III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Keadaan Umum
a. Gambaran Umum Perusahaan
1 Sejarah Perkembangan Bank BNI
Sejalan dengan dikeluarkannya UU Perbankan No. 17 tahun 1992, fungsi bank- bank pemerintah diarahkan untuk menjadi bank umum swasta yang saham-sahamnya
masih tetap seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah sehingga badan hukumnya berbentuk persero. Dan dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah RI No. 19
tahun 1992 tertanggal 29 April 1992, tentang penyesuaian bentuk hukum, bentuk hukum Bank Negara Indonesia 1946 berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia
Persero, dengan sebutan Bank BNI. Dalam rangka penawaran umum, telah dilakukan perubahan status Bank BNI
berdasarkan keputusan menteri kehakiman RI No.02.8290 HT.01.04 tahun 1996 dari yang semula perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka. Dengan perubahan status
tersebut resmilah nama perusahaan Perseroan Persero PT. Bank Negara Indonesia Terbuka, disingkat PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk dengan akta perubahan
anggaran dasar perseroan tanggal 2 Agustus 1996, dibuat oleh Notaris Adam Kasdarmadji,SH. Pada tanggal 28 Oktober 1996 PT. Bank Negara Indonesia
Persero Tbk telah memasuki tahap “Go Publik”. Tahun 1997 Krisis moneter melanda Indonesia. Sebagaimana bank-bank lain,
BNI juga terkena imbas krisis tersebut, yang terlihat dari menurunnya kinerja usaha yang kemudian tahun 1999 BNI memperoleh tambahan modal melalui program
rekapitalisasi. Dalam tahun yang sama, BNI memperoleh sertifikat ISO 9002 sebagai pengakuan standar kualitas yang meliputi Unit Pemrosesan Bersama UPB.
Pada tahun 2000 pasca program rekapitalisasi dilakukan restrukturisasi operasional menyeluruh dengan fokus peningkatan efisiensi dan efektifitas. Selain itu
diterapkan praktek perbankan penuh kehati-hatian prudent banking dan tata-kelola usaha yang baik good corporate governance, sehingga pada tahun 2002 pengakuan
independen terhadap kinerja dan standar kualitas pelayanan BNI bertambah dengan berbagai penghargaan antara lain dari majalah Business Week, Indonesian Business,
majalah Tempo dan Frontier Marketing Research Consultant, majalah Warta Ekonomi dan majalah Investor.
Sejalan dengan meningkatnya persaingan produk baru yang diciptakan didasarkan kepada teknologi based dan yang bersifat fee based income, Bank BNI
sudah berhasil membenahi manajemennya di dalam perusahaan dan membentuk struktur permodalan yang cukup baik agar dapat memasuki dunia baru, yakni dunia
pasar modal. Untuk memasuki dunia pasar modal, Bank BNI mempunyai tujuan, yaitu : a mencari dana untuk meningkatkan kegiatan bisnis perseroan di masa depan,
b untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah dalam hal modal.
2 Struktur Organisasi
Bank BNI merupakan suatu kumpulan unit kegiatan kantor besar, kantor wilayah dan kantor cabang yang masing-masing unit tersebut didukung pula oleh
sub-sub unit dibawahnya. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.KP123DIRR tanggal 21 Maret
2000, telah ditetapkan pembagian bidang direksi dan struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk yang terdiri dari :
1. Dewan Komisaris
Komisaris adalah organ Bank BNI yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam
menjalankan Bank BNI. Jumlah Komisaris ditetapkan terdiri dari sekurang- kurangnya 2 dua orang, seorang diantaranya menjabat sebagai Komisaris
Utama dan lainnya sebagai anggota komisaris. Para anggota komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS. Antar para anggota Komisaris dan antara anggota Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan
derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda menantu atau ipar. Para anggota Komisaris tidak boleh
merangkap jabatan lain pada perusahaan lain yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan secara langsung maupun secara tidak langsung
dengan kepentingan Bank BNI, kecuali dengan ijin dari Rapat Umum Pemegang Saham dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Para anggota Komisaris tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari kegiatan Bank BNI, selain dari kompensasi yang sudah diatur sebelumnya,
danatau kenaikan nilai saham yang dimiliki, atau dividen saham yang dimiliki. Tugas dan Wewenang :
• Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurus Bank BNI yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk
mengenai rencana pengembangan Bank BNI, rencana kerja dan anggaran tahunan Bank BNI serta mengevaluasi pelaksanaan rencana
kerja dan anggaran Bank BNI, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. • Melakukan tugas, wewenang, tanggung jawab sesuai dengan
ketentuan dalam Anggaran Dasar Bank BNI dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
• Untuk melaksanakan kepentingan Bank BNI dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada
Rapat Umum Pemegang Saham. • Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta
menandatangani laporan tersebut. 2.
