43
Tugas  supervisor  yang  telah  disebutkan  di  atas  merupakan  bagian  dari fungsi
–  fungsi  supervisi  akademik  yang  menjadi  kewajiban  kepala  sekolah sebagai supervisor di sekolah. Untuk itu agar dapat melaksanakan tugas supervisi,
kepala sekolah harus memiliki bekal kemampuan secara personal maupun secara profesional, sifat
– sifat dan pengetahuan yang sesuai dengan profesinya sebagai supervisor.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa  temuan  penelitian  relevan  yang  meneliti  keterkaitan  antara pelaksanaan  supervisi  akademik  oleh  kepala  sekolah  terhadap  kinerja  guru  telah
banyak  dipublikasikan.  Penelitian  berkaitan  dengan  pelaksanaan  supervisi akademik antara lain sebagai berikut.
Penelitian  dengan  judul  “Implementasi  Supervisi  Akademik  terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Se-
Kabupaten Sumedang oleh Ali Sudin” tahun 2008. Hasil penelitian ini menyimpulan bahwa pelaksanaan supervisi dalam
seluruh  mata  pelajaran  belum  berjalan  optimal,  hal  ini  terbukti  dari  persentase yang  diperoleh  sebesar  45,27.  Secara  pelaksanaan  supervisi  yang  meyangkut
aspek  pengelolaan  pembelajaran  berada  dalam  kategori  cukup  yaitu  56,37. Pelaksanaan  supervisi  yang  menyangkut  aspek  peningkatan  kemampuan
akademik guru dalam pembelajaran berada dalam kategori cukup yaitu 41. Hasil  penelitian  lainnya  merupakan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Janar
Teta 2011 dengan judul, “The Influence of Influence Supervise Headmaster and Facility  Teach  to  Performance  Learn  in  SMA  Negeri  2  Sukoharjo  School  in
Academic Year 20102011 ”. Dari penelitian ini diketahui the relative contribution
44
of the principal supervision X
1
toward the teacher’s works Y is 70,2  and the contribution relative teaching facilities toward
the teacher’s works is 29,8. For effectiveness  supervision  of  the  principal  X
1
toward  studying  performance  in administration  lesson  Y  is  50,9    and  the  teaching  facilities  X
2
toward  the teacher’s works Y is 21,6 . Pengaruh supervisi kepala sekolah X
1
terhadap kinerja  guru  Y  adalah  70,2    dan  besar  pengaruh  fasilitas  mengajar  terhadap
kinerja  guru  adalah  sebesar  29,8  .  Efektivitas  supervisi  kepala  sekolah  X
1
terhadap pelaksanaan pembelajaran Y adalah 50,9  dan fasilitas mengajar X
2
terhadap kinerja guru Y adalah 21,6 . Dalam penelitian tersebut, Janar Teta menjelaskan bahwa dengan supervisi
kepala sekolah yang tepat dan fasilitas pembelajaran yang memadai sesuai dengan kebutuhan guru, maka kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan
kinerja  dari  guru  dapat  optimal  dalam  peranannya  sebagai  fasilitator  kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Hertien Kurniawaty Suheri  2013  dengan  judul  Pengaruh  Supervisi  Akademik  Kepala  Sekolah  dan
Iklim  Organisasi  terhadap  Kinerja  Mengajar  Guru  SMA  Negeri  di  Kabupaten Suba.  Hasil  penelitian  ini  adalah:  1  Supervisi  Akademik  Kepala  sekolah  yang
telah terlaksana di SMAN Kabupaten Subang termasuk pada kategori tinggi, 2 Kondisi  Iklim  Organisasi  yang  terdapat    di  SMAN  se-Kabupaten  Subang
termasuk  pada  kategori  tinggi,  3  Kinerja  Mengajar  Guru  PNS  yang  berada  di SMAN  se-Kabupaten  Subang  termasuk  pada  kategori  tinggi,  4  Supervisi
Akademik  Kepala  Sekolah  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kinerja
45
mengajar  guru, 5  Iklim  Organisasi  berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja  Mengajar  Guru,  6  Supervisi  Akademik  Kepala  Sekolah  dan  iklim
Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Mengajar Guru. Dari pemaparan hasil penelitian terdahulu, relevan dengan judul penelitian
ini yang memiliki variabel penelitian yang serupa, yaitu supervisi akademik oleh kepala sekolah sebagai variabel bebas dan kinerja mengajar guru sebagai variabel
terikat. Adanya penelitian sebelumnya yang relevan menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian tentang supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah
terhadap  kinerja  guru  dalam  pembelajaran,  khususnya  di  Sekolah  Dasar  Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
2.3 Kerangka Berpikir