30
keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran, sehingga memungkinkan dicapainya tujuan pengajaran.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pelaksanaan tugas guru sebagai wujud tanggung jawab dan juga sebagai gambaran kinerja seorang guru
bukan hanya dilihat dari kemampuan melaksanakan pembelajaran, karena hubungan guru dengan siswa juga merupakan aspek yang tak kalah penting. Pola
interaksi guru dengan siswa dapat dilihat pada kemampuan guru dalam bersikap dan berperilaku dengan siswa. Menurut Satori 2010: 3.16-7 pola interaksi guru
dengan siswa dapat terjadi seperti guru secara cepat merespon kebutuhan, keinginan, dan pesan yang disampaikan siswa; guru mengembangkan berbagai
kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi, karena siswa memperoleh keterampilan berkomunikasi melalui mendengar dan penggunaan bahasa, serta
wawasan; guru memberikan kemudahan bagi pencapaian tugas perkembangan melalui pemberian dukungan, pemberian perhatian, sentuhan fisik, dan dorongan
– dorongan verbal berupa pujian dan sanjungan.
2.1.5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Asf dan Mustofa 2013: 160 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dapat berasal dari dalam individu itu sendiri
seperti motivasi, keterampilan, dan juga pendidikan, juga faktor dari luar individu seperti iklim kerja, tingkat gaji, dan lain sebagainya.
Malthis dan Jackson dalam Asf dan Mustofa 2013: 159 menyatakan ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu kemampuan, usaha yang
dicurahkan, dan dukungan organisasi. Ketiga hal tersebut memiliki hubungan
31
yang saling berkesinambungan. Kinerja akan meningkat apabila ketiga komponen tersebut ada dalam diri guru. Akan tetapi, kinerja akan berkurang apabila salah
satu komponen ini dikurangi atau tidak ada. Kinerja PerformanceP = Kemampuan AbilityA x Usaha EffortE x
Dukungan SupportS Berdasarkan faktor
– faktor tersebut, dapat dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru meliputi aspek yang berasal dalam diri guru, dan juga
aspek yang berasal dari luar. Faktor yang berasal dari dalam diri guru dapat dilihat dengan adanya motivasi, pengetahuan atau pendidikan minimal yang ditempuh,
juga keterampilan dalam mengerjakan tugasnya sebagai seorang guru. Faktor dari luar yang mempengaruhi kinerja guru adalah adanya dukungan dari organisasai
atau lembaga tempatnya bekerja. Guru bertugas di sekolah, sehingga salah satu faktor luar yang ikut memberi pengaruh terhadap kineja guru adalah adanya
pemimpin yang tepat. Pemimpin di sekolah adalah kepala sekolah, yang tanggung jawabnya begitu besar, dan juga banyak tugas yang harus dilakukan sebagai
seorang kepala sekolah. Kepala sekolah mampu mempengaruhi kinerja guru karena salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik,
sebagai salah satu upaya membimbing guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam pembelajaran.
2.1.6 Pengertian Supervisi Pendidikan
Kompetensi yang hendaknya dimiliki kepala sekolahmadrasah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala SekolahMadrasah, meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi
32
manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. Merujuk pada aturan tersebut, dalam penulisan kajian penelitian ini
membahas lebih dalam mengenai kompetensi supervisi oleh kepala sekolah. Berikut ini pengertian supervisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli:
Fathurrohman dan Suryana 2011 mengatakan supervisi pendidikan adalah layanan profesional dari atasan atau pimpinan untuk membantu guru agar
semakin meningkatkan kualitas diri dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi yang merupakan bantuan dari para pemimpin sekolah kepada guru
– guru dan personel sekolah lainnya untuk mencapai tujuan
pendidikan. Purwanto, 2012: 76
Begitu pula dijelaskan oleh Pidarta 2009: 2 supervisi pendidikan adalah kegiatan membina para pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran,
termasuk segala unsur penunjangnya. Serupa dengan pendapat Pidarta, Sagala 2012: 89 juga menegaskan bahwa supervisi pendidikan adalah pemberian
bantuan bagi guru guna memperbaiki situasi belajar mengajar dan meningkatkan kualitas mengajar untuk membantu siswa agar lebih baik dalam belajar.
Berdasarkan uraian pengertian supervisi di atas dapat disimpulkan bahwa maksud utama dari pelaksanaan supervisi adalah untuk memberikan pelayanan
yang tepat bagi guru yang mana layanan ini merupakan bantuan, dorongan atau bimbingan sebagai salah satu cara kepala sekolah untuk membantu guru agar
dapat melaksanakan tugasnya dalam mengajar untuk menciptakan pembelajaran
33
yang efektif dan efisien. Supervisi sebagai upaya untuk membantu guru memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dan diharapkan
hasil belajar siswa dapat meningkat.
2.1.7 Pengertian Supervisi Akademik