mengajar guru sehingga siswa akan lebih terlibat aktif dalam proses belajar mengajar akuntansi. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru yang tinggi
akan mendorong keterlibatan siswa atau student engagement yang baik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa yang memiliki persepsi tentang
metode mengajar guru yang tinggi akan lebih memperhatikan penjelasan dari guru saat menyampaikan materi sehingga akan meningkatkan keterlibatan
siswa atau student engagement di dalam pembelajaran. H
2
: Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap student engagement siswa kelas X Kompetensi
Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.3 Pengaruh Positif Student engagement Terhadap Prestasi Belajar
Menurut Seymour Papert dalam Rifa’i dan Anni 2011: 207 konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang
menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Intisari teori konstruktivisme adalah bahwa peserta
didik harus menemukan dan menstransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang peserta didik sebagai individu
yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip- prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip tersebut apabila sudah dianggap
tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Hoffman 2013
Student engagement
keterlibatan siswa
sering digunakan
untuk
menggambarkan kesediaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan rutin sekolah, seperti menghadiri kelas, mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang
diberikan, dan mengikuti arahan guru di kelas. Semakin banyak siswa terlibat dalam proses pembelajaran maka diharapkan siswa akan lebih mudah
meresapi dan memahami materi pelajaran yang diajarkan kepadanya, begitu pula sebaliknya sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa. Keterlibatan siswa yang tinggi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal
yaitu adanya tantangan akademik, pembelajaran aktif-kolaboratif, interaksi siswa dan guru, memperkaya pengalaman pendidikan, dan lingkungan belajar
yang mendukung. Tantangan akademik akan mendorong siswa lebih bersungguh-sungguh dalam belajar dan menempatkan lebih banyak upaya
untuk memastikan mereka akan dapat memenuhi harapan dan tantangan itu. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, siswa dapat belajar untuk
memecahkan masalah dengan bertanya atau dengan memberikan bantuan kepada anggota lain dalam kelompok. Siswa akan menunjukkan kemajuan
yang lebih besar jika belajar secara kelompok dibandingkan dalam kondisi individual. Interaksi siswa-guru juga sangat penting, karena dapat membantu
siswa meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka. Siswa membutuhkan umpan balik yang tepat dan sering dari guru untuk memastikan mereka dapat
menilai pengetahuan dan kompetensi mereka. Umpan balik juga memainkan peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena umpan balik
bisa berfungsi sebagai alat untuk memotivasi dan mengevaluasi siswa. Selain
itu, lingkungan belajar yang mendukung menyebabkan siswa merasa puas dan nyaman, dan berdampak pada tingkat partisipasi yang lebih tinggi dalam
belajar. Siswa perlu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya untuk meningkatkan kualitas pribadinya. Partisipasi siswa dalam
kegiatan sekolah, organisasi kesiswaan, ektrakurikuler, dan sebagainya akan membantu siswa nantinya dalam kehidupan bermasyarakat. Keterlibatan siswa
dalam berbagai kegiatan ini juga memungkinkan siswa mengaplikasikan teori yang didapatkan didalam proses belajar mengajar.
Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata
pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat
diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar
akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman
tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran
yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh
prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi
yang merupakan perubahan tingkah laku baik berupa penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta
merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran
siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi,
penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga
pembuatan laporan keuangan. Untuk dapat memahami mata pelajaran akuntansi dengan baik, maka siswa dituntut untuk melakukan banyak latihan
mengerjakan kasus-kasus dalam akuntansi. Oleh karena itu, siswa harus mampu terlibat aktif dalam belajar akuntansi dengan cara mencari
materimateri pelajarn akuntansi dan mengerjakan soal latihan akuntansi sehingga akan menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan
kemampuan serta pengetahuan mengenai akuntansi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh I Wayan
Dharmayana, Masrun, Amitya Kumara dan Yapsir G. Wirawan 2012 hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif keterlibatan siswa
terhadap prestasi siswa unggul. Peran keterlibatan siswa terhadap prestasi akademik sebesar 9,99. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa
student engagement berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Semakin tinggi student engagement maka presatsi belajar akuntansi siswa juga semakin
baik. Keterlibatan siswa yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar
akuntansi akan mendorong siswa lebih aktif dan lebih memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Student engagement menggambarkan
kesediaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan rutin sekolah, seperti menghadiri kelas, mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan, dan
mengikuti arahan guru di kelas, mengikuti organisasi kesiswaan dan lain-lain. Oleh karena itu, student engagement yang tinggi akan sangat membantu siswa
dalam belajar akuntansi sehingga dapat diperoleh prestasi belajar akuntansi yang optimal.
H
3
: Ada pengaruh positif dan signifikan student engagement terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi
SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.4 Pengaruh Positif Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru