PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pola Pergerakan Harian dan Penggunaan Ruang Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Kampus IPB Darmaga

I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Makhluk hidup tersebar di permukaan bumi sesuai dengan kemampuan pergerakan dari jenis tersebut dan kondisi lingkungannya. Pergerakan individu dan populasi merupakan penentu pentingnya ketahanan suatu jenis dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap perubahan kondisi lingkungan dan keberadaan pemangsa pada skala lokal dan regional. Oleh karena itu, pergerakan dan sebaran suatu jenis menurut ruang dan waktu sangat penting untuk diperhatikan dalam kegiatan pembinaan satwaliar Alikodra 2002. Distribusi satwa sangat ditentukan oleh kondisi biologis dari setiap jenis satwa yang meliputi sifat ekologis, morfologis, dan fisiologis. Analisis pola penyebaran dapat ditinjau dari segi interaksi antara lain ketersediaan sumber pakan, air dan penutupan cover. Selama ini penelitian mengenai pergerakan satwaliar banyak di lakukan di luar negeri antara lain untuk kelompok mamalia dan burung lihat Johnson 1998 mengenai penyebaran dan populasi mamalia Australia; Atkinson et al. 2002 mengenai pergerakan harian mamalia; Williams et al. 2002 mengenai penyebaran spasial, keanekaragaman jenis dan struktur habitat mamalia kecil di hutan hujan tropika Australia; Brandle dan Brandl 2001 mengenai penyebaran, kerapatan dan relung burung; Davidar et al. 2001 mengenai penyebaran burung hutan di Kepulauan Andaman dan amfibi lihat Daugherty dan Sheldon 1982 mengenai pergerakan harian pada Aschapus truei berdasarkan kelas umur; Birchfield dan Deters 2005 mengenai pergerakan Rana clamitans melanota; Seebacher dan Alford 1999 mengenai pergerakan dan penggunaan mikrohabitat pada amfibi terestrial Bufo marinus; Hodgkison dan Hero 2001 mengenai perilaku harian dan penggunaan mikrohabitat pada Litoria nannotis di Tully Gorge, Australia; Lemckert dan Brassil 2000 mengenai pergerakan dan penggunaan habitat Mixophyes iteratus dan implikasinya untuk Konservasi pada Hutan Produksi; Beshkove dan Jameson 1980 mengenai pergerakan dan kerapatan Bombina variegata ; Pope dan Matthews 2001 mengenai ekologi pergerakan dan penyebaran musiman Rana mucosa di Sierra Nevada; Martof 1953 mengenai home range dan pergerakan Rana clamitans; Schwarzkopf dan Alford 2002 mengenai pergerakan nomadik pada kodok tropis. Penelitian-penelitian tersebut umumnya menggunakan peralatan canggih salah satunya yaitu radio-tracking. Penelitian mengenai pergerakan amfibi sampai saat ini belum pernah dilakukan di Indonesia, diduga salah satu penyebabnya adalah mahalnya peralatan radio- tracking . Namun demikian, dari berbagai penelitian yang dilakukan di luar negeri, diketahui bahwa penelitian pergerakan pada amfibi bisa dilakukan tanpa menggunakan radio-tracking diantaranya yaitu dengan menggunakan cat lihat Eggert et al. 1999 mengenai perbandingan dua metode untuk mempelajari pergerakan amfibi terestrial; Davies dan McDonald 1979 mengenai variasi hubungan intraspesific pada Litoria chloris atau tali lihat Dole 1965 mengenai pergerakan musiman Rana pipiens. Kampus IPB Darmaga memiliki beranekaragam tipe habitat yang merupakan tempat hidup dari berbagai satwaliar yang salah satunya adalah amfibi. Menurut Yuliana 2000 di Kampus IPB Darmaga ditemukan 13 jenis katak dan kodok, yaitu Bufo asper, B. biporcatus, B. melanostictus, Microhyla achatina, Fejervarya cancrivora, F. limnocharis, Limnonectes macrodon, Rana chalconota, R. erythraea, R. nicobariensis, Occidozyga lima, Polypedates leucomystax dan Rhacophorus reinwardtii. Kampus IPB Darmaga saat ini sedang melakukan pembangunan dan pengembangan, terutama pada sarana fisiknya. Kegiatan tersebut akan menimbulkan perubahan lingkungan fisik maupun biotik. Menurut Hernowo et al. 1991 perubahan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap keberadaan dan kelangsungan hidup satwaliar yang terdapat di kampus. Lemckert 1999 mengatakan bahwa aktivitas penebangan mempunyai dampak negatif yang signifikan pada jenis-jenis amfibi. Dari dua jenis katak pohon yang ada di Darmaga yaitu R. reinwardtii dan P. leucomystax, maka jenis terakhir memiliki penyebaran yang lebih luas. Keberadaan R. reinwardtii di Kampus IPB Darmaga hanya terpusat di satu lokasi yaitu Arboretum Fakultas Kehutanan IPB Yuliana 2000; Yazid 2006 sementara P. leucomystax banyak ditemukan di lokasi yang dekat dengan bangunan, karena jenis ini dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya. P. leucomystax Katak pohon bergaris termasuk ke dalam marga Polypedates dan merupakan jenis yang umum dijumpai dibandingkan dengan empat jenis katak pohon lainnya yang ada di Jawa dan tersebar luas bahkan sampai ke New Guinea. Penyebarannya di luar Jawa meliputi India, Cina Selatan, Indo-Cina, Filipina, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Irian Jaya diintroduksi. P. leucomystax merupakan model yang baik untuk mempelajari pola pergerakan katak pohon dihubungkan dengan kemampuan jenis ini untuk menyebar luas. Hal tersebut karena P. leucomystax adalah salah satu jenis katak yang sering ditemukan diantara tumbuhan atau di sekitar rawa dan bekas tebangan hutan sekunder. Jenis ini sering mendekati hunian manusia, karena tertarik oleh serangga sekitar lampu Iskandar 2000.