Direksi Direksi adalah organ Bank BNI yang bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Bank BNI untuk kepentingan dan tujuan Bank BNI serta mewakili Bank BNI baik di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 2 dua orang, dimana seorang diantaranya menjabat sebagai Direktur Utama. Para anggota
Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya
dan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 setelah tanggal pengangkatannya, namun dengan tidak mengurangi hak
dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir.
Para anggota Direksi tidak diperkenankan memperoleh keuntungan pribadi dari kegiatan Bank BNI, selain dari kompensasi yang telah ditetapkan
sebelumnya danatau dari peningkatan nilai saham dan dividen saham yang dimilikinya dan tidak diijinkan memiliki jabatan rangkap.
Meskipun UU tentang Perseroan Terbatas di Indonesia belum menetapkan dan melazimkan posisi sekretaris perusahaan corporate
secretary , sebagai perusahaan terbuka Bank BNI telah mengangkat seorang
Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi, terutama dalam hal yang berkaitan dengan pemegang saham.
Direksi, terdiri dari: 1.
Direktur Utama 2.
Wakil Direktur Utama 3.
Direktur Operasi 4.
Direktur Private Banking 5.
Direktur Kepatuhan 6.
Direktur Sumber Daya Manusia 7.
Direktur Konsumer 8.
Direktur Komersial dan Usaha Syariah 9.
Direktur Korporasi 10.
Direktur Tresuri dan Keuangan Tugas Direksi antara lain :
1. Memimpin dan mengurus perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan.
2. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perseroan.
Direksi juga mewakili Bank BNI di dalam dan luar Pengadilan dan berhak melakukan segala tindakan dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan serta mengikat Bank BNI dengan pihak lain dan sebaliknya.
Kemudian masing-masing direktur tersebut membawahi beberapa divisi
atau unit kerja yang mempunyai tugas sebagai berikut:
Direktur Utama membawahi : 1. Satuan Pengawasan Intern, yang bertugas:
a. Membantu direksi dalam mengawasi jalannya seluruh unit
organisasi sesuai dengan prosedur, peraturan dan kebijaksanaan- kebijaksanaan direksi.
b. Memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada direksi untuk
pemutusan-pemutusan kasus kecurangan yang ditemukan di unit-unit organisasi.
c. Membantu segenap unit organisasi dalam memperbaiki dan
meluruskan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan dan kebijaksaan direksi.
2. Divisi Perencanaan Strategis, yang bertugas: a. Mempersiapkan perencanaan stratetegis BNI berupa anggaran,
business plan, dan corporate plan serta memantau pelaksanaannya.
b. Mengadakan penelitian-penelitian ekonomi secara makro yang menyangkut masalah perbankan, ekonomi internasional dan
moneter sebagai bahan kajian dalam pengambilan keputusan baik oleh direksi maupun oleh tingkat divisi ke bawah.
Wakil Direktur Utama membawahi Divisi Analisis dan Pengendalian Keuangan, yang bertugas:
a. Membuat sistem dan prosedur akuntansi untuk digunakan
seluruh unit organisasi baik untuk transaksi rupiah maupun valuta asing.
b. Melakukan analisa laporan keuangan, memberikan
pertimbangan kepada direksi mengenai posisi keuangan BNI serta langkah-langkah yang perlu diambil.
Direktur Operasi membawahi Divisi Operasional yang bertugas mengelola administrasi kredit korporasi, penyelesian transaksi tresuri dan pengembangan
sentra operasional.
