menyampaikan materi sehingga siswa juga akan lebih aktif dan meningkatkan keterlibatan siswa atau student engagement di dalam pembelajaran akuntansi.
Semakin banyak siswa terlibat dalam proses pembelajaran akuntansi maka siswa akan lebih mudah meresapi dan memahami materi pelajaran yang
diajarkan kepadanya sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
H
4
: Student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.5 Pengaruh Positif Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi
Gagne 1961-2002 belajar merupakan perubahan kecakapan atau disposisi pembelajar yang berlangsung dalam periode waktu tertentu dan yang
tidak dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan. Perubahan kecakapan itu terjadi karena adanya interaksi antara kondisi internal, yaitu kontinuitas,
pengulangan dan penguatan. Apabila terjadi interaksi antara kondisi internal dan eksternal, maka terjadi perubahan perilaku. Dengan demikian, untuk
mengetahui apakah pembelajar telah melaksanakan kegiatan belajar atau tidak dapat diamati dari perubahan perilaku setelah mengalami proses belajar. Latif
2009: 40 Aliran behavioristik beranggapan bahwa manusia tidak memiliki pembawaan bakat alamiah apapun. Manusia akan berkembang sesuai dengan
stimulus yang diterimanya dari lingkungan. Lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik, dan juga sebaliknya. Lingkungan yang baik
tersebut salah satunya adalah dengan tersedianyan fasilitas belajar yang memadai dalam mendukung proses belajar mengajar. Bafadal 2004:2
menyatakan fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang
pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah. Kelengkapan fasilitas tidak bisa diabaikan. Lengkap tidaknya fasilitas belajar yang dimiliki akan menentukan
kualitas proses pembelajaran, karena proses pembelajaran dan pengajaran akan berlangsung secara efektif apabila ditunjang sarana yang baik.
Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata
pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat
diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar
akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman
tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran
yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh
prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi.
Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi yang merupakan perubahan tingkah laku baik berupa penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta
merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran
siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi,
penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga
pembuatan laporan keuangan. Untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi yang optimal harus didukung oleh keadaan atau lingkungan belajar siswa yang
baik. Lingkungan belajar yang baik itu berupa tersedianya fasilitas belajar akuntansi yang memadai sehingga akan mempermudah siswa dalam kegiatan
belajar akuntansi. Fasilitas belajar akuntansi yang mendukung guru dan siswa dalam
proses pembelajaran, misalnya ruang belajar yang nyaman dan memadai, penerangan yang cukup, buku pegangan akuntansi untuk siswa, lingkungan
sekolah yang bersih, serta peralatan pendukung dalam pembelajaran akuntansi lainnya. Apabila fasilitas tersebut telah tersedia, maka guru dan siswa dapat
memanfaatkannya untuk proses pembelajaran agar siswa merasa nyaman ketika belajar dan mengurangi kebosanan. Sehingga siswa merasa nyaman
ketika belajar dan hal tersebut dapat meningkatkan keinginan siswa untuk
belajar serta dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan Ridaul Inayah,
Trisno Martono dan Hery Sawiji 2013 dengan hasil penelitian fasilitas belajar berpengaruh secara langsung positif terhadap prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi sebesar 28,1, serta berpengaruh secara tidak langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi melalui motivasi
belajar sebesar 0,149. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi Yuliani dan Sucihatiningsih D.W.P 2014 menyatakan ada pengaruh
langsung fasilitas belajar di MA Al-Asror terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS adalah 24,5. Pengaruh total variabel fasilitas belajar terhadap hasil
belajar melalui motivasi belajar adalah sebesar 34,2. Dari hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh secara
langsung terhadap presatsi belajar akuntansi siswa. H
5
: Ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi perusahaan jasa dan dagang siswa kelas X Kompetensi
Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.6 Pengaruh Positif Fasilitas Belajar Terhadap Student engagement