1. 2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan: 1. Melakukan uji coba efektifitas penggunaan 2 macam metode yaitu metode pemberian cat pada kaki katak dan tali untuk menelaah pergerakan P. leucomystax . 2. Melakukan uji coba pengaruh penggunaan alat terhadap pergerakan P. leucomystax . 3. Memetakan pola pergerakan P. leucomystax di Kampus IPB Darmaga. 4. Mendeskripsikan penggunaan ruang oleh P. leucomystax di Kampus IPB Darmaga dihubungkan dengan aktivitas harian jenis ini.

1. 3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan masukan bagi pengelolaan dan pembangunan fisik yang dilakukan di Kampus IPB Darmaga khususnya dalam pengelolaan habitat amfibi. Penelitian ini juga diharapkan menjadi informasi ilmiah sebagai pembuka wawasan dan pemacu semangat bagi mahasiswa lain ataupun pembaca untuk dapat mengenal amfibi secara lebih dalam dan mendorong untuk melakukan penelitian lainnya mengenai amfibi di Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Taksonomi

Dokumen yang terkait

Pola pergerakan harian dan penggunaan ruang katak pohon bergaris (Polypedates leucomystax) di Kampus IPB Darmaga

0 6 77

Perilaku berbiak katak pohon hijau (Rhacophorus reinwardtii Kuhl & van Hasselt, 1822) di kampus IPB Darmaga

0 21 65

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam/Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

1 14 52

Variasi Morfologi Katak Pohon Bergaris Polypedates leucomystax Gravenhorst, 1829 (Anura; Rhacophoridae) di Sumatera Barat | Addaha | Natural Science: Journal of Science and Technology 5140 16796 1 PB

0 0 7

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 0 13

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 0 2

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 0 3

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 3 5

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 0 3

Pola Pergerakan Harian dan Mikrohabitat Katak Pohon Bergaris (Polypedates leucomystax) di Taman Wisata Alam Cagar Alam Sibolangit, Sumatera Utara

0 1 12