a. Penyebutan sengketa konsumen sebagai bagian dari sebutan institusi
adminitrasi negara yang mempunyai menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen. Dalam hal ini Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen Pasal 1 angka 11 UUPK jo. bab XI UUPK. b.
Penyebutan sengketa konsumen menyangkut tata cara atau prosedur penyelesaian sengketa terdapat dalam bab X penyelesian sengketa. Pada bab
ini digunakan penyebutan sengketa konsumen secara konsisten, yaitu: Pasal 45 ayat 2 dan Pasal 48 UUPK.
Untuk memahami pengertian “sengketa konsumen” dalam kerangka UUPK dengan menggunakan metode penafsiran. Pertama batasan konsumen dan
pelaku konsumen menurut UUPK berikut dikutip batasan keduanya: “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
18
” “Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan perseorangan atau badan
hukum, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dala berbagai bidang ekonomi.
19
”
F. Metode Penelitian
18
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Bab I, Pasal 1 angka 2.
19
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Bab I, Pasal 1 angka 3.
Universitas Sumatera Utara
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Spesifikasi penelitian
Penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini bersifat deskriptif yang mengacu kepada penelitian hukum normatif yaitu mengkaji
ketentuan-ketentuan tentang pelaksanaan tugas LPKSM terkait dengan adanya sengketa-sengketa konsumen. Adapun metode pendekatan yang digunakan adalah
metode pendekatan yuridis. Penelitian normatif dapat dikatakan juga dengan penelitian sistematik
hukum sehingga bertujuan mengadakan identifikasi terhadap pengertian- pengertian pokokdasar dalam hukum, yakni masyarakat hukum, subyek hukum,
hak dan kewajiban, peristiwa hukum, hubungan hukum dan obyek hukum.
20
2. Data penelitian
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
21
Data penelitian ini dikumpulkan melalui penelusuran kepustakaan library research
untuk memperoleh bahan hukum primer, bahan hukum sekundar, serta bahan hukum tersier.
22
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh secara tidak langsung.
a. Bahan hukum primer
Dokumen peraturan yang mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Dalam tulisan ini diantaranya adalah Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Peraturan Pemerintah Republik
20
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, hlm.15
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm.172
22
Sumaidi Suryabrata, Metode Penelitian Jakarta: Raja Grafindo, 2004, hlm. 39.
Universitas Sumatera Utara
Indonesia Nomor 57 Tahun 2001 tentang Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2001
tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2001 tentang
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat dan peraturan-peraturan lainnya.
b. Bahan hukum sekunder
Semua dokumen yang merupakan informasi atau hasil kajian tentang sengketa konsumen dan LPKSM seperti buku-buku, seminar-seminar, jurnal
hukum, majalah, koran, karya tulis ilmiah, dan beberapa sumber dari internet yang berkaitan dengan permasalahan diatas.
c. Bahan hukum tersier
Semua dokumen yang berisi tentang konsep-konsep dan keterangan- keterangan yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder,
seperti kamus, ensiklopedi, dan sebagainya. 3.
Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah
dengan penelusuran pustaka library research yaitu mengumpulkan data dari informasi dengan bantuan buku, karya ilmiah dan juga perundang-undangan yang
berkaitan dengan materi penelitian. Menurut M. Nazil dalam bukunya, dikemukakan bahwa studi kepustakaan
adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap
Universitas Sumatera Utara
buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
23
4. Analisa data
Penelitian hukum normatif yang menelaah data sekunder menyajikan data berikut dengan analisisnya.
24
Metode analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dengan penarikan kesimpulan secara deduktif.
Metode penarikan kesimpulan pada dasarnya ada dua, yaitu metode penarikan kesimpulan secara deduktif dan induktif. Metode penarikan kesimpulan
secara deduktif adalah suatu proposisi umum yang kebenarannya telah diketahui dan berakhir pada suatu kesimpulan pengetahuan baru yang bersifat lebih
khusus.
25
Metode penarikan kesimpulan secara induktif adalah proses berawal dari proposisi-proposisi khusus sebagai hasil pengamatan dan berakhir pada
kesimpulan pengetahuan baru berupa asas umum.
26
Penarikan kesimpulan terhadap data yang telah dikumpulkan dilakukan dengan mempergunakan metode
penarikan kesimpulan secara deduktif maupun induktif, sehingga akan dapat merangkum jawaban terhadap permasalahan yang telah disusun.
27
G. Sistematika Penulisan