Pengertian Belajar Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa dan

tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu tujuan penggunaan pembelajaran konstruktivisme adalah peserta didik belajar cara-cara mempelajari sesuatu dengan cara memberikan pelatihan untuk mengambil prakarsa sendiri. Beberapa cara untuk mendorong peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan belajar, maka: a lingkungan belajar harus menunjukkan suasana demokratis, b kegiatan pembelajaran berlangsung interaktif terpusat pada peserta didik, dan c pendidik memperlancar proses belajar sehingga mampu mendorong peserta didik melakukan kegiatan belajar mandiri dan bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya.

2.2 Prestasi Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya Slameto, 2010:2. Menurut Syah 2008:89, belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Hamalik 2012:45 berpendapat belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku. Rifa’i dan Anni 2010:82 mengemukakan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Berdasarkan dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar menghasilkan suatu perubahan pada diri orang yang belajar karena adanya pengalaman.

2.2.2 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa dan

Dagang Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Tu’u 2004:75 prestasi belajar adalah penguasan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Syah 2008:141 menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu. Mata pelajaran akuntansi perusahaan jasa dan dagang adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam jenjang Sekolah Menengah Kejuruan. Pelajaran akuntansi perusahaan jasa dan dagang membekali siswa dalam pembukuan keuangan yang dilakukan baik di perkantoran, lembaga, maupun berbagai perusahaan seperti perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur agar dapat dipergunakan pihak yang memerlukan, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Pembelajaran akuntansi perusahaan jasa dan dagang dilakukan melalui pendekatan praktek karena materi akuntansi merupakan suatu siklus keuangan dengan ketrampilan yang satu dengan yang lain yang mengutamakan target pencapaian melalui pelatihan yang komperhensif DEPDIKNAS.2003:5. Sedangkan tujuan akuntansi menurut DEPDIKNAS.2003:5 yaitu membekali tamatan SMASMK dalam berbagai kompetensi dasar agar mereka menguasia dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, dan prosedur akuntasni yang benar, baik untuk melanjutkan kepentingan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa. Prestasi belajar akuntansi perusahaan jasa dan dagang adalah hasil penilaian melalui pengukuran atas penguasaan pengetahuan ketrampilan, dan sikap yang dapat dicapai siswa setelah menjalankan proses belajar dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam angka nilai setelah dievaluasi pada mata diklat Akuntansi. Prestasi belajar akuntansi juga dapat diartikan sebagai suatu hasil belajar akuntansi yang merupakan perubahan tingkah laku baik berupa penguasaan pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Untuk melihat prestasi belajar akuntansi perusahaan jasa dan dagang siswa, salah satunya dengan melihat dan mengukur pada penguasaan materi akuntansi melalui penilaian. Hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah dilakukan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru untuk melihat sampai dimana kemampuan peserta didik yang diukur melalui ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolahmadrasah, ujian nasional dan mencapai KKM Permen 20 Tahun 2007. Menurut Nana Sudjana dalam Tu,u 2004:76 mengatakan di antara ketiga ranah ini, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering di nilai oleh guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Karena itu, unsur-unsur yang ada dalam prestasi belajar terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa. Suharsimi Arikunto 2002 mengatakan macam-macam tes untuk mengukur prestasi belajar siswa sebagai berikut : 1. Tes diagnosis, tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan siswa. 2. Tes formatif, tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. 3. Tes sumatif, tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian program yang besar atau sama artinya dengan ulangan harian biasanya dilaksanakan pada akhir semester.

2.2.3 Indikator Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang

Dokumen yang terkait

SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI BATIK DI KOTA SURAKARTA (STUDI KASUS KAMPUNG BATIK LAWEYAN DAN KAMPUNG BATIK KAUMAN).

0 3 13

PENDAHULUAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT LIMBAH INDUSTRI BATIK DI KOTA SURAKARTA (STUDI KASUS KAMPUNG BATIK LAWEYAN DAN KAMPUNG BATIK KAUMAN).

0 5 17

PENDAHULUAN Perancangan Aplikasi Penjualan Batik Berbasis Android (Studi Kasus di Batik Puspa Kencana, Laweyan, Solo).

4 23 5

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN BATIK BERBASISANDROID Perancangan Aplikasi Penjualan Batik Berbasis Android (Studi Kasus di Batik Puspa Kencana, Laweyan, Solo).

0 1 18

IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE SISTEM PENJUALAN BATIK DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN Implementasi Data Warehouse Sistem Penjualan Batik Di Kampung Batik Laweyan (Studi Kasus Batik Mahkota Laweyan).

0 1 18

PENDAHULUAN Implementasi Data Warehouse Sistem Penjualan Batik Di Kampung Batik Laweyan (Studi Kasus Batik Mahkota Laweyan).

0 1 6

IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE SISTEM PENJUALAN BATIK DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN Implementasi Data Warehouse Sistem Penjualan Batik Di Kampung Batik Laweyan (Studi Kasus Batik Mahkota Laweyan).

1 8 12

SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR BATIK DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SOLO BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR BATIK DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN SOLO BERBASIS WEB.

0 1 14

PERAN SAUDAGAR DALAM PELESTARIAN BATIK SOLO (Studi kasus di kampung Batik Laweyan, Kota Solo).

0 4 86

PELESTARIAN URBAN HERITAGE DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN TAHUN 2011 (STUDI KASUS RUMAH SAUDAGAR BATIK DAN GERAI BATIK)

0 0 122