Jenis – Jenis Loyalitas Pelanggan

Klien membeli apapun yang perusahaan jual dan dapat pembeli gunakan dan membelinya secara teratur, perusahaan memiliki hubungan yang kuat dan berlanjut, yang menjadikan pembeli tersebut kebal terhadap tarikan pesaing. 7. Penganjur Advocates Seperti klien, advocate membeli apapun yang perusahaan jual dan pembeli gunakan secara teratur. Tetapi penganjur juga mendorong orang lain untuk membeli dari perusahaan tersebut. Penganjur bahkan melakukan pemasaran dan membawa pelanggan bagi perusahaan. Perilaku pelanggan yang loyal seperti yang dijelaskan diatas tidak terjadi secara otomatis dalam waktu yang singkat, melainkan melalui tahapan tertentu dan dari siklus pembelian. Langkah-langkah yang harus dilewati pelanggan tersebut adalah dimulai dari kesadaran pelanggan akan produk yang dibutuhkan, melakukan pembelian awal produk yang dibutuhkan, melakukan pengevaluasian setelah pembelian produk dilakukan, kemudian membentuk keputusan atau komitmen untuk melakukan pembelian kembali produk yang sama, dan jika komitmen untuk membeli kembali telah terbentuk maka selanjutnya adalah pembelian kembali. Dengan demikian akan membentuk lingkaran pembelian kembali yang berulang beberapa kali selama terjalin hubungan antara pelanggan produk perusahaan tersebut Griffin, 2003:18.

2.2.4 Jenis – Jenis Loyalitas Pelanggan

Jenis-jenis loyalitas pelanggan menurut Griffin 2005:22-23 terdiri dari : - Tanpa Loyalitas. - Loyalitas Tersembunyi. - Loyalitas yang Lemah. - Loyalitas Premium. Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Empat Jenis Loyalitas Pembelian ulang Keterkaitan Relatif Tinggi Rendah Kuat Loyalitas Premium Loyalitas Tersembunyi Lemah Loyalitas yang lemah Tanpa Loyalitas Sumber : Griffin 2005:22 a. Tanpa Loyalitas No Loyalty Untuk beberapa alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produkjasa tertentu. Keterikatannya yang rendah dikombinasikan dengan pembelian berulang yang rendah menunjukan tidak adanya loyalitas secara umum perusahaan harus menghindari para pembeli jenis ini karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang loyal, mereka hanya berkontribusi sedikit pada kekuatan keuangan perusahaan. Tantangannya adalah menghindari pembeli seperti ini dan lebih memilih pelanggan yang loyalitasnya dapat dikembangkan. b. Loyalitas Yang Lemah Inertia Loyalty Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah inertia loyalty. Pelanggan ini membeli karena kebiasaan ini adalah jenis pembeliaan yang dikarenakan selalu menggunakannya atau karena sudah terbiasa. Dengan kata lain, faktor non sikap dan faktor situasi merupakan alasan utama pembeli. Pembeli ini merasakan tingkat kepuasan tertentu dengan perusahaan atau minimal tidak ada ketidakpuasan yang nyata. Pembeli ini rentan beralih ke produk pesaing yang dapat menunjukan manfaat yang jelas. Jadi memungkinkan bagi perusahaan untuk mengubah jenis loyalitas lemah kedalam Universitas Sumatera Utara bentuk loyalitas yang lebih tinggi dengan secara aktif mendekati pelanggan dan meningkatkan diferensiasi positif pada pelanggan mengenai produk dan jasa. c. Loyalitas Tersembunyi Latent Loyality Tingkat preferensi yang lebih tinggi digabung dengan tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukan loyalitas tersembunyi, pengaruh situasi pelanggan dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang. Dengan memahami faktor sikap berkontribusi pada loyalitas tersembunyi perusahaan dapat menggunakan strategi untuk mengatasinya. d. Loyalitas Premium Premium Loyalty Loyalitas premium yaitu jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang tinggi juga. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua pelanggan di setiap perusahaan. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, maka pembeli akan merasa bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga.

2.2.5 Karakteristik Loyalitas Pelanggan