Science: Journal of Science and Technology 5140 16796 1 PB

0 0 7

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 0 13

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 0 2

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 0 3

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 3 5

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 0 3

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 1 12