Teknik Analisis Statistik Deskriptif

3.6 Teknik Analisis Data

Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.6.1 Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Sugiyono 2010:207-208 menjelaskan bahwa analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan variabel prestasi belajar, pola asuh orang tua, orientasi tujuan berprestasi, dan motivasi belajar. Untuk melakukan analisis data pola asuh orang tua, orientasi tujuan berprestasi dan motivasi belajar dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi jawaban angket. 2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. 3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. 4. Menentukan skor dengan rumus Keterangan : n = jumlah nilai yang diperoleh N = jumlah total responden Langkah-langkah untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh dari masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif persentase kemudian mendiskripsikan ke dalam kalimat. Cara menentukan tingkat kriteria untuk variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru, fasilitas belajar dan student engagement adalah sebagai berikut: 1. Menentukan skor tertinggi 2. Menentukan skor terendah 3. Menetapkan rentang Rentang diperoleh dengan cara mengurangi skor tertinggi dengan skor terendah. 4. Menetapkan interval kelas Interval diperoleh dengan cara membagi rentang ditambah dengan jawaban terkecil kemudian dibagi dengan jawaban tertinggi yang ditetapkan. 5. Menetapkan jenjang kriteria Dalam menetapkan jenjang kriteria, peneliti mengelompokkan menjadi 5 kriteria. Untuk menentukan kategori deskriptif variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru, dibuat dengan kategori dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Skor Tertinggi = 104 2. Skor Terendah = 45 3. Rentang = 104 - 45 = 59 4. Interval = 59+15 = 12 Tabel 3.9 Jenjang Kriteria Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru No. Interval Kriteria 1 93-104 Sangat Baik 2 81-92 Baik 3 69-80 Cukup 4 57-68 Kurang 5 45-56 Sangat Kurang Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Untuk menentukan kategori deskriptif variabel fasilitas belajar, dibuat dengan kategori dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Skor Tertinggi = 88 2. Skor Terendah = 42 3. Rentang = 88 - 42 = 46 4. Interval = 46+15 = 9,4 dibulatkan 10 Tabel 3.10 Jenjang Kriteria Variabel Fasilitas Belajar No. Interval Kriteria 1 82-91 Sangat Baik 2 72-81 Baik 3 62-71 Cukup 4 52-61 Kurang 5 42-51 Sangat Kurang Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Untuk menentukan kategori deskriptif variabel student engagement, dibuat kategori dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Skor Tertinggi = 85 2. Skor Terendah = 32 3. Rentang = 85 - 32 = 53 4. Interval = 53+15 = 10,8 dibulatkan 11 Tabel 3.11 Jenjang Kriteria Variabel Student Engagement No. Interval Kriteria 1 76-86 Sangat Tinggi 2 65-75 Tinggi 3 54-64 Sedang 4 43-53 Rendah 5 32-42 Sangat Rendah Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Sedangkan untuk kategori variabel prestasi belajar mata pelajaran akuntansi menggunakan prestasi belajar yang diperoleh peserta didik yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan SMK N 2 Pekalongan sebagai berikut: Tabel 3.12 Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Kategori Nilai ≥ 75 Tuntas Nilai 75 Belum Tuntas Sumber: Arsip SMK N 2 Pekalongan

3.6.2 Teknik Analisis Statistik Inferensial

Dokumen yang terkait

SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI BATIK DI KOTA SURAKARTA (STUDI KASUS KAMPUNG BATIK LAWEYAN DAN KAMPUNG BATIK KAUMAN).

0 3 13

PENDAHULUAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI BATIK DI KOTA SURAKARTA (STUDI KASUS KAMPUNG BATIK LAWEYAN DAN KAMPUNG BATIK KAUMAN).

0 5 17

PENDAHULUAN Perancangan Aplikasi Penjualan Batik Berbasis Android (Studi Kasus di Batik Puspa Kencana, Laweyan, Solo).

4 23 5

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN BATIK BERBASISANDROID Perancangan Aplikasi Penjualan Batik Berbasis Android (Studi Kasus di Batik Puspa Kencana, Laweyan, Solo).

0 1 18

IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE SISTEM PENJUALAN BATIK DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN Implementasi Data Warehouse Sistem Penjualan Batik Di Kampung Batik Laweyan (Studi Kasus Batik Mahkota Laweyan).

0 1 18

PENDAHULUAN Implementasi Data Warehouse Sistem Penjualan Batik Di Kampung Batik Laweyan (Studi Kasus Batik Mahkota Laweyan).

0 1 6

IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE SISTEM PENJUALAN BATIK DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN Implementasi Data Warehouse Sistem Penjualan Batik Di Kampung Batik Laweyan (Studi Kasus Batik Mahkota Laweyan).

1 8 12

SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR BATIK DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SOLO BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR BATIK DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SOLO BERBASIS WEB.

0 1 14

PERAN SAUDAGAR DALAM PELESTARIAN BATIK SOLO (Studi kasus di kampung Batik Laweyan, Kota Solo).

0 4 86

PELESTARIAN URBAN HERITAGE DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN TAHUN 2011 (STUDI KASUS RUMAH SAUDAGAR BATIK DAN GERAI BATIK)

0 0 122