Direktur Private Banking membawahi Divisi Kredit Khusus, yang bertugas: a. Mengelola debitur-debitur korporasi bermasalah dan mencari
jalan keluar untuk perbaikannya. b. Menyelesaikan permasalahan debitur macet dalam upaya untuk
pelunasan kredit. Direktur Kepatuhan membawahi :
1. Divisi Hukum, yang bertugas: a. Menetapkan peraturan kebijaksanaan dan prosedur hukum baik
yang bersifat kredit maupun non kredit. b. Menangani perkara antara BNI dengan pihak lain dan mencari
jalan keluar untuk penyelesaiannya. 2. Biro Direksi, yang bertugas:
a. Memberikan dukungan atas kegiatan kesekretariatan direksi dan
dewan komisaris. b.
Membantu direksi dalam menjalankan misi Private Banking. Direktur Sumber Daya Manusia membawahi :
1. Divisi Sumber Daya Manusia, yang bertugas: a. Merencanakan system kepegawaian BNI yang menyangkut
system penerimaan pegawai, penggajian, pensiun, sistem imbalan dan perencanaan kepegawaian.
b. Mengelola administrasi kepegawaian BNI.
2. Divisi Umum, yang bertugas: a. Mengelola properti dan kelogistikan BNI dalam rangka
menunjang kebutuhan unit-unit lain dilingkungan BNI. b. Merencanakan sistem property BNI sehingga properi BNI dapat
lebih berdaya guna dan berhasil guna. Direktur Konsumer membawahi Divisi Pemasaran dan Pengembangan Usaha,
yang bertugas: a. Meneliti dan mengembangkan produk-produk BNI sesuai
dengan permintaan. b. Membuat sistem dan prosedur cabang-cabang BNI.
Direktur Komersial dan Usaha Syariah membawahi Divisi Pembinaan Bisnis Menengah, yang bertugas:
a. Membantu direksi melaksanakan fungsi penyeliaan bisnis dan menejemen terhadap wilayahcabang di lingkungannya.
b. Memberikan pertimbangan kepada direksi untuk pemutusan- pemutusan kasus yang bersifat individual.
Direktur Korporasi membawahi Divisi Korporasi, yang bertugas: a. Membantu direksi dalam mengelola debitur-debitur berskala
wholesale. b. Mengembangkan debitur wholesale yang ada dan mencari
debitur dalam rangka pengembangan kredit BNI. Direktur Tresuri dan Keuangan membawahi :
1. Divisi Tresuri, yang bertugas: a. Mengelola dana baik rupiah maupun valuta asing.
b. Memberikan pertimbangan kepada direksi mengenai keadaan posisi dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk
memperbaiki posisi asset dan kewajiban. 2. Divisi Internasional, yang bertugas:
a. Melakukan penyeliaan dan pembinaan terhadap cabang-cabang luar negeri.
b. Membantu direksi dalam membina hubungan dengan bank-bank koresponden luar negeri.
3. Badan Audit
Berdasarkan SK Direksi BI No. 27163KEPDIR tanggal 31 Maret 1995 tentang kewajiban Bank Umum untuk menetapkan fungsi Audit Intern Bank,
Bank Umum wajib menerapkan fungsi audit intern bank sebagaimana ditetapkan dalam Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB
dan mewajibkan membentuk Badan Audit. Dengan dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia No. 16PBI1999 tanggal 20 September 1999, maka SK
Direksi BI No.27163KEPDIR tanggal 31 Maret 1995 tersebut dicabut dan dinyatakan tidak berlaku dengan demikian keberadaan Badan Audit tidak
diwajibkan dibagi Bank Umum.
Sementara itu berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Umum Milik Negara No. KEP-133M-PBUMN1999 tanggal 8 Maret
1999 ditetapkan bahwa Komisarsi BUMN dapat membentuk Komite Audit Badan Audit yang bekerja secara kolektif dan bekerja membantu Komisaris
dalam melaksanakan tugasnya. Atas dasar ketentuan tersebut maka sampai saat ini Bank BNI tidak membubarkan Badan Audit mengingat keberadaan Badan
Audit masih diperlukan oleh Komisaris.
b. Kegiatan Unit BNI