pihak yang bersengketa dapat saling berkomunikasi. Sedangkan berperan sebagai mediator lebih bersifat aktif karena selam proses penyelesian sengketa
dapat memberikan penjelasan, saran dan anjuran kepada para pihak. Sehingga mendukung terwujudnya perdamaian.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan terkait permasalahan dalam skripsi ini, yakni: 1.
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat yang memiliki kegiatan dalam melindungi konsumen dari pelaku usaha nakal, keberadaan
LPKSM ini berada di setiap daerah dapat memberikan sosialisai dan pendidikan konsumen dan juga pengajaran pedidikan konsumen sejak usia
muda dapat membuat para konsumen lebih kritis menghadapi persoalan yang
berkaitan dengan bidang perlindungan konsumen.
2. Dalam hal menyelesiakan sengketa konsumen yang paling utama adalah upaya
penyelesaian sengketa secara damai antara kedua belah pihak. Perlu diperhatikan upaya damai ini membuat para pihak duduk bersama untuk
mecari solusi terbaik atas permasalahan sengketa yang timbul. Untuk itu diperlukan seorang penengah yang memahami dan mengerti sengketa tersebut.
Perlu diingat bahwa penyelesaian sengketa melalu pengadilan adalah upaya
terakhir dalam menyelesaikan sengketa.
3. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat dapat semaksimal
mungkin memberikan pengawasan terhadap produk barang danatau pelayanan jasa yang beredar dalam masyarakat dan juga melakukan pengawasan yang
lebih intensif lagi terkhusus bagi produk-produk yang dapat membahayakan
Universitas Sumatera Utara
kesehatan manusia, dan segera melakukan upaya-upaya sosialisasi dan pengelan UUPK kepada masyarakat, agar kedepannya masyarakat memahami
dan semakin sadar akan haknya sebagai konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan penyuluhan langsung kepada masyarakat, ataupun bisa melakukan
seminar dan diskusi publik.
Universitas Sumatera Utara
104
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Emirzon, Joni. Alternatif penyelesaian sengketa diluar peradilan negoisasi,
Konsoliasi, Mediasi Arbitrase. Jakarta: PT gramedia pustaka utama, 2001. Hartono, Sri Rezeki. Aspek-aspek Hukum perlindungan Konsumen dalam
kerangka era perdagangan bebas, Hukum Perlindungan Konsumen. Bandung: CV. Mandar Madju, 2000.
Kristiyanti, Celina Tri Siwi. Hukum perlindungan konsumen. Jakarta: PT. Sinar Grafik, 2008.
Miru, Ahmadi Sutarman Yodo. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Nugroho, Susanti Adi. Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum Acara Serta Kendala Implementasi. Jakarta: Prenada Media Group,
2008. Nasution, Az. Konsumen dan Hukum : tinjauan sosial, Ekonomi dan Hukum pada
Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995. Rahmawati Intan Nur Dan Rukiyah Lubis. Win-Win Solution Sengketa Konsumen.
Yogyakarta: Pustaka Yudistira, 2014 Sadar, M, dkk. Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Jakarta: Akademia,
2012. Shoufie, Yusuf. Penyelesian sengketa konsumen menurut Undang-undang
Perlindungan Konsumen UUPK teori dan praktek penegakan hukum. Jakarta: Citra aditya bakti, 2003.
_______, Yusuf. Kapita Selekta Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Bandung: PT citra aditya bakti, 2008.
Siahaan, N.H.T. Hukum Konsumen Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab Produk. Jakarta: Panta Rei, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Sidabalok, Janus. Pengantar hukum ekonomi. Medan: Penerbit Bina Media, 2000.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-Press, 2007. Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo,
2004. Susilo Zumrotin K. Penyambung Lidah Konsumen. Jakarta: Puspa Swara, 1996.
Sudaryatno. Hukum dan Advokasi Konsumen. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999. Susanto, Happy. Hak-hak konsumen jika dirugikan. Jakarta: visimedia, 2008.
Suratman dan Philips Dillah. Metode Penelitian Hukum. Bandung: Alfabeta,
2013. Usman, Rahmadi. Pilihan penyelesian sengketa diluar pengadilan. Bandung:
Citra aditya bakti, 2003. Widjaja , Gunawan Ahmad Yani. Hukum Tentang Perlindungan Konsumen,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
B. Peraturan