Pendekatan Studi Kasus PRINSIP ANALISIS

sebagai fasilitas layanan tambahan untuk memudahkan nasabah dan sebagai aktualisasi bahwa bank tersebut berkembang mengikuti kemajuan teknologi perbankan terkini. Salah satu aspek yang perlu ditelusuri dalam memahami kebutuhan nasabah adalah dengan mengetahui preferensi konsumen dalam hal ini nasabah tersebut terhadap produk dan jasa yang dimiliki oleh bank BNI. Untuk mempertahankan dan meningkatkan keanggotaan Phoneplus, diperlukan pemahaman produk dan jasa kepada nasabah, yang pada akhirnya perusahaan dapat menentukan kebijakan strategi pemasaran yang ditetapkan.

b. Pendekatan Studi Kasus

Pendekatan studi kasus ini terdiri dari 4 empat pendekatan, yaitu Karakteristik Konsumen, Perilaku Konsumen, Preferensi Konsumen dan Sikap Konsumen. 1 Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen dalam hal ini nasabah perbankan meliputi pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian konsumen dan karakteristik demografi konsumen. Konsumen yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak mengenai produk mungkin tidak termotivasi untuk mencari informasi, karena ia sudah merasa cukup dengan pengetahuannya untuk mengambil keputusan. Konsumen yang memiliki kepribadian sebagai senang mencari informasi akan meluangkan waktu untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pendidikan adalah salah satu karakteristik demografi yang penting. Konsumen yang berpendidikan tinggi akan lebih senang untuk mencari informasi yang banyak mengenai suatu produk sebelum ia memutuskan untuk membeli Sumarwan, 2003. Beberapa karakteristik demografi yang sangat penting untuk memahami konsumen adalah usia, pekerjaanbidang usaha, pendidikan, pendapatan dan lokasi tempat tinggal. Memahami usia konsumen adalah penting karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk atau jasa yang berbeda. Perbedaan usia juga akan mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap produk atau jasa tertentu. Dari sisi pemasaran semua penduduk, berapapun usianya, adalah konsumen, namun pemasar perlu mengetahui dengan pasti apakah usia dijadikan dasar untuk segmentasi pasar produknya. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen. Selanjutnya pekerjaan dapat mempengaruhi pendapatan yang diterimanya. Pendapatan dan pendidikan tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan dan pola konsumsi seseorang. Lokasi tempat tinggal berpengaruh pada kemudahan mendapatkan produk. Konsumen yang tinggal di perkotaan akan lebih mudah mendapatkan kebutuhannya jika dibandingkan dengan konsumen yang tinggal di pedesaan. Para pemasar harus memahami di mana konsumen tinggal, agar dapat fokus kemana akan memasarkan produknya. Pendapatan konsumen akan menggambarkan daya beli seorang konsumen. Daya beli akan menggambarkan banyaknya produk dan jasa yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya Sumarwan, 2003. 2 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini Engel et al., 1994 membagi proses pengambilan keputusan konsumen ke dalam lima tahap : Tahap pertama adalah pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan pada hakikatnya bergantung pada beberapa banyak ketidaksesuaian yang ada diantaranya keadaan aktual yaitu situasi konsumen sekarang dan keadaan yang diinginkan yaitu situasi yang konsumen inginkan. Ketika ketidaksesuaian ini melebihi tingkat atau ambang tertentu, kebutuhanpun dikenali. Namun, seandainya ketidaksesuaian itu berada di bawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi. Tahap kedua dalam proses keputusan pembelian adalah pencarian informasi. Segera setelah pengenalan kebutuhan terjadi, konsumen mungkin kemudian terlibat dalam pencarian akan pemuas kebutuhan yang potensial. Pencarian didefinisikan sebagai aktivasi termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan atau pemperolehan informasi dari lingkungan Engel et al., 1994. Tabel 5. Sumber-sumber informasi tertentu yang digunakan selama pencarian Impersonal Personal Komersial Non komersial Iklan Informasi dalam toko Media umum Wiraniaga Orang lain Sumber : Engel et al. 1994. Tahapan ketiga adalah evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif merupakan proses di mana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen Engel, et al, 1994. Kriteria evaluasi yang digunakan konsumen selama pengambilan keputusan tergantung pada pengaruh situasi, kesamaan alternatif pilihan, motivasi, keterlibatan, dan pengetahuan. Tahapan keempat adalah keputusan pembelian. Sebagai tahap terbesar terakhir dari proses keputusan pembelian maka konsumen harus mengambil tiga keputusan, yaitu kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana membayar. Menurut Kotler 1997, ada dua faktor yang berada di antara niat pembelian, yaitu : 1. Sikap atau pendirian orang lain Seberapa jauh faktor ini mempengaruhi alternatif yang disukai seseorang tergantung pada intensitas dari pendiri negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin kuat sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka akan semakin menyesuaikan maksud pembeliannya. 2. Situasi yang tidak diantisipasi Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Besarnya resiko yang dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut dan besarnya kepercayaan konsumen. Tahapan kelima adalah hasil. Menurut Kotler 1997, kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan untuk membeli kembali produk tersebut. Tahap proses keputusan pembelian disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Tahap-tahap proses keputusan pembelian Engel et al.,1994. 3 Preferensi Konsumen Preferensi adalah proses seseorang dalam memilih suatu informasi yang lebih disukainya. Preferensi konsumen dapat berarti kesukaan, pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai oleh konsumen. Preferensi konsumen terhadap produk dan jasa dapat diukur dengan suatu model pengukuran yang dapat menganalisis hubungan antara pengetahuan produk yang dimiliki konsumen dan sikap atas produk sesuai dengan ciri atau atribut produk Tambunan, 2001. 4 Sikap Konsumen Sikap attitudes konsumen adalah faktor penting yang mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan belief dan perilaku behaviour. Mowen dan Minor 1998 dalam Sumarwan 2003, menyebutkan bahwa istilah pembentukan sikap konsumen consumer attitude formation seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap, dan perilaku. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga terkait dengan konsep atribut produk. Atribut produk adalah karakteristik dari suatu produk. Konsumen biasanya memiliki kepercayaan terhadap atribut suatu produk. Sikap konsumen selalu ditujukan terhadap konsep yaitu objek dan perilaku. Konsumen dapat memiliki sikap terhadap berbagai objek fisik dan sosial termasuk di dalamnya produk, merek, model, toko, dan pramuniaga, di samping berbagai aspek strategi pemasaran Simamora, 2002. Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek adalah apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut Sumarwan, 2003. Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian Hasil

2. METODE ANALISIS